webnovel

The Examination

Yongrae, gadis perawat RSJ mendadak mendapat tawaran kerja untuk bersekolah di AEI (Agent's Exam Institute) dari Vuizen, calon penerus perusahaan Oshiro Tech Di sana, ia belajar layaknya seorang agen inteligen negara. Menyelesaikan ujian demi ujian yang meregang nyawa. Namun semakin lama, rasanya semakin menyimpang. Apa yang salah dari AEI? [Buku 1 dari The Examination] **** Original by Iseul cosmos Cover by iseul cosmos Upload Schedule : Setiap sabtu

Iseulcosmogyral · Fantasy
Not enough ratings
3 Chs

Prolog

"Tolong! Kumohon biarkan saya masuk!!" Seorang wanita berusaha mendobrak masuk ke dalam rumah mewah hasil karya arsitek terkenal milik seorang direktur perusahaan ternama, Ryuuki Oshiro.

"Aduh! Ini cewek ngeyel banget sih! Sembarang orang nggak boleh masuk! Kalau mau bertemu Pak Oshiro harus punya izin!" Security menghentak wanita itu dari pintu masuk.

"Tolong biarkan saya bertemu dengan Tuan Muda!! Setidaknya sebelum saya mati!!" Hujan yang deras membasahi tubuh wanita itu.

Tangannya yang berlumuran darah berkerut akan dinginnya rintik air dan angin malam. Tangisannya terdengar pelan bersautan dengan jatuhnya hujan.

"Keributan apa ini?" Seorang remaja laki-laki menampakkan dirinya dari balik pintu.

Ia bertanya pada beberapa security yang langsung membungkuk ketika menyadari kehadirannya. "Itu, tuan muda. Seseorang memaksa ingin bertemu dengan Anda."

Wanita itu tersentak mendengar suara yang begitu dinantikannya. Ia langsung berlari dan berlutut dihadapannya. "Tuan Muda Oshiro!! Tolong dengarkan saya! Ini tentang kakak Anda!!"

"Kakakku? Di mana dia?!"

Perempuan itu membuka resleting tasnya dan merogohnya dengan cepat. Ia meraih tangan remaja di depannya dan memberikannya sebuah buku dan pedang.

"Ambil ini....punya kakakmu...jaga baik-baik...jangan sampai orangtuamu tau....jangan percaya siapapun."

Ia langsung berdiri lalu berlari secepat-cepatnya menjauhi rumah itu. Tidak memberi kesempatan bagi sang Tuan Muda bahkan untuk bereaksi sedikitpun.

Remaja itu mencermati pedang berkarat dan buku tulis basah yang diberikan padanya. Namun, tiba-tiba...

Dor!

Suara tembakan terdengar dan wanita itu tertembak di depan matanya.

"Argh!" Ia terjatuh dari pijakan saking terkejutnya. Segenap security sigap mengeluarkan pistol sebagai tanda pertahanan.

Napasnya tersengal-sengal dan jantungnya berdetak kencang. Ia berusaha bangun dan berlari tergopoh-gopoh menaiki tangga.

Tangannya membanting pintu kamar. Ia bersandar dan terduduk lemas di belakang pintunya. Lembar demi lembar buku itu dibacanya sekilas. Barulah ia tersadar akan apa sebenarnya isi dari buku itu.

"Sekretaris Win! Atur pertemuanku dengan mama. Lalu, siapkan juga tasku." Ia mengambil rompinya dari sofa. "Tuan muda mau kemana? Apa yang harus saya katakan pada nyonya?"

"Hah! Ya uruslah! Intinya aku mau mama bertemu denganku. Clear semua jadwalnya besok." Ia mengenakan kacamata hitamnya.

Seorang bodyguard membawakannya payung sampai ia masuk ke dalam mobil sport bercorak keunguan. "Tuan Muda! Bagaimana saya bisa melakukan itu tanpa seizin nyonya?!"

"Pikir saja sendiri!" Ia menutup kaca jendelanya. "Kemana Anda mau pergi?" Tanya pengemudi mobil itu.

Saku rompi dirogohnya. Ia membuka ponsel karya perusahaan ayahnya dan disodorkannya pada sang pengemudi. Ponsel tersebut menampilkan sosok seorang perempuan dengan rambut hitam dan mata biru gelap yang menawan. Wajahnya mulus dan cantik, nyaris seperti seorang artis.

"Cari informasi di mana dia. Pastikan semua sudah selesai besok."

"Siap. Tuan."