Arzlan harus menyipitkan mata akibat ledakan dari serangan yang terjadi, perlahan cahaya mulai meredup. Dari kejauhan dia mulai melihat sosok bayangan, dia memancarkan sinar yang cukup terang melaui matanya.
Arzlan mendadak masuk ke dalam ruangan dimensi yang cukup asing.
"Uh!" Sangat membuatnya terkejut dengan apa yang terjadi di depan matanya. "Kalian….."
Adred dan Zuru sudah berdiri di depannya, mereka memberikan pandangan serius.
"Ini adalah keinginan kami sebelum kami lenyap!" ucap Zuru dengan nada tegas.
"Ya, kami ingin menyampaikan sesuatu!" lanjut Adred.
Kedua orang ini terus memberikan pandangan yang serius, selama ini memang mereka tidak pernah bisa akrab. Jika melakukan pembicaraan seperti ini terasa sangat canggung, bahkan ini lebih sekedar sebuah pembicaraan biasa.
Arzlan tidak pernah mengakui empat orang yang datang dengannya merupakan seorang teman, begitu juga 4 orang itu yang tidak pernah menanggap Arzlan sebagai sosok yang datang bersama mereka.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com