Tang! Tang!
"Bangun!" suara pria mengacaukan penerawanganku.
Saku membuka mata dan melihat para penduduk berkumpul di hadapan kami, saat aku ingin membangunkan Iori ternyata dia masih tertidur pulas dengan perut terbuka.
"Kau bisa masuk angin nanti!" Aku melemparkan selimut padanya untuk menutupi perut seksinya dari mata jangak.
"Apa kita bisa membiarkannya untuk sementara waktu?" tanyaku.
"Kami tidak keberatan!" jawab pria itu.
Akhirnya aku dapat keluar dari tempat ini untuk pertama kalinya. Tempat ini sedikit lebih hidup dengan ramainya pasar yang mereka buat dan banyak di antar para warga yang masih bersembunyi saat melihatku.
Aku mengabaikan mereka dan mulai menikmati suasana ini, tapi.
"Siapa mereka berdua?" tanyaku.
Pria itu menoleh ke arah yang aku tuju.
Dengan wajah kesal dia berteriak, "Kenapa kalian menjauh darinya! Bukankah kalian seorang prajurit?!"
Mereka menggelengkan kepala dengan ekspresi yang sama.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com