webnovel

The Dominator One

Entitas kosmik yang sedang bosan, menge-prank seorang pemuda yang sedang bosan dengan hidupnya. Dia diberikan satu permintaan tanpa batasan apapun. Apa yang akan dia minta? Bagaimana dia akan menjalani kehidupan keduanya?

Thampers · Book&Literature
Not enough ratings
22 Chs

ARRIVAL

Di hari pagi hari menjelang siang sekitar pukul 10.30, di bandara yang sekarang tidak terlalu sibuk dengan jam keberangkatan. Di sebuah teras cafetaria, 5 orang wanita sedang berbincang-bincang dan bercanda disana, kelima wanita tersebut adalah bodyguard dari Katherine.

???: "tch!!! Aku kasihan kepada para wartawan-wartawan itu!" Kata seorang wanita sembari memandangi wartawan-wartawan yang berada diluar.

???: "Iya Diana, mereka dari tadi pagi menunggu disini" balas temannya yang sedang mengemut lolipop.

Diana: "huh... Mau bagaimana lagi Nina! Itulah tugas mereka yang berkerja di lapangan" jawab Diana sambil mengangkat bahunya.

???: "Haha sudah lah Diana, Nina! Mendingan kita lihat pertunjukan tuan muda yang katanya "terakhir" ini" tambah seorang wanita yang sedang tertawa.

Diana: "*puff* ketika giliran tuan muda, selalu saja dia bilang ini yang "terakhir", nyatanya!!!" Balas Nina sambil menahan tawa.

Nina: "hm... Crys! Bisakah kamu tertawa pelan-pelan saja?" Tanya Nina sedikit kesal.

Crystal: "haha may bagaimana lagi Ni... *Plop*!" Ketika Crystal ingin menyelesaikan perkataannya, Nina yang berada dihadapannya memasukkan lolipop ke mulut Crystal.

Nina: "un... Itu lebih baik" sambil menganggukkan kepalanya.

Crystal: "..."Crystal hanya terdiam dengan mata yang terbelalak.

Ketika Crystal yang masih terdiam dan tidak sadar mengemut lolipop bekas Nina, temannya yang berada disamping mencolek pinggulnya.

Crystal: "HEY!!! Geli tahu Nira!" Crystal sangat sensitif di area sekitaran pinggulnya, jadi dia spontan teriak.

???: "~fufufu Crys, apa rasa lolipop bekas Nina? Apa itu ada rasa yang lain selain rasa lolipopnya?" Teman disampingnya mencandai dia.

Crystal: "itu tidak lucu Nira! Kamu tahu aku sensitif di daerah situ dan apa hubungannya dengan loli..." Dia pun baru sadar kalau yang dari tadi dia emut adalah bekasnya Nina.

Diana: "*chuckle* aku rasa dia sangat menikmati tadi" Diana menambahkan.

Nira: "~fufufu mungkin itu hobi barunya~, mengemuti sesuatu yang dimasukkan dimulutnya" tambah Nira mencandai Crystal dengan sedikit nada menggoda.

Nina: "*puff*" Nina ingin tertawa refleks tetapi dengan cepat dia menahannya dengan tangannya.

Crystal: "hm... Terserahlah! Suka-suka kalian aja, bisa jadi itu akan menjadi hobi baruku jika itu "punya" tuan muda hehe" tambah Crystal dan tertawa mesum.

???: "*Chuckle* sudah, sudah tuan muda akan mulai bernyanyi tuh" kata ketuanya sembari menyeruput minuman melalui sedotan.

Diana: "hey Sabrina!!! Itu minumanku" teriak Diana.

Sabrina: "woah!!! Aku kira tidak ada yang punya, lagian dari tadi cuma di anggurin aja! Kan kasih gak ada yang nemenin *teehee* balas Sabrina tidak bersalah.

Diana: "... Dasar ketua idiot!!!" Diana pun memalingkan wajahnya ke tablet dengan cemberut.

Semua: "*chuckles*" tawa mereka semua melihat kelakuan Diana.

Kembali ke mansion, tidak jauh dengan area taman publik di sebuah cottage. Terdapat sekelompok wanita yang berjumlah sekitar 4 orang berada di ruang keluarga cottage dan terlihat beberapa kendaraan kerja mereka terparkir di luar.

???: "Huh... Kenapa aku telat mengetahui kalau tuan muda bernyanyi dan live broadcast disana" kata seorang wanita yang menggunakan topi jerami.

???: "*Chuckle* tidak apa-apa Radhika! Yang terpenting kita masih sempat melihat performa tuan muda" balas temannya dengan tersenyum.

Radhika: "yeah! Kalau saja kita tidak berada jauh dari mansion, kita pasti bisa melihat di gazebo mansion Lavi" jawabnya.

???: "ya sudah! Kalian berdua tidak usah terus meratapinya, aku bertaruh kalau lagu ini adalah yang benar-benar terakhir dari tuan muda, ada yang berani bertaruh?" Kata seorang wanita yang sedang rebahan di sofa.

Pallavi: "Maki, aku ikut! Apa taruhannya?" Balas Pallavi serius.

Maki: "taruhannya bebas! Terserah apa, pastikan kalau taruhannya menguntungkan kita semua" jawab Maki santai.

???: "Aku juga! Aku bertaruh ini yang terakhir dan mencuci pakaian kalian selama 1 minggu jika aku kalah" tambah wanita yang lain.

Pallavi: "kalau Mona mencuci, aku akan membersikan rumah selama seminggu diwaktu pagi, aku bertaruh ini bukan yang terakhir" balas Pallavi bersemangat.

Radhika: "*sigh* maaf aku tidak ikut, aku payah dalam hal itu" sambil menghela napas kecewa.

Mona: "~fufufu santai saja Radhika! Kami tahu kok" candanya.

Tidak jauh dari tempat mereka, dari arah dapur terlihat dua orang wanita keluar bergantian yang membawa masing-masing nampan yang berisikan beberapa cemilan dan minuman lalu berjalan ke arah mereka.

???: "Hey!!! Taruhan apa yang kalian bicarakan? Kelihatannya menarik?" Kata seorang wanita yang membawa buah dan cemilan.

Radhika: "hai Nico! mereka membicarakan taruhan tentang pertunjukan tuan muda" balasnya tersenyum.

Nicole: "haha aku ikut! Aku bertaruh akan memasakkan makanan kesukaan kalian dan ini bukan performa terakhir dar tuan muda" kata Nicole tertawa.

Maki: "silahkan saja Nico! Bagaimana dengan kamu Casey? Apa kamu juga ikut?" Tanya maki kepada wanita kembaran Nicole.

Casey: "nah... Kalian saja yang bertaruh, aku lewat" jawab Casey lalu menaruh menaruh nampan yang berisikan smoothie, teh, kopi, dan milkshake.

Mona: "woah milkshake favorite ku! Terima kasih Casey *cup*" mengecup pipi Casey lalu mengambil milkshake favoritnya.

Maki: "tch!!! Pie apel lagi, tidak adakah yang lainnya Nico?" Berkata dengan sedikit kesal dan mengambil potongan pie apel tersebut.

Nicole: "nope!!! Haha" Nicole menjawabnya dengan tawa.

Pallavi: "hey Maki! bagaimana dengan taruhan kita tadi? Dan apa yang kamu taruhkan" Tanya Pallavi tidak sabaran lalu menggoyang-goyangkan badan Maki dan ingin segera mengesahkan taruhan mereka.

Maki: "*cough* santai saja Lavi! Tolong berhenti menggoyang-goyangkan badanku" balas Maki yang tersedak dan meminta Pallavi untuk menghentikannya dan masih dengan raut wajah tidak sabaran.

Radhika: "*chuckle* kamu bersemangat sekali Lavi" tawa Radhika.

Maki: "oke, taruhan ku adalah lagu ini yang terakhir dan jika salah maka aku akan membantu tugas kalian selama seminggu, bagaimana?" jawab Maki.

Pallavi & Mona: "DEAL!!!" Jawab mereka serempak.

**BEEP** **BEEP**

Tiba-tiba terdengar suara kendaraan di kejauhan menuju ke arah cottage.

Maki: "hm... Berisik sekali! Siapa yang mengendarai mobil itu? " Maki menoleh kearah mobil tersebut.

Mona: "entahlah! Mungkin rombongannya Muzi dan kawan-kawan" balas Mona sembari mengangkat bahu.

Mereka pun melanjutkan urusan mereka dan tidak lama kemudian mobil SUV Land Rover Discovery Sport berhenti di samping cottage, 4 orang wanita keluar dari mobil tersebut. Lalu mereka menghampiri 2 orang wanita yang sedang berada di gazebo, tidak jauh dari cottage tempat mereka tinggal.

???: "Halo semuanya! Sedang apa kalian disini Javi, Banu?" tanya wanita yang ingin melepas kacamatanya.

Javi: "*chuckle* Muzi! Aku rasa kalian berdua tidak tahu bahwa dari tadi tuan muda sedang live broadcast" jawab Javi yang berbaring sambil melihat tabletnya.

Banu: "un... Aku rasa yang lain *nyam* juga sedang melihatnya melalui tablet atau berada di gazebo mansion langsung *nyam*" tambah Banu yang sedang menguyah cemilan.

???: "benarkah!!!" Balas wanita yang bersama Muzi.

Javi: "iya Sila, aku rasa ini performa tuan muda yang terakhir" jawab Radhika.

???: "Sial!!! Kenapa tadi aku tidak membawa tablet ketika pergi bersama kalian" kata wanita yang lain.

???: "aku membawa tablet ketika keluar tadi Cristina tapi sayangnya aku lupa menge-charge tadi malam *teehee*" kata temannya tidak berdosa.

Cristina: "kalau begitu sama saja Karla!!!" Balasnya sedikit membentak.

Banu: "yup! ~kalian kurang beruntung~ *chuckle*" tambah Banu tertawa.

Muzisyen: "... L-lalu, sekarang bagaimana?" Muzisyen bertanya dengan terbata-bata.

Sila: "un... Ap-apa tuan muda sudah memulai performanya?" Tambah Sila yang juga terbata.

Karla: "..." hanya menundukkan kepalanya saja.

Mereka berempat tampak suram mendengar perkataan dari teman mereka. Mereka berdua baru saja kembali dari luar wilayah mansion dan pada saat itu mereka tidak membawa tablet mereka.

Cristina: "apa kalia..." Sebelum sempat Eveline menghabiskan perkataannya, tiba-tiba Banu berteriak.

Banu: "hey kalian! Kesini cepat, tuan muda ingin memulainya" teriak Banu kepada mereka.

Mereka: "baiklah!!!" Lalu mereka bergabung dengan mereka untuk melihat Arion melalui tablet mereka.

Lalu di gazebo yang berada di dekat mansion, dimana pertunjukan Arion yang terakhir akan dimulai.

Arion: "tanpa basa-basi lagi, aku persembahkan untuk kalian semua lagu terakhir dari acara "kecil" kita yang berjudul "All of Me", selamat menikmati" kata Arion di balik pianonya.

#intro

Arion mulai memainkan intro lagunya dengan perasaan sembari memejamkan mata, diselingi dengan ingatan-ingatan di masa dulu dan ingatan bersama istrinya di dunia batinnya yang membuat dia tersenyum. Lalu Arion membuka matanya disertai dengan membuka mulutnya bernyanyi.

What would I do without your smart mouth?

Drawing me in, and you kicking me out

You've got my head spinning, no kidding, I can't pin you down.

What's going on in that beautiful mind?

I'm on your magical mystery ride.

And I'm so dizzy, don't know what hit me, but I'll be alright.

My head's under water

But I'm breathing fine

You're crazy and I'm out of my mind

Di dalam mansion, di dalam ruang makan yang bergabung dengan dapur 4 orang wanita. Mereka membuat cemilan dan minuman untuk orang-orang yang menonton di gazebo luar. Seorang wanita yang melihat di layar LCD yang terpasang di dinding ruang makan, perlahan-lahan bergumam nada nyanyian Arion.

???: "Lola! Apa yang sedang kamu lakukan?" Tanya teman yang sedang membawa nampan berisi minuman.

Lola: "hm... Hey Ines! Aku sedang mengikuti nada nyanyian tuan muda dengan menggumankan nadanya" jawabnya.

Ines: "un... Lagu tuan muda yang ini cukup mudah untuk di ikuti nadanya" balas Ines dan menaruh nampannya di atas meja makan.

???: "Iya, aku sedikit banyak dapat mengikuti liriknya" tambah temannya satu lagi yang tiba-tiba berada disampingnya.

Ines: "Paola! Kamu sudah hapal lirik lagu yang ini?" Tanya Ines dan dengan refleks mengambil minuman yang didepannya.

Lola: "Ines! Minuman itu untuk orang-orang diluar sana!" Sahut Lola.

Paola: "*chuckle* biarkan saja Lola, sebentar lagi mungkin akan selesai pertunjukan tuan muda" kata Paola tertawa kecil.

Ines: "yup! Kalau pun nanti belum selesai, kita bisa membuatkannya lagi" balas Ines sembari menyedot minuman.

???: "ta..." Perkataan seorang perempuan yang sedang membawa nampan berisi beberapa cemilan terhenti dengan suara dari arah ruang keluarga.

???: "Hey Jacque! Lebih baik kamu dan Ines segera membawa cemilan dan minumannya keluar" sahut seorang wanita yang datang dari arah ruang keluarga.

Jacqueline: "baiklah Hikari, Ines! Ayo kamu bawa juga minumannya" kata Jacqueline kepada Ines.

Hikari: "cepatlah Ines" sahut Hikari.

???: "Sudah, sudah! Cepat sana bawa keluar *chuckle*" seorang yang datang bersama Jacqueline mendorong pelan Ines untuk segera bergerak.

Ines: "*jesh* kamu juga July" Ines dengan terpaksa keluar dan membawa minuman.

Julietta: "~fufufu nah! Itu kan jadi lebih baik" balas Julietta yang berhasil membuat Ines keluar.

Ketika Paola dan Ines berada diruang tamu dan hendak keluar mansion, mereka berhenti dengan teriakan yang datang dari arah tangga.

???: "Paola, Ines! Mau di bawa kemana itu?" Kata seorang wanita yang menuruni anak tangga.

???: "Um... Minuman serta cemilan untuk istri-istrinya tuan muda di atas tinggal sedikit" tambah temannya satu lagi.

Paola: "Hey Selena, Novia! Cemilan dan minuman ini untuk diluar" balas Paola kepada mereka

Ines: "kalian bisa meminta kembali kepada Lola dan yang lain di dapur sana" tambah Ines.

Selena: "sini, biar aku bawakan keluar" usul Selena.

Novia: "un... Kalian bisa membuatkan lagi untuk yang di atas nanti" tambah Novia yang telah mengambil nampan dari tangan Paola.

Paola: "oke! Hati-hati membawanya! Ayo Ines kita bawa cemilan yang lain untuk istrinya tuan muda" ajak Paola.

Paola dan Ines pun kembali ke dapur untuk mengambil cemilan buat para istri-istrinya Arion yang berada di atas.

'Cause all of me

Loves all of you

Love your curves and all your edges

All your perfect imperfections.

Give your all to me

I'll give my all to you

You're my end and my beginning

Even when I lose I'm winning

'Cause I give you all of me

And you give me all of you, oh-oh...

Suara yang awalnya sedikit ribut tetapi lama kelamaan menjadi hening dan hanya terdengar suara Arion saja yang tetap bernyanyi.

How many times do I have to tell you?

Even when you're crying, you're beautiful too

The world is beating you down, I'm around through every mood.

You're my downfall, you're my muse

My worst distraction, my rhythm and blues

I can't stop singing, it's ringing, in my head for you...

My head's under water

But I'm breathing fine

You're crazy and I'm out of my mind

'Cause all of me

Loves all of you

Love your curves and all your edges

All your perfect imperfections

Give your all to me

I'll give my all to you

You're my end and my beginning

Even when I lose I'm winning

'Cause I give you all of me

And you give me all of you, oh-oh

Give me all of you, oh

Cards on the table, we're both showing hearts

Risking it all, though it's hard

Ketika Arion ingin memasuki chorus terakhir, wanita-wanita yang berada di sekitarnya dan dimana pun mereka melihatnya satu per satu ikut menyanyikan chorus, yang membuat Arion terdiam lalu tersenyum mengiringi nyanyian mereka dengan suaranya dan nada piano.

'Cause all of me

Loves all of you

Love your curves and all your edges

All your perfect imperfections

Give your all to me

I'll give my all to you

You're my end and my beginning

Even when I lose I'm winning

Cause I give you a~all of me, all of me...

And you give me a~all of you, oh...

#outro

Masih terdengar nyanyian dari mereka ketika Arion telah memasuki outro, tapi Arion memakluminya, karena lagu ini memang sangat muda untuk diikuti.

Arion: "*chuckle* kalian semua! aku rasa lagu yang sudah habis" Arion menghentikan permainan pianonya lalu tertawa kepada mereka yang masih sedikit banyak bernyanyi.

Ketika mereka mendengar perkataan dari Arion, satu per satu mereka berdiri dari tempat duduk mereka dan memberikan Arion standing applause dengan meriah. Arion pun tersenyum dan mengikuti tepuk tangan mereka bersama sembari berkata

Arion: "*chuckle* tepuk tangan untuk kalian semua yang sangat hebat" lalu tepuk tangan pun semakin meriah.

Lalu didalam pesawat pada dek tengah, ruang konser. Juga terdengar tepuk tangan yang meriah disana.

???: "Taya! Lagu-lagu ciptaan tuan muda sangat bagus dan indah!" teriak seorang wanita sembari tepuk tangan.

Taya: "benar sekali Mitsuki!!! Tidak hanya tuan muda menyanyikan lagu ciptaannya sendiri, tapi berduet dengan yang lain" balas Taya.

???: "Tapi aku perhatikan, tuan muda hanya bernyanyi solo dengan lagu ciptaannya sendiri!" Tambah wanita yang lain.

Mitsuki: "iya Souhila! Lagu-lagu dari ciptaan yang lain, tuan muda selalu berduet atau hanya mengiringi saja" balas Mitsuki.

Taya: "yup!!! Tapi tidak apa-apa, mungkin tuan muda akan menciptakan lagu-lagu yang baru nantinya!" Jawab Taya disela-sela suara tepuk tangan yang masih terdengar.

Souhila: "aku harap juga begitu! Nanti kita juga bisa meminta kepada tuan muda untuk membuatkan satu atau dua lagu *teehee*" tambah Souhila dengan tawa.

Mitsuki: "haha! Apa kamu sekarang ingin menjadi seorang penyanyi Souhila?" Tanya Mitsuki sembari tertawa.

Souhila: "nope! Kalau aku jadi penyanyi, nanti aku tidak bisa dekat dengan tuan muda~" jawabnya dengan manja.

Taya: "*chuckle* kalian ini" Taya menggelengkan kepalanya sembari tertawa kecil.

Di tempat lain, di area dermaga. Di salah satu ruangan cottage tersebut yang merupakan ruang kontrol bagi area dermaga dan sekitarnya, 5 orang wanita yang baru selesai tepuk tangan sedang mengobrol.

???: "Bagaimana kalau rekaman pertunjukan tuan muda kita upload ke internet? Apa kalian setuju!" Tanya seorang wanita sembari meng-edit video.

???: "Aku setuju Selin! Agar semua orang tahu betapa hebatnya tuan muda kita muahaha!!!" Seorang wanita yang sedang berdiri membalasnya lalu tertawa sembari merentangkan tangannya lebar-lebar.

Selin: "*chuckle* kamu terlalu berlebihan Alia" balas Selin dengan tawa kecilnya.

Alia: "aku hanya mengekpresikan kebanggaan atas tuan muda muahaha!!!" Tambah Alia.

???: "Tidak begitu juga kali Alia! Kamu bisa mengekspresikannya juga dengan cara lain" usul temannya.

Alia: "*teehee* apa kamu ada ide Yolanda?" Tanya Alia dengan semangat.

Yolanda: "err... Kalau itu! Hm... Kita nanti bisa membicarakannya bersama-sama" jawab Yolanda sedikit gugup.

Selin: "woah! Aku ada ide Yolan!!! Hehe" tiba-tiba Selin berteriak kegirangan.

Yolanda: "apa! Ide apa yang kamu dapat Selin?" Tambah Yolanda.

???: "Permisi!!! Apa boleh aku memotong pembicaraan kalian" tanya ketua kelompok mereka.

Yolanda: "eh... Silahkan Dido!" Jawab Yolanda dengan Selin dan Alia menganggukkan kepalanya.

Dido: "baiklah, Selin! Kamu jangan dulu meng-upload video rekaman pertunjukan tadi tapi kamu boleh meng-edit videonya" kata Dido dengan tegas.

???: "Un... Lebih baik ditanyakan terlebih dahulu kepada tuan muda Arion" tambah wanita yang menopang dagunya dengan tangannya.

Dido: "un...! Owaish, Kamu nanti yang akan menanyakan kepada tuan muda nanti! Apa ada yang keberatan?" Tanya Dido sembari mengintimidasi mereka bertiga.

Selin, Alia & Yolanda: ".../eh.../t-tidak" balas mereka berdua dengan gelengan kepala Selin yang mengatakan kalau dia tidak keberatan.

Owaish: "okey-dokey cap'n!!! *Chuckle*" balasnya dengan tawa kecilnya setelah melihat gerakan kaku dari ketiga temannya.

Dido: "lalu sekarang kita menonton kembali" kata Dido lalu menonton Arion yang berada di layar tersebut.

Lalu tidak lama kemudian, Arion yang berada di layar mereka mengatakan sesuatu untuk semua yang menonton dari layar mereka.

Arion: "hm... Tolong pihak operasional untuk mematikan live broadcast ini setelah aku mengatakan beberapa kata untuk para kalian yang menonton dari balik layar monitor, ataupun melalui tablet kalian..." Arion mengatakan perkataannya.

Owaish: "nope, kita tidak bertanggung jawab dengan live broadcast tuan muda" kata Owaish sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.

Dido: "aku yakin kalau yang tuan muda maksud adalah kelompoknya Maryam" balas Dido dengan yakin.

Kembali ke gazebo yang berada di area mansion dengan Arion yang sedang berbicara di sana.

Arion: "... Dan akhirnya, aku harap kita semuanya bisa berkumpul nanti malam! Karena aku cukup kangen dengan kalian semua" kata Arion dengan serius.

Arion: "dengan itu, maka acara kita sekarang telah usai! Untuk mama dan yang bersama mama nanti, untuk hati-hati dijalan ketika kalian menuju kesini! Baiklah kalau begitu sampai jumpa lagi!" Lalu Arion pun menutupnya serta melambaikan tangan kepada mereka.

Kembali tepuk tangan yang meriah diberikan untuk Arion dan lambat laun live broadcast pun berhenti.

Di ruang konser tempat Yulia dan Sally menyaksikan performa Arion dan yang lainnya.

Sally: "Laura! Cepat beri tahukan Marie dan Shaesta untuk segera mendarat, aku sudah tidak sabar lagi untuk bertemu dengan anak-anak kesayanganku" kata Sally tidak sabaran.

Yulia: "hm... Sekarang pukul 11.30, tanyakan kepada Marie, kira-kira kita tiba pukul berapa! kita sarapan disini jika waktunya memungkinkan, jika tidak kita semua akan sarapan di rumah" tambah Yulia.

Laura: "baik nyonya" balas Laura dengan senyum.blalu dia pun segera menuju ke interkom terdekat dan memberi tahu Marie yang bertugas sebagai pilot sekarang.

Yulia: "oh iya satu lagi! Tolong beritahu pilot helikopter untuk membawa helikopternya ke bandara, aku beserta Sally, Citra dan Urmila akan mengendarai menuju mansion" tambah Yulia.

Sally: "tambahkan lagi dengan beberapa mobil, karena tidak akan cukup untuk kalian semua berada di dalam Limosin nanti" di tambahkan oleh Sally.

Di ruangan istirahat bagian depan, Marie dan Shaesta ingin beranjak pergi menuju kokpit pesawat.

Marie: "ayo Shaesta! Kita segera mendaratkan pesawat ini dan pergi bersama nyonya ke mansion nantinya" kata Marie kepada Shaesta.

Shaesta: "siap kapiten!!! *Chuckle*" Shaesta bercanda dengan memberi hormat kepada Marie dengan tawa kecilnya.

Lalu pesawat pun yang dijadwalkan untuk tiba di bandara kurang dari sejam, akhirnya tiba di bandara dengan selamat lebih dari sejam dari waktu yang telah di jadwalkan.

hey... tinggal beberapa chapter lagi sebelum menuju ke dunia lain

see ya!!!

Thamperscreators' thoughts