webnovel

Undangan Pertunangan

"Sepertinya aku akan menikahi Silvana."

Gama yang sedang menekuri tabletnya mengangkat wajah mendengar kalimat yang Raja ucapkan dengan nada lelah yang begitu kentara.

"Atas dasar apa kamu melakukan ini? Bukannya kamu sudah menolak mati-matian dia?" tanya Gama terheran-heraan dengan keputusan itu.

Raja menarik napas panjang lalu mengempaskan punggung ke sandaran sofa.

"Keadaan Silvana memprihatinkan, Gama. Dia terus mencoba melakukan bunuh diri. Tubuhnya juga makin kurus. Secanggih apa pun peralatan medis di sana nggak bisa bikin dia-- paling enggak mendingan. Meskipun aku kesulitan mencintai dia, tapi aku nggak tega melihat kondisinya yang seperti itu." Lelaki bermata cokelat itu meraup wajah.

"Apa kamu pikir dengan menikahi Silvana kondisinya akan membaik?" tanya Gama serius.

"Aku nggak tahu. Tapi saat aku datang setidaknya dia mau merespons-ku. Dokternya bilang aku support system terbaik dia."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter