webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Urban
Not enough ratings
393 Chs

362

Rosse menarik napas jengah, "jangan berbual, tidak ada sungai ataupun laut di sekitar sini. Mungkin ada sumber mata air disini."

"Jangan ketus, akupun tau. Niatku hanya membuat suasana lebih santai. Sekarang kita harus kemana? Tidak ada jalan sama sekali, lebih baik kita kembali."

"Turunkan aku." Pinta Rosse. Dia mengecilkan suara untuk meredam gemaanya.

"Tidak, jangan mencari ribut. Kau bisa beku, airnya sangat dingin. Kita kembali." Putus Rich.Saat ingin berbalik suara Rosse mengintrupsi, "kalau begitu turunkan aku. Lalu kau kembalilah, apapun yang terjadi padamu aku tidak perduli."

"Jadi, dari tadi kau perduli padaku?" Goda Rich. Mereka bicara tanpa bisa melihat satu sama lain karena tempat mereka berada seperti gua.

"Turunkan aku." Tegas Rosse lagi. Dia mulai di serang rasa dingin sebenarnya karena suhu di gua ini.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com