"Tidak bisa menjaga lisan, aku harus memberi pelajaran pada mereka," ucap Rosse.
"Tidak perlu, kita tidak bisa membuat mereka diam, mulut itu milik mereka bukan kita," jawab Rosse tenang. Ia memandang dirinya di cermin, wanita malang yang mirip dengan dirinya itu harus kuat menjalani sedikit lagi jalan yang berbatu.
Marry selesai mengganti plaster, Rosse menggumamkan ucapan terima kasih sambil berdiri lalu pergi kebalkon untuk sarapan bersama Jack.
"Pagi." Rosse memeluk pundak Jack. Pria yang sedang sibuk membaca dokumen itu tersenyum, tangannya mengelus pelan punggung tangan Rosse yang melingkar dilehernya.
"Pagi, sweetheart. Bagaimana lukamu?" Jack menarik Rosse dan mendudukkannya di bangku, Marry menyajikan sarapan.
"Hanya luka kecil," ucap Rosse. Matanya melihat rahang bawah Jack yang kebiruan lalu mengusapnya.
"Kenapa dia menyerangmu?" Tanya Rosse.
"Aku pun tidak tau." Jack mengendikkan bahunya acuh lalu mengambil cangkir teh dan menyesapnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com