webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Urban
Not enough ratings
393 Chs

141

"Mereka sengaja membuat berita seburuk mungkin dan harus menarik, agar pemberitaanmu tidak pernah habis, dengan begitu karakter aslimu di lupakan orang."

Rosse hanya diam, dia tidak perduli bagaiamana pendapat dan kesimpulan Rich. Lagipula sejak kecil tidak ada satu pun orang yang mengenal karakternya, dan dia sudah terbiasa untuk itu.

"Aku tidak perduli." Putus Rosse, dia menatap keluar jendela. Para pekerja yang sedang merawat bunga tampak serius memperhatikan setiap helai daun, agar tidak ada hama.

"Kalau kau tidak perduli. Kau tidak akan tertekan seperti ini." Rich tidak suka Rosse yang membuat jurang untuk dirinya sendiri dan nyaman berada di dalam sana, tanpa membiarkan siapa pun menolongnya.

"Aku bukan manusia super, ada kalanya merasa Ielah. Manusiawi, setelah istrahat sejenak semua akan kembali normal." Rosse menatap lekat Rich, beberapa saat mereka saling mengunci tatapan, setelah itu Rosse kembali melanjutkan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com