webnovel

The Curse Of A Vampire Prince

Hidup abadi dan tak pernah tua mungkin impian semua orang di dunia ini. Tapi tidak dengan Druf. Pemuda tampan yang tak pernah memiliki keriput itu merasa tersiksa. Apalagi dengan kutukan yang menemani hidupnya. Kutukan cinta yang membuatnya menderita. Kutukan yang selama ini menjadi beban dan penderitaannya. Kutukan yang telah Druf bawa sejak lahir membuat Samuel, Brian dan Frans ketiga penjaganya terlalu over protektif. Terutama jika berkenaan dengan wanita. Dari ratusan tahun lalu sejak dilahirkan sebagai vampire murni Druf belum pernah dekat dengan perempuan mana pun. Bisa dibilang dari ujung rambut sampai ujung kaki Druf masih original, tak tersentuh siapapun. Sebagai seorang pangeran ia memang wajib mematuhi aturan kitab cezar yang melarangnya menyentuh wanita mana pun selain isterinya karena siapapun wanita yang menyentuhnya akan tergila-gila padanya dan kehilangan kewarasannya. Namun, ketika Druf jatuh cinta untuk pertama kalinya. Ia mulai berani melanggar banyak larangan dan merepotkan para penjaganya. Padahal Druf saat itu baru saja dilantik sebagai kaisar para vampire. Tekanan demi tekanan Druf alami hingga pada titik depresi yang membuat dirinya labil dan dekat dengan banyak wanita. Sampai akhirnya ia menemukan cinta sejatinya. Cinta yang akan melahirkan keturunan dan hidup bahagia dengannya. Perasaan bahagia semakin Druf rasakan terutama ketika menjelang hari pernikahannya. Sampai semua impiannya hancur seketika tatkala ibu yang lama menghilang muncul kembali. Ibu tiri dari pernikahan ayahnya yang kedua juga terkena kutukan dan tergila gila dengan Druf. Rasa malu dan terpukul serta demi menyelamatkan wanita yang amat ia cintai Druf rela berkorban segalanya.

Lufyli · Fantasy
Not enough ratings
46 Chs

Tiga Puluh Tiga

Andi menemani Druf di bangku mereka. Waktu istirahat mereka habiskan di dalam kelas.

“Eh, line kamu berapa sih?” Tanya Andi.

“Gue males pegang hp. Noh di tas. Tengok ja ndiri.” Druf hanya menggerakkan dagunya.

Andi mengubek tas Druf sekenanya. Ia mendapati ponsel Druf dan segera membukanya. Tak jauh dari mereka Lavender memperhatikan dengan seksama. Ia penasaran dengan id. line Druf.

“Udah gue tambahkan. Nanti bales klo gue ngirim line.”

“Hmm.” Sahut Druf malas. Entah mengapa ia sangat mengantuk sekali. Rapat perusahaan dan rapat antar raja vampir menguras tenaganya. Druf kelelahan. Bahkan ia lupa kapan terakhir minum darah. Oh ya, darah Evelyn. Tapi itu sebulan yang lalu.

“Eh an. Gue ijin ke uks ya.”

“La. Kalo ada guru masuk gimana?” Tanya Andi bingung.

Bilang aja gue lagi gak enak badan. Gue ngantuk berat. Hoahm. Nitip tas gue ma elu ya.” Tanpa menunggu jawaban Druf langsung pergi ke UKS. Berharap ia bisa tidur nyenyak di sana.