Hari Rabu. Pukul 10.30. Di sebuah depot masakan Padang, di depan sebuah gedung perkantoran.
"Tolong ya, mukanya itu dikondisikan," sindir Sinta pada Rama, calon tunangan yang duduk di depannya sambil bersedekap. "Jangan selalu memandangku, seolah seperti memandang hal yang menyebalkan serta menjijikkan."
"Kenapa sih kamu selalu mengajak ketemu siang-siang begini? Apa kamu tidak bekerja?" cecar Rama sinis.
"Bekerja," sahut Sinta sambil mengangguk. "Aku, sebentar lagi ada meeting dengan pembesar di kantor cabang di depan sana, makanya untuk menghemat waktu, kamu kuajak ketemuan disini."
"Ck, kalau kamu sibuk, kan bisa besok-besok saja ketemuannya. Kenapa harus memaksa bertemu hari ini? Apa kamu tidak bisa mengirim pesan?" gerutu jengkel Rama dengan memberikan tatapan sinar laser pada calon istrinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com