Senin. Pukul 12.00. Di ruang kerja Diandra.
Diandra menutup pintu ruang kerjanya dengan sedikit membanting. Dilemparkannya tas branded nya ke atas sofa dengan sembarangan. Sepatu hak tingginya juga dilepaskan satu per satu. Kaki Diandra yang sangat penat, terasa nyaman ketika menyentuh lantai kayu parketnya.
Diandra menyandarkan punggungnya di sandaran kursi dan memejamkan mata. Aktivitas sepanjang pagi, membuat tubuhnya yang baru saja sembuh dari typus, menjadi drop. Belum lagi, pertengkaran nya dengan Bernard, yang membuatnya berpikir negatif dan menjadi sensitif. Sampai detik ini, tunangannya itu belum juga menghubunginya. Itu membuatnya sangat jengkel. Apakah ini yang disebut dengan sindrom pra-nikah?
Support your favorite authors and translators in webnovel.com