Rama berlari tanpa arah. Sudah tidak terhitung, dirinya menabrak pengunjung yang lain. Ribuan permintaan maaf sudah tercetus dari bibirnya karena melawan arus jalannya pengunjung.
"Sial! Gerimis semakin deras," rutuknya sambil melangkah ke sebuah mini market, di seberang pasar malam itu, untuk berteduh. Kemudian dikeluarkannya ponsel untuk mencoba menghubungi Sinta lagi. Mungkin saja, tadi sinyal ponsel sedang hilang ditelan bumi.
Rama menunggu tiga dering. "Halo?"
"Ha-halo Rama.. Tolong aku, Rama. Cepat, dia ingin membunuhku. Cepat datang kesini, Rama!"
Deg. Dibunuh?! Apa yang sedang terjadi pada Sinta?
"Kamu dimana, Sinta?" desak Rama yang terdengar panik. "Kamu dimana?"
"Aku di... Kyaa.."
"Sinta, Sinta apa yang terjadi?" seru Rama yang cemas saat mendengar jeritan Sinta di ponsel. Kemudian Rama juga mendengar ada suara laki-laki di ponsel Sinta yang belum terputus sambungannya.
"Disini rupanya kamu bersembunyi."
"Lepaskan aku. Lepaskan aku."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com