"Jadi kamu mengkhawatirkan Rama?"
"Ck, bocah bodoh itu sudah tergoda cinta. Untuk apa aku mengkhawatirkannya? Bikin bete saja," gerutu Detektif Ethan yang sedang berdiri di depan kaca wastafel, sementara tangan istrinya melepaskan kancing kemejanya satu per satu.
"Rama harus tahu jika sebenarnya kamu itu sayang sama dia, menganggapnya seperti adik sendiri," debat lembut istrinya sambil menepuk pipi Ethan, lalu melanjutkan tugasnya melepaskan pakaian suaminya. Kini giliran celana panjangnya Ethan.
"Haish, siapa juga yang mau punya adik nakal seperti dia. Bandel, suka ngotot, otak konslet bin eror, selalu bikin emosi," gerutu Ethan panjang lebar.
"Tapi dia salah satu orang yang bisa kamu andalkan di markas kan? Jangan terlalu keras dengan Rama, nanti dia salah paham. Jika dia pergi, kamu akan menyesal lho," papar istrinya yang sudah melucuti semua pakaian Ethan.
Cup.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com