webnovel

The Boss Is Devil

Sci-fi
Ongoing · 48.5K Views
  • 17 Chs
    Content
  • ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Sean Vernando (28 tahun) , CEO dari salah satu perusahaan tersukses didunia. Repurtasinya sebagai billionaire muda menyeruak bebas sampai keujung dunia. mempunyai fisik yang hampir sempurna, tetapi dia seperti dimasuki roh iblis. semua karyawannya tentunya menjulukinya sebagai iblis berwajah malaikat Emily Alexandria (25 tahun), seorang gadis cantik dan polos, dia harus bekerja banting tilang untuk ibunya yang sedang sakit dan kedua adiknya yang masih bersekolah oleh karenanya dia bekerja di perusahaan Vargo Vers Acompany yang tersukses di dunia. bagaimanakah nasib Emily yang bekerja sebagai sekretaris Sean yang terkenal kejam? apakah dia akan bertahan dengan sifat bossnya itu? Cover by. PUTRI_GRAPHIC

Tags
2 tags
Chapter 11

Logis satu kata itu di suatu waktu bisa menjadi keberuntungan namun malapetaka adalah kemungkinan paling potensi khususnya bagi wanita yang mana persentase perasaannya lebih besar dibandingkan kelogisannya.

Logis setiap detik jam menit orang selalu memperdebatkan tentang kelogisan yang dimaksudkan. Emily Alexandria seorang wanita yang harus banting tulang menghidupi keluarganya setelah Ayahnya meninggal. Dia harus merawat Ibunya yang sedang sakit dan membiayai sekolah kedua adiknya.

Emily mau tidak mau harus berkerja disini karena bayaran yang sangat tinggi dan itu bisa membuat perekonomiannya membaik. Tapi dia harus menghadapi kenyataan bahwa dia harus bekerja di perusahaan seorang bos yang kejam, menuruti semua peraturan yang tidak masuk akal baginya. Bosnya itu dijuluki sebagai iblis berwajah malaikat.

Baru beberapa hari Emily bekerja dia sudah melakukan banyak pekerjaan ditambah peraturan yang sangat menyebalkan. Dia mati - matian menahan diri agar tak berteriak memaki pada laki - laki dihadapannya.

"Peraturan pertama dilarang berdekatan dalam jarak tidak lebih radius dua meter"

Kegilaan pertama ia harus mencatatnya di notes yang selalu ia bawa. Emily menulis dalam notesnya dengan kalimat lain seperti : bos terkena penyakit menular dan mempunyai kudis, panu, kurap dan tidak boleh berdekatan dengannya.

"peraturan kedua saya selalu benar dan kamu harus menyetujui yang benar tidak ada bantahan"

kegilaan kedua, ia sedikit pening bagaimana apa yang dilakukannya selalu benar, kalau dia salah harus selalu benar. peraturan macam apa ini.

Ia sedikit menambahkan beberapa catatan didalam notesnya seperti: bos adalah dewa kurap yang tersasar di bumi dan sedang mencari penyembuhan, selama menunggu kesembuhan dia mencari hiburan diantara bawahannya.

"Peraturan ketiga dilarang melakukan kecantikan, ya maksudnya dilarang berdandan, tidak boleh membawa perlengkapan make up. Jika tidak sengaja akan didenda satu dollar."

"Pak, ga bisa gitu dong? bisa bisa saya bangkrut seperti ini!" Emily memprotes.

"memangnya kamu ngapain bawa make up segala, cukup bedak sama lipstik itu bisa mempertunjang kecantikan kamu!"

"Taa..pi pak saya gak bisa?" bantahnya

Mata laki - laki itu menyipit. Dari sisi yang dia tepati sekarang. Emily bisa menilai jika bosnya sangatlah tampan. Keningnya tidak terlalu lebar juga tidak terlalu sempit, matanya cekung dan dalam. Ia yakin nyamuk yang lewat pasti langsung pingsan saat memberikan lirikan yang tajam. Hidungnya mancung. Kemudian bibirnya.... bibir yang inigin sekali ia lakban karena terus mendikte peraturan yang sangat tidak masuk akal menurutnya.

"Ya ngga sih pak, saya kan perempuan gak cukup pak kalau hanya lipstik dan bedak. untuk maskara, lipgloss, eyeshadaw, liptin, dan sebagainya gimana pak, masa kalau ketauan membawa make up selain itu didenda pak?"

Kalau ia tau begini ceritanya dia tidak akan bekerja disini tapi gajinya yang membuatnya tidak bisa menolak.

Dia tidak akan pernah tau jika CEO Fargo Vers merupakan jelmaan malaikat super perhitungan. Baru awal saja dia sudah mengajaknya ribut.

"Apapun itu dan selain itu di anggap denda, next"

Gerutu samar lepas dari bibirnya. Si Bos tidak mempunyai perasaan! masih muda tapi kelakuan seperti kakek - kakek. Sangatlah Cuek, judes, maunya menang sendiri dan itu sangat menyebalkan.

"Tadi peraturan nomor berapa?" Tanya Sean tiba - tiba

"Nomor tiga pak"

Tuhkan benar baru aja dibilang kumatnya seperti kakek - kakek.

"Peraturan keempat : Dilarang memasukan kuntilanak ke ruangan saya" lanjut Sean

"Pak, saya kan bukan pawang jin gimana saya bisa lihat kalau dia masuk pak?"

Apa wajahnya seperti seorang dukun yang bisa melihat sosok gaib? What the hell no! Ayahnya keturunan seorang timur tengah sedangkan ibunya keturunanan jawa bagaimana mungkin dia memandangnya seperti seorang dukun.

"Saya hanya bercanda Emily Alexandria" jawabnya santai

What sekarang dia mengatakan hanya bercanda. Emang gila Bos nya ini.

"Pak kalau mau sport jantung saya jangan sekarang pak, saya belum siap" Ia memelas tolong

"Kuntilanak yang saya maksud itu bukan kuntilanak yang ada dipikiran kamu, tapi yang saya maksud itu kuntilanak alias jalang alias wanita murahan yang datang untuk menggoda saya, paham?"

Emily sampai lupa apa yang akan dicatat selanjutnya. " Pak maaf, tadi bapak ngomong apa, bapak kecepatan ngomongnya" protesnya

Sean melirik lalu menunduk kembali

"Skill kamu dimana Em, kenapa kamu sangat lambat. kalau jadinya begini saya gak akan terima kamu bekerja disini!" cibir Sean

Mood Emily langsung hilang diterpa badai nyinyiran. Bagaimana ia bisa menulis yang ia ucapkan dengan kecepatan tiga ribu kilometer perjam

"Bapak intropeksi diri dong, gimana saya mau menulis kalau bapak saja ngomongnya kecepatan"

Kepalanya sudah pusing. Dewa iblis memang tidak mempunyai rasa kemanusiaan.

"Ya sudah kamu keluar, saya mau kerja lagi"

Emily tampak bingung. Tadi dia berkata akan membuat peraturan sampai dua puluh lima tapi sekarang apa.

"Segini saja pak, tadi bapak bilang akan membuat peraturan dua puluh lima?"

"Saya berubah pikiran, sekarang kamu ambil kertas dan print out sekarang"

"Baik Pak"

"Sekarang keluar!"

Menahan napas, kakinya bergerak menuju pintu keluar dengan sedikit linglung. Pening yang sangat luar biasa menghantap kepalanya. Sekitar satu langkah Emily selamat dari ruangan itu, pintu langsung tertutup otomatis.

Emily hanya menggerutu kesal saat sudah keluar dari ruangan seperti neraka itu.

Akhirnya dia bisa makan siang bersama teman temannya untuk pertama kalinya. Untuk makan siang saja sangat jarang dia lakukan dan sekarang dia bisa lakukan.

Tatapannya kembali pada kertas yang dia laminating.

Peraa... tuuu... raaa.... nnnn.... Eks... klu....sif

SIALAN GRAZY!! SEAN VERNANDO BANGKE!! KENAPA DIA MENYURUHNYA UNTUK MENCATAT KALAU HASILNYA SUDAH DI PRINT OUT!!!!

DASAR MALAIKAT BERHATI IBLIS BOS GILA!!!!!

Emily sangat kesal dengan kelakuan bosnya, bagaimana dia tidak kesal karena dia sudah di permainkan seperti ini. Dia sangat membenci bosnya itu. Yang semena mena terhadapnya.

"Kenapa kamu Em, bos lagi?" Tanya Ane karyawan yang menjadi teman Emily.

"Kamu pikir siapa lagi yang bikin hati aku kesal setengah mati"

"Biasain aja sih Em, lama - lama kamu juga betah di sini sama sifat Bos"

"Apa kamu bilang biasain! tekanan darah lama lama aku An, baru aja kerja disini tapi udah di buat frustasi dengan bos gila itu" Pekik Emily sangat frustasi

"An"

"Apa? aku memang gak suka ya sama tuh CEO, ganteng sih tapi ditaktornya itu selalu bikin aku kesal setengah mati tau nggak!"

"Em.. itu..." Ane tampak takut saat menatap Emily.

"Apa sih An, dari tadi manggil - manggil terus, kenapa?"

"hmmm...!!!!" dehem seseorang

Emily tertegun mendengar suara yang sudah tidak asing baginya.

"Eh.. Bap.."

"Saya tidak suka karyawan yang hanya menghabiskan gosip bukan melakukan pekerjaan dengan baik" Ucapan Sean sukses membuat nafas Emily berhenti sekarang. Ia memadang Emily dengan tajam seakan tengah menyiapakan peluru dari kedua matanya yang siap kapan saja menghantam jantung Emily.

Sean meninggalkan Emily dan Ane yang diam mematung ditempatnya.

"Kamu sih nyerocos aja dari tadi"

"Tapi kan seenggaknya kamu kasih kode ke aku"

"Ya Ela Em, aku udah berapa kali kasih kode, tapi kamunya aja gak peka"

Emily hanya berdengus kesal, sudah lah percuma menyesal ini semua sudah terjadi

Ini pertama kalinya ia dipergoki dengan bosnya itu. Setelah dipergoki oleh bosnya mereka segera menuju ke kantin untuk makan siangnya.

You May Also Like

Terhimpit

Cempaka tak menyangka kalau pria yang di jodohkan oleh kakaknya itu sudah punya seorang isteri. Dia tak mau bila harus di madu dan menyakiti perasaan isteri pertamanya. Cempaka minta cerai, namun Kardiman tidak mau menceritakannya. Dia malah pergi meninggalkan Cempaka di tengah kebingungan. Dengan berbekal sehelai kertas segel yang bermaterai, yang ditandatangani oleh pengurus setempat dan juga saudara dari kedua belah pihak. Cempakapun hidup dalam kesendirian. Entah apa statusnya dia sekarang. Mau menguruskan perceraiannya ke pengadilan, dia tidak punya uang. Sedangkan Kardiman sang suami menghilang seperti di telan bumi. Tak terasa Cempaka hidup sendiri sudah tujuh tahun lebih, hampir delapan tahun dia menanti Kardiman agar menandatangani surat perceraian itu. Namun, dia tak kunjung datang. Tak ada kabar beritanya. Beberapa kali Cempaka ke rumah orangtuanya. Namun, tak ada kejelasan sama sekali. Katanya Kardiman tidak pernah pulang-pulang dan tak ada kabar beritanya. Akhirnya Cempaka membiarkan masalah itu mengalir apa adanya. Hingga suatu hari, dia bertemu degan seorang pria yang bernama Angga. Mengaku duda beranak tiga. Sang duda itu nampak tertarik kepadanya, dia mengejar Cempaka dengan berbagai cara. Cempaka mengatakan bahwa dia tidak mau sakit hati lagi. Dia tidak mau gagal lagi. Angga bilang dia tidak akan menyakiti, dan kalau menikah dengan dia pasti tidak akan gagal lagi. Karena diapun merasa tidak enak di sakiti oleh Isterinya. Dan Isterinya itu kabur meninggalkannya, dengan anak ada yang masih kecil. Katanya Isterinya kabur karena dia tidak tahan hidup miskin setelah usahanya bangkrut. Hingga Cempaka pun luluh, dan mau menerima cintanya. Entah apa yang membuat Cempaka tertarik padanya. Padahal, sebelumnya sudah beberapa orang yang mendekatinya, dia selalu menolaknya dengan halus. Pernikahan Cempaka yang keduapun dilangsungkannya dengan sangat sederhana sekali. Hanya nikah SIRI... Karena, pihak kua menolak surat cerai Cempaka yang hanya sehelai kertas segel bermaterai. Dan juga surat cerai Angga pun tak beda jauh. Tanpa kehadiran mertua, iring-iringan seuseurahan hanya tiga orang, itupun dengan sang mempelai pria. Tak beda jauh dengan pernikahan pertamanya. Sangat Menyedihkan... Perih... Ketiga anak tirinya tidak ada yang datang menghadiri. Tanda tanya mulai terselip di dalam hatinya. Saudara dan para Tetangga pun mulai nyinyir dengan berbagai praduga. Setahun kemudian, anak dan mantunya Angga datang berkunjung. Cempaka di marahi habis-habisan, karena Cempaka telah mau dinikahi oleh bapaknya. Yang Isterinya ternyata belum resmi di cerai. Surat cerai yang di bawa oleh Angga ternyata palsu!... Sa'at itu Cempaka tengah hamil muda. Dia bingung!... Apa yang harus dia perbuat. Akhirnya dia menerima apa adanya. Semua kenyataan itu dia simpan bersama Angga. Orangtua Cempaka dan saudaranya tidak ada yang tahu. Cempaka merasa malu dan kasihan kalau kedua Orangtuanya mengetahui apa yang sebenarnya. Setelah anaknya berusia beberapa bulan, Cempaka di ajak ngontrak sebuah kamar kontrakan yang tak jauh dari rumah orangtuanya. Dari kontrakan satu ke kontrakan lainnya. Hingga akhirnya dia kembali lagi ke rumah orangtuanya, setelah kedua Orangtuanya meninggal dunia. Itupun atas paksaan dari saudaranya Cempaka, yang tak tega melihat kehidupan Cempaka yang serba kekurangan di perantauan. Dikira Cempaka benar saja saudaranya itu akan menyayanginya. Namun kenyataannya hatinya semakin terluka oleh sikap saudara-saudaranya itu. Yang menghinanya, mengacuhkannya hanya karena dirinya miskin. Anak semata wayangnya geram setelah tahu bahwa bapaknya punya isteri dua. Tinggal di satu rumah yang hanya di batasi oleh tripleks, tanpa saling tegur sapa. Apalagi setelah Cempaka membongkar perselingkuhan adik iparnya. Bukan terimakasih yang di dapat. Tapi, dia malah di jauhi, di musuhi oleh adiknya sendiri. Mampukah Cempaka keluar dari semua himpitan itu? Ikuti kisah selengkapnya... Selamat membaca...

Zaitunnur · Sci-fi
Not enough ratings
18 Chs

SUPPORT