webnovel

Chapter 38 (My Model)

Setelah Neko keluar, Kim menoleh, ia terkejut karena baju Neko sobek. Ia lalu melepas jas nya dan memakaikan nya punggung Neko.

"Ha...." Neko hanya menghela napas panjang.

"Nona Akai, apa yang terjadi? Apa ada sesuatu?" Kim menatap.

"Kau, kenapa kau tidak kembali ke tempat mu saja"

". .  . Apa yang anda katakan, aku ingin di sini... Aku menjadi pengawal dan asisten anda seperti dulu"

". . . Ini bukan tempat mu, tempat ini terlalu berbahaya untuk mu..."

"Paling tidak aku bisa memberikan apa yang aku bisa, aku bisa menggantikan anda dan menjadi yang anda mau"

". . . Kenapa kau mau menuruti ku?"

". . . Itu karena anda pengalamat hidup ku, dulu"

"Haha... Aku bukan pahlawan, aku penjahat, hanya penjahat yang tak sengaja menolong mu, tapi tak apa, aku juga tak mau mengingat semua itu... Ketika aku sudah kembali di distrik, rasanya agak lega... Karena aku bisa pulang ke tempat ku, tapi tetap saja... Rasanya seperti ingin pergi ke tempat lain saja" Kata Neko.

". . . Aku akan menemani anda, untuk mencari tahu yang sebenarnya, ketika fakta telah datang, aku tetap akan membantu anda" Kata Kim.

Lalu Neko tersenyum kecil dan berjalan pergi duluan di ikuti Kim.

Setelah itu, mereka kembali ke rumah Neko.

Tampak di ruangan penjagaan, ada Hyun dan Jun yang masih duduk di sofa.

Jun menatap ponsel nya membaca artikel sementara Hyun bermain ponsel nya hingga ia bersikap seperti anak kecil.

"Ahk... Sialan... Aku tak bisa bermain ini" Ia kesal sendiri.

Tapi tak lama kemudian. "Apa yang kalian lakukan?" Kim datang membuka pintu menatap Mereka.

Mereka menoleh dan seketika Hyun berlari mengangkat kerah Kim yang terkejut. "Kau, mencoba menyingkirkan kami bukan!?" Hyun menatap marah.

"E.... Apa maksud kalian hehe"

"Kau menjadi apa di bagian Bos"

"Aku hanya menemaninya saat di Seoul pusat, sebenarnya Aku adalah asisten perjalanan jauh nya, Dia memintaku untuk menjadi tambahan penjaga"

"Apa..." Hyun dan Jun terkejut sementara Kim masih bingung. Lalu Hyun menurunkan Kim dan Dia sendiri merosot ke bawah tak percaya.

"Apa ada masalah, sepertinya kalian sedang ..." Kim menatap tapi mereka sudah tidak ada. Ia terkejut dan menoleh sekitar. Rupanya mereka pergi jalan.

"Hei, kalian akan kemana?"

"Bilang pada Boss, kami pergi" Mereka berjalan pergi dengan putus asa.

{Membahas soal pengangkatan penjagaan.}

[Setelah Hyun dan Jun direkrut. Mereka berdua keluar dari bilik penjara yang kejam dan melihat Neko yang berdiri di samping lain mobil didepan mereka. Neko berdiri sambil menerima telepon dari seseorang membuatnya membelakangi Jun dan Hyun.

"Aku tidak bisa melakukan hal itu, tanda tangani saja karena Aku hanya suruhan" Kata Neko sambil berbicara di telepon. Jun dan Hyun saling memandang, mereka masih melihat merah merah di punggung Neko yang dibatasi kemeja putih saja.

Mereka berdua terdiam lalu berjalan pergi. Mereka bersandar di dinding luar penjara besar itu.

"Huf...Ini sudah sangat lama bisa keluar dari sini" Kata Hyun yang berlutut di bawah dan bersender di dinding. Lalu Jun memberinya rokok.

". . Dari mana kau dapat?" Tanya Hyun.

"Gadis itu yang memberikanya beserta pakaian kita. Menurutmu siapa dia?" Kata Jun sambil ikut merokok dengan posisi berdiri.

"Entahlah tapi Dia sangat berani dengan tubuhnya yang kecil, tak hanya berani Dia juga kuat"

"Apa Kau tak takut Dia akan melakukan sesuatu pada kita?" Jun menatap.

"Huh, Dia hanya gadis kecil" Hyun membalas dengan wajah biasa.

"Dia bukan gadis kecil..." Jun menyela membuat Hyun terdiam.

"Apa maksud mu itu?"

"Dia berbicara layak nya orang dewasa, penampilannya juga lebih berbeda dari gadis biasa dan juga, ketahanan tubuhnya... Padahal luka sebesar itu, dia tidak merasakan sakit apapun. Tubuhnya seperti model ideal kecil..."

". . . Lalu dia siapa?"

"Aku belum mengetahui nya, mungkin kita bisa tahu ketika kita ikut dengan nya" Balas Jun.

"Ikut dengan nya? Kau yakin? Dia hanyalah gadis... Kita mungkin di suruh minum teh bareng sambil di temani boneka boneka imut tidak jelas"

"Apa kau bisa berpikir lebih dalam lagi, lihat itu mobilnya, dia tidak mungkin di antar orang bukan, karena di sana saja dia terlihat sendirian" Jun menunjuk mobil di samping Neko itu. Memang benar, di sana tak ada siapa siapa selain Neko jadi dengan kata Lain, Neko membawa mobil itu sendirian.

"Semua orang bisa membawa mobil bahkan gadis kecil sekalipun" Hyun masih belum percaya dan menganggap Neko hanyalah gadis kecil polos.

"Haiz... Kau harus melihat lagi"

"Sudahlah... Buat apaan cobak... Kita mungkin hanya akan jadi teman nya main saja"

"Kita tidak mungkin menjadi teman main karena dia saja memberikan kita pakaian jas setelan pengawal begini"

"Yah, siapa tahu dia ingin bermain lain" Kata Hyun membuat Jun terdiam, ia sudah tak punya kata kata lagi untuk meyakinkan Hyun soal Neko.

Neko menutup teleponya dengan menghela napas. Tiba tiba seseorang menutupi pundaknya dengan jas hitam. Neko menoleh dan rupanya itu Jun.

"[Hoi..Itu jas ku, sialan...]" Hyun melihat dari sisi lain bahwa Jun memakaikan Neko jas Hyun.

Neko menoleh dengan tatapan dingin.

"Bisa aku tahu, alasan mu membebaskan kita dengan cara yang seperti ini?" Jun menatap.

Neko terdiam, ia lalu menghela napas panjang. "Kau harus nya tahu sendiri, kau seharusnya berpikir senang bahwa soal hal ini, kebetulan kau bisa kembali hidup tanpa kematian hukuman" Kata Neko.

Jun terdiam sebentar. "Itu memang benar, beberapa hari lagi aku dan Hyun memang akan di eksekusi, dan kami benar benar berterima kasih padamu atas pembebasan ini, jika kau ingin meminta balasan, aku dan Hyun akan melakukan nya"

"Aku membebaskan kalian tidak dengan uang, apakah kalian lihat dengan apa?"

"Kau hanya datang dengan kunci"

"Yeah, kunci itu"

"Aku mendapatkan nya dari mengambil penjaga awal. Dia membawa kunci kalian yang akan di eksekusi nanti memang harus di pegang kuncinya dulu"

". . . Bagaimana cara mu mengambilnya?"

"Jika kau ingin lihat, pergilah ke kantor ujung di bagian dalam itu" Kata Neko.

"Apa kau gila, aku tak mungkin ke sana"

"Kalian tak akan ketahuan jika masuk secara diam-diam dan tenang, itulah yang dilakukan seseorang jika bertugas"

"Kami tidak sama seperti mu, sayang dengan tenang dan keluar dengan menendang petugas penjaga" Kata Jun.

"Aku akan menunggu, jadi coba saja" Neko menatap.

Jun terdiam, ia lalu berjalan perhi meninggalkan nya, dia berjalan mendekat ke Hyun yang ada di sisi lain mobil dengan menggunakan kemeja putih nya saja karena jas setelan nya di pakai Neko.

"Aku sudah dengar, tak masalah jika aku juga ingin tahu" Kata Hyun. Lalu mereka berjalan pergi.

Mereka masuk ke kantor puncak di tempat narapidana itu. Mereka berhenti berjalan di depan kantor pintu itu.

"Apa kau yakin? Bagaimana jika dia terlihat tepar?" Hyun menatap.

"Apa yang kau maksud kan?"

"Siapa tahu gadis itu merayu nya untuk mendapatkan kunci nya"

"Sepertinya aku tidak akan berpikir begitu.... Kita lihat saja" Jun membuka pintu itu dan seketika mereka terdiam kaku.

Tak bisa di jelaskan bagaimana sikap mereka saat ini, sangat tidak percaya dan begitu pucat karena melihat satu mayat di sana dengan banyak nya luka goresan pisau, bahkan ada bagian yang putus.

Jarinya putus 7, matanya tercongkel, lehernya memiliki banyak goresan dan pastinya masih memakai baju petugas penjara itu. Mereka terdiam kaku.

"Sepertinya aku percaya padamu, bahwa dia bukan gadis biasa" Kata Hyun.

--

"Apa kalian sudah melihat?" Neko menatap dengan mengilang tangan masih menunggu di samping mobil tadi.

"Katakan pada kami, siapa kau sebenarnya?" Hyun menatap.

"Aku? Aku hanya seorang biasa yang sangat tidak menikmati hidup, bercanda... Aku hanya seseorang yang sudah sejak tadi kalian pikirkan. Dan aku juga agak menikmati hidup ku... Ngomong ngomong, apakah kalian benar benar siap?" Neko menatap.

". . . Siapa untuk...."

"Terluka demi aku, mati demi aku, layani aku kapan pun, dan jadi anjing pengawal yang paling setia di sini" Neko menatap.

". . . Kenapa kau memilih kami, tidak memilih banyak orang lain nya?"

". . . Jika tanya begitu.... Ini hanya soal kebutuhan kalian masing masing, jika kalian tidak mau hidup di bawah perintah ku, maka mati saja dengan hukum eksekusi yang bahkan banyak orang tidak tahu soal kematian kalian" Kata Neko membuat mereka berdua.

Lalu mereka saling memandang dan mengangguk. "Baiklah, kami akan mengikuti mu" Balas mereka membuat Neko tersenyum kecil, sangat kecil.

"Cepat pergi" Kata Neko dengan tatapan biasa lalu masuk ke mobil.

Hyun mulai mengendarai mobilnya. Suasana hanya di isi keheningan biasa.

"Berhentilah di depan" Kata Neko. Hyun melihat di depan ada sebuah pabrik tua. Ia terdiam agak bingung lalu memarkirkan mobilnya di sana.

Mereka lalu keluar mobil. Jun berjalan ke pintu tengah dan membukanya, lalu turun Neko dengan tenang dan masih memakai jas Hyun di pundak nya itu.

"Ambilkan Aku benda yang ada di belakang" Neko melirik tajam Jun lalu Jun membuka bagasi mobil dan Ia menjadi terkejut karena disana berisi paket lengkap senjata jarak jauh dan senjata jarak dekat.

"(Aku mengerti, sekarang aku percaya soal kata jangan menilai buku dari covernya. Sekarang sudah terbukti siapa dia)" Sudah jelas Jun tahu siapa Neko sebenarnya.

Ia menatap ke Hyun yang juga menyaksikan isi bagasi mobil itu, lalu mereka mengangguk dan membawa tas besar itu, kebetulan ada dua, masing masing membawa satu lalu mereka berjalan mendekat ke Neko yang berdiri menatap sesuatu di depan nya.

Rupanya ada mobil lain yang berhenti di depan Neko agak jauh, lalu turun seseorang dengan pengawal nya.

"Kau sudah membawa nya?" Dia menatap ke Neko yang membalas. "Yeah" Sambil kedua tangan nya memberi isyarat pada Hyun dan Jun untuk meletakan tas itu ke depan.

Jun dan Hyun terdiam, ia lalu meletakan tas itu dan seketika tas itu terbuka berisi barang tadi.

"Tanpa ada yang kurang" Kata Neko dengan tatapan tajam.

Orang tadi mengangguk lalu menoleh ke penjaga nya, seketika penjaga nya melemparkan kotak tas kamera, Jun langsung menangkap nya karena tadi terlempar di arah nya.

Lalu mereka pergi dan Hyun Jun masih bingung dengan yang terjadi.

"Bisa kalian buka tas itu?" Kata Neko tanpa menoleh ke mereka.

Lalu Jun membukanya, dan seketika rupanya uang sangat banyak. "Apa kita akan melakukan ini selalu, menjual barang ilegal dan tidak resmi seperti senjata tadi?" Tanya Jun.

"Tak hanya itu pastinya.... Lebih buruk lagi, kita adalah penjahat di sini" Kata Neko.

Dan saat itu juga mereka berdua terus menjadi pengikut Neko secara pribadi.