webnovel

Chapter 255 (Acheline Story For Kim)

Hari berikutnya, Acheline terdiam di depan apartemen yang di beli Kim. Ia terdiam di pinggir jalan dengan wajah yang sedih. Ia mengingat perkataan Kim yang kemarin. Tiba tiba saja awan menjadi gelap dan di saat itu juga hujan turun, ia tak peduli. Semua orang berlarian ke sana kemari agar bisa menghindari hujan, Namun Acheline hanya terdiam di tempatnya. Perlahan pandangan nya melihat ke bawah dengan kecewa.

Ia masih mengingat perkataan Kim. "(Kim.... Saat pertama kali aku melihatnya, Bos benar benar memberitahuku)" Acheline benar benar kehujanan dan sekarang benar benar basah kuyub.

"(Kim.... Kau berbeda dari banyak nya Lelaki... Kau menuruti apa yang aku katakan... Aku yakin kau orang yang gampang percaya pada orang lain... Tapi kenapa kau tidak mau mendengarkan penjelasan ku saat itu... Aku ingin kita bersama lagi... Aku mohon Kim, ini semua mulai menyakitkan)" Acheline mengangkat kepala nya dan seketika air matanya kembali mengalir. Tapi apa dayanya, dari lantai apartemen Kim pun tak ada respon sama sekali.

Acheline lalu menghela napas panjang dan berjalan pergi. Ia lebih memilih untuk berjalan pergi dari pada harus menunggu dan mengganggunya.

"(Ini semua tidak bisa di percaya, aku tak percaya apapun... Sudahlah... Aku pasrah saja, jika Kim memang bukan takdirku... Dia lebih mencintai majikan nya dari pada binatang sepertinya)"

Terdengar suara ketukan ruangan dari kamar Neko. Neko yang duduk di sofa menjadi terdiam bingung berpikir sesuatu. "(Kenapa mengetuk? Jika itu dia pastinya sudah masuk tanpa mengetuk bukan?)" Pikir Neko yang berpikir bahwa itu Felix, tapi Felix biasanya langsung masuk.

Lalu ia berdiri di sana, ia membuka pintu dan terdiam karena itu adalah Acheline yang basah karena kehujanan tadi. Neko terdiam melihat sekitar. "Bagaimana kau bisa masuk kemari dengan pakaian yang basah? Apa Arthur tidak memberikan mu pakaian kering? Kau kemari saat di luar masih hujan dan kenapa kau memasang wajah sedih itu padaku?" Tatap Neko dengan bingung.

Tapi tiba tiba Acheline merosot ke bawah dengan putus asa membuat Neko terkejut dengan tingkahnya. "Hu hu hiks..... Aku ingin mati saja!!"

"Ada apa?" Neko menatap.

"Ini semua karena bawahan mu itu!! Dia benar benar keji meninggalkan ku begitu saja!!" Teriak Acheline dengan tangisnya.

Neko terdiam dan mengingat Kim. "Kim? Apa yang salah dengan dia? Kau di tinggalkan karena apa?" Tatap Neko. Tapi Neko menjadi terdiam mengingat sesuatu saat Kim mengaku sudah punya pasangan. "(Aku mengerti sekarang)" Pikir Neko.

"Sudahlah, ini semua tak ada guna nya" Acheline berdiri dan berbalik akan pergi.

"Kau harus tahu, Kim tak pernah bercinta dengan seseorang" Kata Neko seketika Acheline terdiam dan menoleh sedikit dengan wajah tak percaya.

"Semenjak dia ikut aku ke Korea dan menjadi asisten ku yang paling hebat dalam segala apapun, memalsukan identitas, membuat berita palsu dan apapun yang dia lakukan semua nya bisa hanya dengan aku minta, hal itu sama saja pekerjaan nya benar benar padat, dia tak pernah mencintai seseorang karena itu tak ada waktu untuk nya. Seiring berjalan nya waktu, Kim mulai melihat kekerasan dalam percintaan, meskipun dia tak mengalami itu, dia tahu bahwa hal seprti itu akan terjadi padanya jika dia sedang mencintai seseorang, karena itulah, ini adalah hal yang wajar untuk Kim karena dia belum belajar soal cinta, jika kau pernah melakukan permainan ranjang bersama nya, itu berarti kau beruntung karena kau melepas keperjakaan nya" Kata Neko dengan wajah datarnya, lalu ia menutup pintu dan di saat itu juga Acheline menjadi terdiam.

"(Apa karena hal itu, Kim menjadi tidak mau mendengarkan alasan ku, itu karena dia sudah menilai bahwa itu tidak akan bisa di perbaiki lagi.... Kenapa kau tidak cerita padaku saja....)" Pikir Acheline dengan wajah yang kecewa. Lalu ia berjalan pergi meninggalkan tempat itu membuat Neko masih terdiam bingung.

Sementara itu di sisi lain, Kim berkemas di apartemen yang ia beli. Ia memasukan barang penting ke kardus di ruangan gelap dengan hujan deras yang terlihat dari jendela.

Lalu ia mulai menghela napas panjang dan melihat ke jem dinding yang menunjukan pukul 8 malam. "(Tak kusangka, sore tadi sangat cepat karena hujan deras ini... Kenapa hujan ini begitu deras? Apa seseorang sedang bersedih?)" Pikirnya. Ia lalu terpikirkan sesuatu, yakni soal ia meninggalkan Acheline saat di parkiran itu karena melihat Acheline bersama Pria lain.

"(Aku tak tahu harus memikirkan apalagi, Dan juga, ini semua mulai menyakitkan)" Ia memilih menghela napas panjang lalu mengangkat kardus itu dan pergi dari apartemen itu. Ia sudah tidak lagi menyewa apartemen itu, padahal baru satu hari ia tinggal bersama Acheline. Mau bagaimana lagi, kepercayaan nya pada cinta mulai menurun karena dia tak pernah memiliki waktu untuk belajar mengenali cinta.

Lalu kebetulan melihat ke jam dinding. "(Aku harus pergi ke tempat Nona Neko....)" Pikirnya, dia harus bertugas. Hingga ketika sampai di tempat Neko, dia melihat Neko yang menatap keranjang bayi di samping ranjang besarnya. Tatapan Neko tampak sangat tersayang pada bayi itu.

"Nona Neko" Panggilnya membuat Neko menoleh dan berjalan meninggalkan keranjang bayi itu. "Kim... Kebetulan sekali aku ingin bicara dengan mu" Tatap nya dengan datar membuat Kim menelan ludah. "(Apa aku membuat kesalahan padanya....)" Ia tampak berkeringat apalagi melihat Neko duduk di sofa menghadap dia yang berdiri di hadapan nya.

"Kim.... Apa kau ingat aku memberinu tugas bahwa kau harus mencari pasangan?" Tatap Neko.

"Em.... Ya" Kim membalas sambil mengangguk pelan.

"Ha... Lalu sekarang, apa yang kau lakukan pada kekasih mu?"

"Apa maksud anda?"

"Kau tidak perlu salah paham terlebih dahulu, aku melihat ekspresimu... Kau pikir aku tidak pernah mengalami ekspresi seperti itu huh, dengar Kim... Kau tidak bisa meninggalkan pasangan mu itu secara sia sia karena dia bisa menjadi sumber kau belajar mencari cinta. Semuanya tak butuh apapun kecuali kau bisa bersikap layaknya orang yang di sukai oleh kekasih mu" Kata Neko. Seketika Kim terdiam mendengar itu.

"(Apa maksud nya itu? Apa Nona Neko mencoba memberitahuku soal hubungan ku... Tapi bukanlah Nona Neko tidak tahu siapa orang yang aku jadikan pasangan)" Kim berpikir bahwa Neko belum tahu pasangan nya adalah Acheline yang sekarang ada masalah, tapi padahal Neko sudah tahu Kim dan Acheline karena Felix bercerita padanya. Kim menjadi terdiam menatap mata Neko yang hanya memasang tatapan biasanya itu membuat Kim menjadi berkeringat dingin. "(Kenapa aku merasa seperti terpojok?)"

Tapi siapa sangka, Acheline datang kebetulan membuka pintu kamar Neko dan itu di lihat oleh Kim. "Akai, aku ingin melihat bayi" Dengan alasan ingin melihat bayi tapi ia menjadi terdiam melihat Neko dan Kim berada di ruangan yang sama.

Mereka berdua menjadi menatap bersama. "(Kim?!)" Acheline menjadi melihat ke kim.

"(Acheline.... Kenapa dia ada di sini?)" Kim hanya terdiam. Kini mereka benar benar berhadapan dengan jarak yang agak jauh.

"Kim"

"Acheline...."

Mereka berdua malah masing masing sama sama memanggil membuat mereka terkejut sekarang.

"(Dia mengatakan nama ku?)" Acheline menjadi terkaku lalu ia mengepal tangan dan perlahan berjalan mendekat. Ia mendekat dan semakin dekat pada Kim yang hanya terdiam berdiri tak bisa bergerak.

Dengan wajah serius, Acheline mendekat, mengangkat kedua tangan nya dan memegang leher Kim. Ia membelai kepala Kim dan mendekat mencium bibir Kim dengan singkat membuat Kim terkejut.

Hal itu dilihat oleh Neko yang hanya terdiam dingin menatap mereka, dia seperti menjadikan hal itu sebagai pemandangan yang ada.

Lalu Acheline memeluk Kim. "Maaf..... Aku benar benar minta maaf Kim!!" Kata Acheline. Seketika Kim terkejut lagi mendengar itu.

"Aku mengerti sekarang, kau tidak percaya pada cinta karena kau hanya percaya bahwa cinta akan selalu dekat, tapi kau tidak tahu bahwa cinta dekat karena kedua pasangan saling mengerti apa kekurangan kekasihnya, dan aku tahu kekurangan mu.... Kau hanya tidak percaya pada cinta dan membuat mu meninggalkan ku begitu saja, kau menghilangkan kepercayaan cinta mu padaku... Seharusnya aku tak perlu dendam karena aku tak tahu bahwa kau tidak pernah mengalami ini sebelumnya... Aku juga minta maaf menjadi wanita jalang di depan mu, aku tidak akan melakukan itu lagi... Jadi kim, aku mohon maaf kan aku!!" Kata Acheline sambil memeluknya dengan erat. Kim hanya terdiam, lengan nya perlahan memegang pinggang acheline dan ia juga memeluk acheline dengan kencang. "Aku juga minta maaf acheline...." Kata Kim seketika Acheline yang mendengar itu menjadi tersenyum dan meneteskan air mata bahagia.

"Ehem...." Neko berdegum dan itu membuat Kim dan Acheline terkejut menoleh.

"Kenapa aku bisa bisanya melihat hal ini.... Kalian juga membangunkan bayi nya..." Tatap Neko dengan dingin.

"Biarkan aku melihat dia yang lucu..." Acheline langsung ke keranjang bayi, menatap dengan tatapan terpukau. "Aww.... Sangat lucu sekali...."

Kim menjadi menatap Neko. "Nona Neko, maafkan aku dan.... Terima kasih" Tatapnya lalu Neko tersenyum kecil dan mengangguk pelan. "Sebaiknya kalian pergi, nikmati istirahat kalian" Tambahnya membuat Kim menundukkan badan berterima kasih.

--

Kim memberikan minuman kaleng pada Acheline yang duduk di bangku tunggu parkiran. Acheline yang duduk menjadi menoleh dan menerimanya. "Terima kasih" Tatap nya. Lalu Kim juga membuka kaleng nya dan minum di samping acheline.

"Kim..... Soal Pria itu... Dia... "

"Kau tak perlu mengatakan nya jika kau tidak mau memaksakan dirimu Acheline, aku sudah tahu itu... Aku sangat bodoh meninggalkan mu begitu saja, ini mungkin pengetahuan ku soal cinta memang lah sangat kurang, aku terlalu banyak melihat konflik dalam pasangan sehingga membuat ku berpikir aku akan pergi saja setelah melihat hal itu, tapi acheline, kau memberitahuku bahwa aku salah melakukan itu... Aku hanya ingin bilang Terima kasih" Kata Kim.

Lalu Acheline tersenyum kecil dan menatap ke kaleng soda nya. "(Akhirnya aku bisa memecahkan hal ini, aku harap kami bisa menjadi teman bermain dengan frekuensi yang sama)"