webnovel

Chapter 154 (Flashback Kim)

"Baiklah, tadi kau bilang pilihan? Bagaimana jika aku membantumu membuat pilihan disini agar kau tidak udah merasa tidak Terima lagi dengan mempermalukan aku nantinya. Kau lebih memilih yang mana. Jika kau ikut aku, kau harus meninggalkan adik mu, dan bekerjalah padaku. Jadi anjing terbaik ku bersama dua orang itu"

"(Maksud mu... Apakah dia pria mengerikan itu?)" Kim terdiam dingin memikirkan Jun dan Hyun.

"Atau, kau masih tetap ingin bersama adik mu, tapi kau bekerja pada Direktur Han" Kata Neko.

"Aku akan.... Astaga....!!!" Kim tiba tiba terkejut dengan merubah ekspresi nya. Hal itu membuat Neko terdiam bingung.

"(Aku lupa.... Direktur Han memintaku membidik nya hari ini... Apa yang harus aku lakukan?!)" Kim terdiam mengepal tangan. Dia takut Direktur Han akan mencarinya dan membunuhnya karena tak memenuhi janjinya bertemu dengan nya untuk membuat rencana membunuh Neko tapi sekarang dia malah di ruangan itu bersama Neko.

--

"Sialan.... Di mana pelayan tidak berguna itu, kenapa dia belum datang, gadis itu akan pergi dan masuk ke mobil hari ini. Di saat itu adalah yang paling tepat di sini" Direktur Han sepertinya marah besar di ruangan lapangan Tembak dalam ruangan. Lalu datang seseorang pria siap bertugas. "Tuan, lebih baik serahkan tugas itu padaku saja. Aku bisa menanganinya" Dia menatap datar dan siap.

"Baiklah jika begitu, kau harus membidik nya dengan benar kali ini" Kata Direktur Han. Lalu pria itu mengangguk.

Sementara itu Neko menyila tangan menunggu Kim berkata karena saat ini dia hanya terdiam.

"Ehem... Baiklah, aku harus pergi sekarang" Kata Neko yang akan melewatinya tapi tiba tiba saja Kim menahan lengan nya.

"Tu.... Tunggu, apa aku bisa ikut dengan mu?"

"Huh untuk apa?" Neko langsung melepas tangan Kim.

"Aku hanya ingin mencoba pilihan pertama tadi" Kata Kim lalu Neko terdiam dan kemudian menghela napas. "Baiklah, terserah" Dia mengizinkan nya lalu berjalan duluan.

"(Jika aku tidak datang, pastinya Direktur akan menggantikan ku dengan yang baru, aku harus melindungi gadis itu agar dia lebih percaya padaku nantinya)" Kim menjadi bertekad dan mengepal tangan serius.

--

"Arah angin 40,8 derajat, itu sudah terkunci sekarang bidik dia sebelum masuk ke mobil" Kata Direktur Han.

Dia ada di atas gedung tinggi berdiri dan di bawah nya pria suruhan tadi yang tengkurap siap dengan sniper nya membidik Neko yang akan masuk ke dalam mobil nya yang ada di pinggir jalan.

Di dalam mobil ada Hyun saja dan Jun akan membuka pintu untuk Neko masuk. Sejauh ini tidak ada tanda tanda Kim.

"Baiklah, kau bisa masuk" Neko menoleh ke belakang tapi ia terkejut karena tak ada siapa siapa. Rupanya ia tak sadar bahwa Kim tidak mengikutinya. Ia bahkan sampai melihat sekitar.

"Bos ada masalah?" Jun menatap.

"Apa kau melihat lelaki tadi yang mengikuti ku?"

"Maaf? Anda datang sendirian tadi" Balas Jun lalu Neko terdiam dan belum masuk ke mobil.

"(Cih kemana lelaki itu, dia bilang ingin ikut aku... Benar benar menjengkelkan sekali)" Neko menjadi kesal. Di sisi lain tepat nya di kafe yang tak jauh ada Seu yang meminum teh sendirian di sana dengan wajah senang selalunya.

"(Ehehehe wajah Nona Neko memang tidak terkalahkan jika sedang terangsang di ranjang... Rasanya sangat nikmat sekali jika Nona Neko bisa satu ranjang dengan ku, aku ingin bertemu dengan nya lagi deh)" Dia menjadi berfantasi. Tapi ia menoleh ke kaca besar kafe dan melihat mobil Neko.

"Hah itukan?!" Ia langsung terkejut dan berdiri.

--

"Cepat... Apa yang kau lakukan bodoh!" Direktur Han berteriak pada bawahan nya itu yang tidak segera menembak.

"Aku tidak bisa! pengawal nya itu harus minggir dulu, dia menghalangi arah bidikan" Balas nya.

"Apa kau mau melawan ku, sudah lebih untung kau mengikutiku, cepat bidik dia! Tembakan itu akan menembus mereka berdua!!" Direktur menodongkan pistol,dia bahkan memaksa pada bawahan nya sendiri. Suruhan nya itu hanya bisa menjadi terdiam, ia melihat di belakangnya juga ada beberapa pengawal mengunci jalan keluarnya.

Tapi tiba tiba ada yang berteriak. "Tunggu!!" Dari pintu balkon membuat mereka menoleh yang rupanya itu Kim.

"Mau apa kau kesini?!" Direktur Han sudah kesal.

Lalu Kim berjalan mendekat dengan tatapan serius sambil mengatakan sesuatu. "Biarkan aku yang melakukan nya, biarkan aku yang menembak" Tatap nya membuat suasana terdiam.

"Aku tak bisa mempercayai mu"

"Jika aku berbohong, kau bisa mencoba membunuh ku" Kata Kim. Lalu Direktur Han terdiam sebentar dan menghela napas panjang. "Baiklah, aku harap kau tidak ragu"

Lalu pengawal tadi memberikan seniper pada Kim yang mengumpulkan Niat lalu menutup mata satunya dan mulai melihat pandangan dari bidikan seniper.

Ia lalu melihat dari teropong sniper dan mulai membidik kepala Neko, kebetulan Jun berjalan pergi ke bangku supir. Sepertinya Neko memilih menunggu Kim di depan Mobil.

"Bagus, sekarang sudah lancar aku bidik. (Benar benar gadis yang penuh resiko sendiri, meskipun aku tak tahu apa yang aku lakukan saat ini, tapi aku benar benar memang tak tahu dengan apa yang aku lakukan, padahal aku bilang padanya untuk mengikuti nya, aku hanya akan melakukan hal ini)" Jantung Kim berdebar pelan dan akan menarik pelatuk.

Tapi ia terdiam ketika melihat Neko menoleh ke arah lain dengan ada wanita yang datang. Neko membelakangi nya karena dia sedang mengobrol dengan wanita dan wanita itu adalah Seu.

"Nona Neko, maafkan aku mengganggu, aku hanya ingin bertemu dengan mu, boleh kan" Seu menundukan badan sambil memohon.

"Tidak masalah" Neko membalas dengan dingin.

Lalu Neko kembali terdiam dan tersenyum kecil. "Seu, bisa lakukan sesuatu pada ku? Sekarang" Tatapnya.

"Em... Apa yang harus kulakukan sekarang?" Tatap Seu.

"Mudah saja, aku ingin meminta tolong padamu, kepalaku akan tertembak dalam 45 detik, kau harus melihat secara diam dimana penembak itu" Kata Neko.

Seketika Seu terkejut, ia terpaku mendengar itu.

"(Dia mengatakan itu dengan nada yang biasa, meskipun aku tahu ini sudah biasa.... Yang harus aku lakukan hanya tenang dan turuti perkataan nya dengan cepat.... Baiklah, aku pasti bisa)" Seu mencoba mengangkat mata melihat di gedung mana si sniper akan menembak.

"No... Nona Neko aku tidak bisa. (Nona Neko dalam bahaya, apa yang harus kulakukan)" Seu menjadi gemetar.

"10 detik lagi" Kata Neko. Seu menjadi lebih panik mencoba mencari dimana sniper itu. Sementara itu Kim sang sniper ia sudah mengunci Neko dan dengan cepat menembak.

"Ah it-" Seu menemukannya tapi tiba tiba Neko menarik punggungnya dan mendorongnya masuk mobil.

"Ah... " Seu terdorong masuk. Di ikuti suara peluru terhantam dengan halus.

Seu terkejut menoleh ke luar, sementara Neko bernapas cepat menatap Seu dari luar pintu mobil.

"No.. Nona Neko apa yang terjadi" Tatap Seu, ia segera keluar dan melihat. "Nona Neko!! Kau tertembak!! Katakan padaku" Dia panik.

"Tenang lah" Neko menatap terganggu.

Neko menoleh ke bawah, ia melihat peluru sniper tadi tertembak di tanah dan jika di ukur, peluru itu tadi mengenai Seu. Sepertinya Kim sengaja membidik Seu.

"(Apa yang dia lakukan, mencoba menembak Seu?!)" Neko menjadi kesal dan menengadah tapi siapaangka,di atas, direktur Han kesal.

"Kau!! Kau pasti sengaja!! Cepat tangkap dia!" Teriak nya.

Kim yang ada di sana menjadi memberontak dan langsung melemparkan seniper itu di lantai atas, langsung melarikan diri sambil berkata. "Kupu kupu bisa terbang tanpa angin!!"

Ia langsung melarikan diri membuat Direktur Han kesal tapi pengawal yang awalnya membidik tadi memiliki pistol jarak jauh dan akan membidik Neko.

"Haha, bagus, lakukan!! Bunuh gadis itu" Kata Direktur Han.

Pengawal itu membidik sambil berkata. "Terlalu banyak percaya pada orang yang berkemampuan tinggi, lihat saja, aku akan membunuh nya"

Neko masih menatap ke atas dengan kesal, namun ia menjadi terkejut bermata besar ketika peluru kedua datang dan ia belum siap siap. Tentunya peluru itu adalah dari pengawal satu tadi yang sudah tepat sekali akan mengenai bagian tubuh Neko.

"Nona Akai!!!!" Tapi teriak seseorang yang berlari pada Neko, ia memeluk Neko yang terkejut yang rupanya itu adalah Kim.

"Kau!!!" Neko menjadi terkejut, Kim memeluk nya dengan erat.

Di saat itu juga, suasana terdiam dengan peluru yang tidak kelihatan sana sekali.

"Kim!!" Neko masih tak percaya.

"Bos... Ada apa?!" Hyun dan Jun keluar dan mereka terkejut ketika melihat punggung Kim. Mereka benar benar terkejut ketika benar benar melihat punggung Kim.

"Apa.... Apa yang terjadi?!" Neko mendorong Kim. Tapi mendadak Kim langsung berlutut. Sebelumnya dia mengatakan dengan suara pelan. "Syukur lah, aku tepat waktu....."

Rupanya Kim yang telah terbidik dan tertembak dan mengenai tubuh vital nya.

Mereka semua yang melihat itu menjadi terdiam suka.

"Hoi.... Kenapa kau melakukan ini!!!" Neko menampar pelan pipi Kim yang masih setengah pingsan. Seketika di tengah terlutut nya, Kim memeluk Neko. "Karena aku ingin berterima kasih padamu, sangat...." Bisik nya, seketika Neko terkejut diam dan Kim turun jatuh tak sadarkan diri.

--

Sebelumnya, Kim sudah memberitahu sesuatu pada Neko melalui perantara ekspresi nya.

"Aku... Ingin meminta bantuan padamu" Kata Kim membuat Neko terdiam.

"Sebenarnya, aku di paksa Direktur Han, dia mengancam adik ku, mengancam akan membunuh ku juga..."

". . . Bagaimana dia bisa berani mengatakan ancaman itu?"

"Itu karena dia meminta ku untuk membunuh mu dengan cara membidik mu dari jauh..."

"Kenapa hanya kau yang di suruh, bisa yang lain nya kan?"

". . itu katena dia mendengar penderitaan ku soal kau, aku membenci mu, tapi maafkan aku, karena aku sudah tahu semuanya, aku tidak bisa membenci mu, aku justru harus menghormati mu" Kata Kim membuat Neko terdiam dan menghela napas panjang.

"Baiklah, terserah saja, tanggung jawab mu lakukan saja, aku akan mencoba menghindari nya" Kata Neko. Begitulah Neko bisa menghindari dan waspada dari peluru itu karena Kim sudah memberitahu nya, tapi masalah nya sekarang, Kim sedang dalam masa terluka.