webnovel

Chapter 148 (Flashback Kim)

Tak lama kemudian Kim terlihat menggunakan pakaian pelayan lelaki berdiri di pinggir kolam ikan. Dia melihat dirinya sendiri di pantulan air. Benar benar berbeda sekali jarak nya dengan kemampuan nya, dia yang bisa bertarung malah memakai pakaian pelayan.

"(Kenapa aku harus ada disini, seharusnya jika gadis itu pergi aku juga ikut dengan nya....Aku benar benar malah iri pada penjaga penjaga nya itu yang bisa mengikuti nya kemanapun)" Dia memasang wajah kesal. Lalu menyalakan rokok nya di sana.

Lalu Jun datang. "Itu tampak cocok, kau jadi pelayan saja" Tatapnya merendahkan Kim membuat Kim kesal.

"Sialan, memang nya kenapa?? Aku tak mau jadi pelayan!! Kau benar benar meremehkan ku!! Kau saja belum memberitahu ku tempat ini sepenuh nya!"

". . . Sebenarnya, Aku tidak bisa lebih lama mengurus mu, jangan mengacaukan semuanya jika Direktur memanggil. Kau harus datang"

"Tunggu, apa kau akan ikut gadis yang kau panggil bos itu?"

"Lebih baik kau disini"

"Biarkan aku ikut dengan nya" Kim menyela.

"Bos ada di dalam gedung ini, ada di lantai khusus rapat dengan Direktur Han, kau tak bisa mengganggu nya dan cukup di sini saja... Aku akan ke sana dan jangan buat masalah di sini"

"Tapi...." Kim tetap bersi keras.

"Sudahlah, aku hampir terlambat" Tapi Jun berbalik badan dan berjalan pergi. Dia benar benar bersikap cuek pada orang lain selain bos nya sendiri yakni Neko.

Kim menjadi menghela napas pasrah. "(Ha..... Sialan, ini sama saja aku benar benar di permalukan di sini, benar benar tidak mengenakan.... Aku lebih baik pergi mencari pekerjaan dengan gaji selalu, bukan gaji yang seperti ini)"

Dia kembali menghembuskan rokoknya dan menatap sekitar. "(Jika di pikir pikir, tempat ini memang bagus, tapi aku belum tahu semuanya.... Mungkin saja tempat ini lebih dari bagus, dia bilang di sini ada tempat bagi kita yang akan merasa nyaman tanpa harus memikirkan gaji, enak nya, tapi kan mereka yang berpikir bahwa itu enak karena mereka tak peduli orang terdekat metrka menderita dan butuh bantuan uang dari mereka. Benar benar sistem yang payah....)" Dia terus mencaci maki dalam hati nya karena kesal.

Tapi, tak lama kemudian muncul seorang lelaki yang lebih muda darinya. Kim terdiam memandang bocah itu yang berdiri mengambil batu dan bermain melempar batu di kolam. Dia melempari batu padahal di dalam kolam ada ikan mahal.

"(Siapa dia, seperti anak pelayan)" Tatap Kim yang memandang rendah bocah itu yang kelihatan nakal.

Bocah itu terus melempari batu di kolam dengan senang.

"Hei... Kau tidak bisa melakukan itu" Kim menatap sambil berjalan mendekat, dia menegur bocah itu yang tampang nya saja sudah mengesalkan.

". . . Pergilah, kau mengganggu, payah" Tatap bocah itu. Dia meremehkan Kim dengan kata kata nakal milik nya.

Mendengar hal itu Kim menjadi kesal mengepal tangan. "Apa yang kau katakan tadi?"

"Aku bilang, kau payah...." Bocah itu kembali mengejek nya.

Seketika Kim semakin kesal dan langsung menarik kerah baju bocah itu yang terkejut.

"Kau hanya anak pelayan bukan?!" Tatap Kim dengan nada tegas.

"Lepaskan aku bangsat, kau tidak tahu aku siapa!!" Bocah itu mencoba memberontak karena terlanjur kesal, Kim melempar bocah itu ke kolam membuat bocah itu basah.

"A..... Apa yang kau lakukan!!!" Bocah itu menjadi terkejut tak percaya, tapi kemudian dia malah merengek.

"Terus merengek saja, kau benar benar lelaki yang buruk!! Sangat buruk!! Bocah nakal!!" Kim malah semakin membuat masalah.

Lalu datang seorang pria yang panik. Dia langsung terkejut begitu mengetahui melihat bocah itu ada di dalam kolam.

"Tuan muda!!" Dia menatap bocah itu dengan panik bercampur terkejut tak percaya dan langsung masuk ke dalam air untuk membantunya keluar.

"(Tuan Muda? ... Perasaaan terdengar familiar, bukan anak pelayan kan?)" Kim terdiam. Sepertinya dia akan kena masalah.

Sementara itu Direktur Han dan Neko sedang melakukan rapat di meja bulat ruangan kediaman itu. Beberapa pengawal juga di sana.

"Soal pengeluaran nya itu akan berjalan lancar jika terus di lakukan setiap hari" Kata Neko sambil menatap Tab yang ia bawa untuk laporan di depan Direktur Han.

"Ya, aku setuju dengan soal itu" Balas Direktur Han.

Lalu Neko terdiam datar dan melihat ke belakang Direktur Han ada sebuah bingkai foto yang di pajang. Bingkai foto mewah berisikan Direktur Han dan seoranh wanita yang di rangkul pinggang nya.

"Nona Neko?" Direktur Han terdiam bingung karena pandangan Neko kearah bingkai itu sehingga membuat nya tahu. "Ah, apa kau tahu, itu adalah aku dan istri ku"

". . . Kau tidak pernah menyebutkan jika punya istri? Bukankah seseorang seperti mu terlalu gampang jika ada pelakor masuk" Neko menatap.

"Pwahaha..... Mau bagaimana lagi, aku sudah tahu juga bahwa istri ku selingkuh pertama kali, jadi aku melakukan hal yang sama pun juga taka akn di protes" Balas Direktur Han membuat Neko terdiam dan menghela napas panjang.

"Kenapa? Apa kau mengira bahwa aku masih lajang, Nona Neko?" Tatap Direktur Han dengan mata rayuan.

Neko menjadi memasang wajah suram dan membalas. "Siapa yang berpikir bahwa pria seperti mu yang terlihat 45 ke atas belum punya kekasih, benar benar menyedihkan"

Seketika Direktur Han tersindir dengan kata kata itu. "(Baiklah, baiklah, aku anggap itu sepadan, kau benar benar tahu caranya membuat orang kesal padamu....) Oh, bagaimana dengan kau sendiri, Nona Neko belum punya kekasih?" Direktur menatap.

Neko terdiam, tapi dia tidak bodoh, dia mengalihkan pembicaraan. "Direktur Han, aku di sini tidak untuk menunggu mu mengatakan pertanyaan yang sama sekali tidak masuk akal" Tatapnya, seketika Direktur Han kembali tersindir.

"Haiz, baiklah, mari kita bahas lebih lanjut soal kasino nya, oh ngomong ngomong, kau sudah melihat gedung pelatihan pengawalan ini? Kau kemari, pastinya melihat nya kan? Apa yang kau nilai dari penampilan nya?"

". . . (Apa dia sengaja basa basi bangsat?) tidak buruk, tampilan nya sangat baik dan para pekerjaa maupun pengawal yang akan berjalan menjadi pengawal klien, mereka semua baik dan begitu sempurna untuk memenuhi kriteria yang di butuhkan, direktur benar benar tahu caranya memperluas kemampuan fisik seorang pengawal" Kata Neko membuat Direktur Han menjadi terpuji.

"Haha, terima kasih, terima kasih, aku suka pujian mu itu dan juga---

BRAK!!

Tiba tiba Neko mendobrak meja membuat suasana terdiam dan Direktur Han terkejut berhenti bicara.

Neko menatap tajam dan sangat dingin. "Direktur, waktu ku tidak banyak, jadi jika ingin membahas kerja sama kita, lakukan intinya, aku tak suka orang yang basa basi seperti mu" Kata Neko membuat Direktur Han menggeleng dan langsung mendorong dokumen. "Baiklah, kita mulai saja" Akhirnya, dia memulai inti dari pertemuan itu.

Tapi tiba tiba saja, ada yang membuka pintu langsung di tengah rapat penting dan rapi itu.

"Ayah.... !!! Huhu!!" Bocah tadi berlari merengek masuk ke ruangan rapat tempat Direktur Han dan Neko berbincang. Direktur terkejut melihatnya basah dan langsung berdiri menegang putra nya.

"Apa yang terjadi padamu?!" Dia menatap tak percaya.

"Ayah.... Dia mendorongku masuk kolam" Rengek bocah itu, rupanya dia adalah putra dari Direktur Han.

Pengawal Direktur membawa Kim masuk ke sana dengan paksa.

"Itu kesalahan, aku hanya berpikir dia anak pelayan" Kata Kim yang sepertinya tak mau menyesali perbuatan nya.

"Ayah... Dia juga mengejekku anak pelayan" Bocah itu kembali mengadu dengan merengek.

"Apa ini.... Siapa kau!! Siapa yang memasukan mu di sini!" Direktur Han menatap kesal pada Kim yang hanya terdiam masih kesal.

Lalu Neko berbicara. "Dia bersama ku"

Hal itu membuat semuanya menoleh, tapi direktur Han kembali kesal. "Apa kau yang memasukan orang tidak sopan itu disini?! Tapi kenapa?! Dia begitu tidak sopan dan malah merekrut nya di sini?! Dia bahkan sudah merendahkan putra ku!" Direktur menatap kesal Neko yang duduk di depan mejanya.

Neko hanya memasang wajah datar lalu menghela napas. Tatapan nya kosong seperti dingin pada sikap Kim.

"Maafkan aku Direktur, dia memang ceroboh" Terpaksa Neko yang meminta maaf membuat Kim menatap nya dengan tak percaya.

"Misi di apartemen ini adalah tidak hanya mengajarkan fisik tapi juga tata krama!!" Kata Direktur Han. Dia tidak melemparkan perkataan nya pada Kim yang bersalah tapi pada Neko yang meminta maaf.

Kim yang melihat itu tentu saja kesal. "(Dia membela ku, kupikir dia tidak akan mengaku bahwa dia bersama ku....) Kau pikir aku juga mau disini?!" Kim menyela dengan berteriak membuat suasana mendadak diam.

Suasana benar benar diam ketika Kim mengatakan itu dan Kim sendiri juga terdiam melihat mereka begitu.

"Apa?! Aku memang benar!! Aku benar benar tak mau ada di sini!! Memang nya siapa yang mau di sini!! Aku sudah cukup kuat untuk bertarung!!" Ia menambah perkataan memberontak nya.

Hal itu membuat Neko menoleh padanya dia lalu berdiri dan berjalan mendekat dengan kaki terhentak sedikit membuat semuanya menoleh padanya dengan menelan ludah.

Kim terdiam, seketika ada yang menundukkan kepalanya Kim dari belakang membuatnya terkejut dan kepala nya mendekat ke Neko. "Temui aku di ruangan ku nanti" Bisik Neko sambil meletakan tangan nya di pundak Kim.

Seketika Neko juga meremas pundak Kim yang terkejut kesakitan.

"(Kekuatan nya.....Kenapa..... Begitu kuat sekali, dia meremas bahu ku dengan sangat kuat bahkan hanya satu tangan saja)" Kim merasa bahunya sakit di remas oleh Neko.

Lalu Neko melepas bahunya dan menatap Kim dengan tatapan kosong itu, meskipun kosong... Tapi isinya benar benar balas dendam dan penyiksaan yang menyakitkan membuat Kim terdiam melihat mata Neko. "(Seberapa mengerikan nya gadis ini?!)"

Lalu Neko kembali menatap ke Direktur Han. "Sekali lagi aku benar benar minta maaf Direktur Han, aku akan menjaga nya agar tidak melakukan nya lagi kedepan nya" Kata Neko membuat Direktur Han mengangguk.