webnovel

Chapter 134 (Trusted Guard)

Hari berikutnya, terlihat Neko terdiam di kursinya dengan ruangan yang kosong, dia bahkan masih mengingat pertemuan kemarin dengan Beum dan mengingat saat Yohan memeluknya.

"(Aku mengira, dia itu hanyalah lelaki biasa, dia tidak memiliki urusan apapun di sini... Mau bagaimana lagi ini sangat aneh)"

Tiba tiba ia berwajah merah. "[. . .Apa yang kupikirkan, kenapa rasanya aneh]" Ia menggeleng cepat kepalanya lalu kebetulan Yohan membuka pintu apartemennya. "Nuna, maaf aku agak terlambat pagi ini" Dia mengatakan nya sambil masuk dan melangkah mendekat pada Neko yang duduk terdiam.

"Apa Kau mau keluar hari ini?" Tatap Yohan.

"Tidak, aku hanya ingin disini" Neko membalas sambil membuang wajahnya.

"Apa ada sesuatu?" Yohan mendekat dengan bingung.

"Tak ada" Neko membalas, tentu saja itu tidak membuat Yohan percaya, "(Apa dia masih kesal padaku soal yang kemarin karena mencium ku... Dia pasti mencium ku hanya semata membuat Tuan Viktor berhenti mengejar nya... Sebaiknya sekarang aku juga tidak mau mengganggu nya)" Lalu ia memasang wajah serius sambil mengepal tangan kemudian berjalan pergi meninggalkanya, Neko yang mendengar pintu tertutup menjadi menoleh ke belakang dan mendapati Yohan sudah tidak ada.

"(Itu akan cukup. Untuk sementara hatiku benar benar tidak nyaman jika dia harus di sini lagi... Aku tidak mau melupakan hal yang sudah terjadi yang membuatku tak bisa melakukan nya kembali lagi)" Neko hanya menghela napas panjang.

Sementara Yohan berjalan dengan kecewa. "(Aku benar benar mengerti perasaan nya, dia pasti sedang khawatir karena Tuan Beum sudah menemukan nya, bagaimana bisa Tuan Beum kembali kemari, padahal dia sudah memutuskan membuang nya di apartemen B03 ini, rupanya memang benar, tak ada tempat untukmu lari apalagi untuk gadis yang penuh bahaya seperti nya, aku benar benar harus mengerti, tapi, mau bagaimana lagi, aku masih bingung bagaimana caraku menjelaskan bahwa aku dari organisasi Park Choisung.... Aku tak tahu.... Tunggu, bagaimana dengan mulai dari Sunbae Kim, aku harap dia mau mendengar penjelasan ku sebelum marah)" Ia mengeluarkan ponsel dan menatap ke kontak nama Kim.

Di sisi lain, Kim merokok sambil berdiri bersandar di balik gang sempit, di depan nya ada mayat tergeletak, dia lalu menghela napas rokok nya ke atas. "Ha.... Tidak pernah sama sekali membosankan.... Ini semua isinya hanya tantangan..." Gumam nya, lalu ponsel nya berbunyi, dia terdiam sebentar tidak mengangkat ponsel itu hingga beberapa detik, dia menatap bahwa itu dari Yohan membuat nya kembali menghela napas panjang.

--

"Huf..huf..huf.." Yohan berhenti berlari menaiki tangga dan sampai di balkon atap sebuah apartemen. Disana sudah ada Kim menunggunya.

"Ada apa kau memanggilku untuk kemari?" Kim menatap.

"Sunbae, tolong libatkan Aku dalam hal ini" Kata Yohan seketika Kim memasang wajah bingung. "Apa yang kau maksudkan?"

"Aku ingin terlibat soal masa lalu Nuna" Balas Yohan seketika Kim menjadi terkejut.

"Haiz... Kenapa Kau ingin mengetahui ini?"

"Aku hanya ingin... Membantu Nuna, Dia butuh bantuan. (Dan juga, aku butuh sebuah informasi.... Informasi penting)"

"Kau tidak mengerti bung, kita yang hanya sebagai penjaga hanya dibayar untuk menunggu perintahnya saja"

"Apa Kau mau manunggu dia sampai mati, karena dia mencoba menahan tak memberi perintah pada kita, karena dia tahu itu akan membuat resiko terluka karena salahnya. Lebih baik aku terluka karena resiko sendiri dari pada dia yang menanggungnya nanti" Kata Yohan dengan tatapan serius. Lalu Kim menjadi mengerti dan berpikiran sama.

". . . 2 tahun lalu Ketua sindikat yang sebenarnya menulis sebuah surat untuk Nona Neko, Dia menulisnya sebelum Dia meninggal. Sekarang surat itu disembunyikan olehnya dan aku tidak tahu surat itu ada dimana, Tuan Beum juga belum mengetahui pasal keberadaan surat itu.

Tuan Beum memburu Nona Neko dan juga penjaganya yang membantunya dalam kasus perebutan museum, termasuk Aku, aku sengaja memalsukan identitas agar tetap aman dari mereka, apa Kau berencana sesuatu, Yohan" Kim menatap serius bercampur dingin.

"(Jadi surat itu yang akan menjelaskan sesuatu pada Nuna nantinya) Aku ingin mengambil surat itu untuk Neko"

"Hmp... Itu mustahil, Kau bahkan tidak tahu soal sindikat sindikat kejam itu" Kim menyela.

"Sunbae, Aku memang dari sana" Kata Yohan seketika Kim terkejut. "Apa yang kau katakan?"

Lalu Yohan menghela napas panjang dan memberanikan diri untuk memberitahu Kim.

"Sebenarnya, aku mata mata dari organisasi Park Choisung"

"Park.... Choisung!? Mafia dari Rusia! Aku sudah menyelidiki nya tapi aku sama sekali tidak tahu soal Tuan Park ini, aku hanya tahu soal organisasi nya saja.... Bagaimana bisa kau mata mata dari nya?! Katakan padaku Yohan!!" Kim menatap panik sekaligus kesal.

". . . Dari awal aku sudah bilang padamu, tapi kamu hanya menganggap ini enteng dan terus membalas kau akan menyelidiki informasi nya, sampai sekarang kau bahkan tak menemukan aku salah satu dari mereka, mereka menerima ku karena aku yang melapor menemukan gadis yang mereka cari, sudah jelas sindikat rusia itu mencari Nuna, jika aku boleh mengatakan, dia sedang terkena masalah antara dua pihak yang sama dalam artian sindikat kejahatan... Aku sekarang tak tahu lagi harus apa" Yohan menatap kecewa pada dirinya sendiri.

"[Ba-bagaimana bisa] Kau...." Kim mengepal tangan kesal. "Bagaimana bisa kau berada di pihak yang berbeda, kau sebenarnya memilih siapa, memilih Nona Neko atau malah masuk organisasi Rusia itu!!" Kim menatap marah.

". . . Jika aku keluar dari organisasi itu, aku akan dapat masalah, lalu mereka akan langsung menangkap Nuna karena aku sudah memberitahu semuanya, Nuna ada di mana, bersama siapa, dan yang lain nya, karena itulah aku harus berjaga begini agar memberikan saran kapan mereka akan menyerang dan sebaiknya di berikan waktu lama"

"Yohan!! Kau itu bicara apa!! Kau benar benar membuat ku tidak mengerti sama sekali!! Seharusnya dari awal aku tidak mempercayai mu!! Hanya karena kau adalah orang yang bisa di andalkan dengan kekuatan mu, kau dulu merupkan penembak jitu lalu menjadi bawahan orang keji, lalu keluar dari itu semua dan sekarang kau malah ikut ikutan dalam penangkapan Neko?!!"

"Jika kau mengira begitu, aku akan menjelaskan saja, bahwa mungkin, takdir membuat ku tahu, bahwa ini adalah salah satunya cara aku bisa masuk dan ikut campur dalam masalah maupun masa lalu Nuna, sampai dia mendapatkan orang terbaik, aku tak keberatan bahkan ketika peluru menembus tubuh ku" Kata Yohan membuat Kim terdiam, dia benar benar masih tak percaya dengan apa yang terjadi dan situasi nya.

"Sunbae, aku ingin cerita bahwa, ketika ada di organisasi Park Choisung, aku benar benar merasa aneh, ketika pertama kali ke sana, aku sama sekali tak di perbolehkan bertemu dengan ketua dari itu, yanni Tuan Park sendiri dan ketika aku bertanya pada senior di sana yang bahkan juga tak mau menunjukan wajah maupun tubuh mereka padaku, mereka mengatakan bahwa organisasi ini memang bergerak dalam bidang yang begitu diam dan sangat jauh dari berita orang sipil, organisasi itu lebih ilegal dari apapun... Aku bahkan dari awal ingin bertemu dengan atasan hanya untuk melihat wajahnya tapi, tak ada sama sekali.... Maksudku, mereka benar benar tidak mengizinkan ku sama sekali..." Kata Yohan.

Kim terdian sebentar, dia masih menahan amarah nya. "Aku sudah bilang, aku tak bisa mencari informasi ketua dari organisasi itu, yang aku bisa tahu hanyalah organisasi yang bergerak dalam hal yang kau katakan, kau pikir aku akan menerima perkataan itu, kau benar benar penghianat Yohan, aku tak akan memaafkan mu..."

"Tenang saja sunbae, aku juga akan masih membela Nuna"

"Apa maksudmu sudah jelas kau dari sindikat, apa Kau diam diam menjadi mata mata, bagaimana bisa kau melakukan ini..... Ck... Satu satunya pilihan hanyalah membunuh mu sekarang agar kau tak bisa melaporkan informasi yang kau dapat" Kim berteriak sambil mengeluarkan pisau.

"Sunbae--,....Tunggu dulu" Yohan menjelaskanya dengan panik. "Ini hanya tugas yang bisa aku ubah, aku dapat menghianati organisasi rusia itu, dan aku hanya berpihak pada Nuna saja"

"Cih, aku tak percaya itu" Kim menyela membuat yohan terdiam. "Bagaimana bisa kau melakukan ini, kenapa kau tidak bilang dari awal!"

"Aku sudah bilang dari awal!! Hanya saja kau kurang bisa mendapatkan informasi dengan cepat sebelum aku sudah di terima bergabung di sana. Seketika Kim berlari akan menyerangnya yang terkaku terkejut.

Namun sesuatu muncul membuat Kim tertahan untuk menyerang Yohan. Kim melihat siapa yang menahan tanganya dan itu rupanya adalah Hyun, Jun juga ada di samping Yohan yang terkejut.

"Kalian..." Kim terdiam.

"Jangan seenaknya sendiri lah Kau" Kata Hyun dengan tatapan dinginya.

"Ka... Kalian!" Kim menatap tak percaya.

"Yeah, ini kita, mau apa?" Hyun masih menatap kesal dengan Jun yang mendekat.

"Sejak kapan?"

"Sejak dari awal, kau pikir kita lari atau di tangkap? Kita sudah lebih dulu mengetahui segala nya" Kata Hyun lalu tampak Jun menunjukan dokumen yang ia pegang. "Dokumen ini, berisi informasi penting soal kedepan nya, kira berhasil mendapatkan informasi yang sangat ketat, hal ini sudah jelas bergantung pada kedua sindikat yang baru baru ini melakukan persaingan" Tambah Jun.

"Tapi, aku... Aku sudah berusaha mencari informasi... Kenapa kalian bisa duluan?"

"Kami bertemu dengan nya" Hyun menatap Yohan, seketika Kim menatap Yohan.

"Tapi, ketika kamu tahu bahwa dia memihak organisasi lain, kita mungkin bisa menyebut nya sebagai penghianat" Tambah Jun.

Seketika Yohan terkejut. "Apa?! Tapi, aku sudah memberitahukan semuanya pada kalian, aku berjanji akan memihak atasan kalian!!"

"Kau memihak karena semata obsesi kan" Mereka menatap membuat Yohan benar benar tertekan.

Dia gemetar tak tahu harus apa karena tak ada satupun dari mereka yang percaya dan hanya bisa menuduh. "(Jika ini memang harus terjadi, aku tak akan bisa menjadi pengawal yang terpercaya untuk Nuna, apa yang harus aku lakukan....)"