Ash: "Kenz? Kenapa... Kenapa kamu sangat menakutkan bagi ku?"
Ash merasakan takut yang luar biasa, matanya terbuka sangat lebar, seluruh tubuh nya berketar sangat kencang.
Ash melihat Kenzaki sebagai bayangan api yang sangat terang sekali dan menakutkan, wujud bayangan yang abstrak membuat Ash sangat takut melihat Kenzaki.
Kenzaki tidak merasakan apa-apa, namun Ash merasakan rasa takut yang luar biasa. Dengan wajah kebingungan Kenzaki bertanya kepada Ash.
Kenzaki: "Ash? Apakah kamu baik-baik saja?"
Kenzaki berbicara dengan nada pelan dan lembut, namun itu sangat berbeda saat Ash mendengarkan suara Kenzaki.
Kenzaki: "ASH! APAKAH KAMU BAIK-BAIK SAJA!"
Ash mendengarkan suara Kenzaki yang berat dan serak membuat Ash lebih takut kepadanya. Ash mencoba untuk menenangkan dirinya karena dia tau jika ini bukan salah Kenzaki. Dia tau jika Kenzaki tidak akan menyakitinya.
Dengan nada terbata-bata dan sangat pelan Ash mencoba untuk berbicara.
Ash: S... Sepertinya ini berhasil... Ya. Berhasil."
"Ka.. Kamu.. Maksudku BP mu berhasil mengambil data dari nano. Nano itu yang membuat mempunyai memanipulasi ketakutan... Tapi.. Tapi sepertinya data itu sangat banyak membuat kekuatan memanipulasi ketakutan mu akan selalu aktif..."
"Ak... Aku tidak tau bagaimana untuk menonaktifkan nya... Aku serahkan pada mu... Ak... Aku merasakan ketakutan itu juga.... Dan.. Dan mungkin kamu tidak akan merasakan ketakutannya."
Di sisi luar dimensi, Kama tiba-tiba merasakan ketakutan yang luar biasa secara tiba-tiba. Ia mulai panik, badan bergetar, mata terbuka sangat lebar. Dia menyadari jika sumber rasa takut nya berada di sabit miliknya, maka dari itu Kama mulai merangkak menjauhi benda tersebut.
Di dalam dimensi sabit milik Kama, Kenzaki sangat kebingungan melihat Ash secara perlahan berjalan mundur menjauhi Kenzaki.
Kenzaki melihat kebawah dan betapa terkejutnya dirinya dikarenakan terdapat portal berwarna oranye bergradasi hitam yang berputar di perut nya. Tidak tau apa-ap Kenzaki mencoba memasukan tangan nya kedalam portal di perutnya yang sedang berputar.
Secara tiba-tiba tangan Kenzaki bergerak sendiri memaksa tangan nya untuk menggenggam sebuah benda yang dapat di genggam. Keluar dari portal tersebut terlihat sebuah pedang berwarna hitam berlumuran lava panas berwarna oranye yang mengelilingi pedang tersebut.
Setelah keluarnya pedang tersebut Kenzaki dapat menggerakkan tangan nya kembali. Kenzaki terkagum melihat pedang tersebut Kenzaki mencoba menebas-nebas kan pedang nya ke seluruh arah.
Ash yang melihat Kenzaki mengambil pedang itu bukannya terkagum justru menjadi lebih takut melihat pedang tersebut. Melihat Kenzaki menebas-nebas kan pedang nya membuat Ash sangat-sangat takut terhadap pedang itu.
Tidak kuat manahan rasa takut miliknya Ash pun pingsan tidak kuat merasakan kekuatan ketakutan dari pedang tersebut.
Melihat Ash pingsan, Kenzaki mulai panik dikarenakan kekuatannya tidak bisa dikendalikan dan akan selalu aktif jika pedang itu keluar dari portal perut milik Kenzaki.
Kenzaki: "ASH! ...Tidak... Tidak mungkin jika aku mendapatkan kekuatan seperti ini... Tidak... Bagaimana caranya untuk tidak selalu aktif? ...Exu! Benar!"
"Hey! Ex. Apakah kamu dengar suara ku?"
Suara terdengar di telinga Kenzaki.
Exu: "Mengganggu tidur ku... Baiklah, kekuatan ini tidak bisa di kendalikan. Data yang di ambil Ash memiliki data tentang semua ketakutan makhluk hidup, ingat SEMUA! Data yang sangat banyak tersimpan di satu nano-tech ini bercampur dengan kekuatan Learning dari ku membuat kekuatan memanipulasi ketakutan. Namun diriku tidak kuat menampung semua data tersebut, alhasil tumpah deh."
"Secara gampang, bayangkan wadah lalu di isi air sampai tumpah. Mungkin begitu gambaran gampang nya."
"Maaf tuan, aku tidak sempurna untuk mu. Untuk memudahkan memanipulasi ketakutan, Saya membuatkan anda pedang tersebut untuk melawan musuh mu. Terimakasih."
Suara dari Exu mulai menghilang dari telinga Kenzaki.
Kenzaki: "Hmm... Baiklah... Sepertinya mustahil untuk mematikan selalu aktif ini..."
Kenzaki menghela nafas dan mencoba untuk berbicara sebisa mungkin walaupun itu hanya membuat Ash lebih takut.
"Maafkan aku Ash. Aku tidak bisa menolong mu."
Tiba-tiba suara Exu kembali muncul, membuat Kenzaki terkejut.
Exu: "TUAN! Pedang tersebut juga sangat tajam. Saya sudah memodifikasi nya lagi, membuat anda bisa keluar dari dimensi ini. Caranya adalah: Tebaskan saja pedang itu dengan seluruh tenaga anda. Dengan begitu akan merobek dimensi tersebut membuat celah untuk anda keluar."
"Terimakasih."
Kenzaki: "Baiklah! Ash! Tunggu disini. Akan ku kalahkan dia! Dan membalas kan dendam kehilangan tangan mu."
*gergumam*
"Walaupun akan meregenerasi kembali, dan membuat tangan mu kembali lagi.... Ah! Sudahlah lupakan."
Ash menebas pedannya ke atas, membuat dimensi itu robek san membuat celah untuk Kenzaki keluar.
Tanpa pikir panjang Kenzaki melompat keluar melewati celah dimensi tersebut.
Setelah keluar dari dimensi sabit milik Kama, Kenzaki melihat Kama bergetar di dekat pohon. Kama tidak menyadari Kenzaki telah keluar dari dimensi milik nya.
Kenzaki mendekati Kama yang sedang bergemetar di dekat pepohonan yang sangat lebat. Dengan wajah penuh emosi Kenzaki langsung melompat dan langsung menebaskan pedangnya ke arah Kama.
Namun Kama menyadari keberadaan Kenzaki saat Kenzaki mendekati dirinya. Kama pun berguling menghindari serangan Kenzaki dari atas dirinya.
Dengan mata terbuka lebar dan suara terbata-bata Kama mencoba untuk berbicara.
Kama: "Kamu!? Kenapa.. Ke.. Kena.. Kenapa kamu bisa keluar! Itu mustahil! Mus... Mus... Sialan.. Kenapa aku merasakan rasa takut yang luar biasa! Aku tidak pernah takut.. TIDAK PERNAH! DAN TIDAK AKAN!"
Walaupun Kama berbicara seperti itu namun faktanya dia sangat-sangat takut melihat Kenzaki dan pedang yang di pegang nya.
Kenzaki mendekati Kama. Berjalan, berjalan. Langkah demi langkah.
Semakin Kenzaki mendekati Kama, Kama selalu berjalan mundur mencoba untuk menjauhi Kenzaki. Terlihat dari tatapan Kama, dia sangat-sangat takut melihat kehadiran Kenzaki dengan pedang nya.
Kama terus menerus berjalan mundur, mencoba untuk menghentikan ini Kama berbicara.
Kama: "Bagaiman... Ba. Bagaimana caranya kamu mendapatkan kekuatan ini... Ini. Ini terlihat sangat mustahil bagiku.. Apakah ini mimpi? Tidak. Ini terlalu asli bagiku."
*Kama memukul kepalanya*
"Benar! Ini. Ini real life. Kehidupan asli! Tapi... Ini terlihat sangat mustahil bagi ku.. Aku! Aku. merasakan ketakutan yang luar biasa melihat dirimu. Kekuatan apa ini!"
Kenzaki membalas perkataan Kama dengan wajah datar dan terus berjalan mengikuti Kama yang sedang berjalan mundur.
Kenzaki: "Terimakasih kepada Ash... Dialah yang mengambil nano-tech yang berisikan banyak data ketakutan makhluk hidup, membuat semua makhluk hidup akan takut melihat ku. Termasuk kamu. Kamaaaa...."
Setelah mendengar perkataan Kenzaki, jantung Kama berdetak sangat-sangat kencang. Berkeringat, bergetar, semua emosi di alami Kama dengan waktu yang sama.
Kama: "Bocah itu!? Bocah... Bocah kucing!? B.. Benar! Itu menjawab kenapa aku merasakan hal aneh setelah di gigit bocah kucing itu! INI MUSTAHIL!!!!"
.
.
.
.
.
Bersambung...