webnovel

Awal Yang Begitu Cepat

Kenzaki yang sedang berlari ke hutan dengan wajah panik sedih menuju hutan untuk kerumah Kakek.

Di tengah malam di tengah hutan Kenzaki istirahat.

"Sekarang apa aku tidak punya apa apa lagi. "

Dengan nada sedih Kenzaki pun melontarkan kesedihannya dan tidur di hutan.

Pada pagi harinya Kenzaki sampai di rumah Kakeknya.

"Kakek Kakek tolong buka pintunya cepat"

Dengan nada sedih Kenzaki mengetok pintu dengan keras.

Tidak lama kemudian Kakek membukaan pintu.

"Loh Kenzaki kenapa kamu kesini sendirian? Ayo masuk dulu Kakek tau kamu lagi kedinginan. "

Kakek yang membuatkan teh dan makanan ringan untuk Kenzaki.

Kakek yang sedang menaruh teh dan makanan di meja pun bertanya

"Nak apa yang terjadi kamu terlihat panik dan sedih kenapa? "

"Ayah dan Ibu..... "

" "1 Hari sebelumnya" "

Aku yang sedang makan pun berbicara ke Ayah

"Ayah, Ayah janji kan untuk membelikan Kenzaki Handphone di ulang tahun ku ke 13 dua hari lagi. "

"Tentu saja, Ayah tidak pernah lupa kok hahaha. "

Ayah yang sedang makan pun tertawa

"Hei sedang makan jangan berbicara. "

Ucap Ibu yang tertawa kecil

Sesudah makan aku pun ke kamar untuk menggambar.

Pada malam hari aku mendengar suara Ayah dan Ibu ku.

Aku pun turun tangga dan melihat Ayah ibu berlumuran darah dan melihat orang dan tulang yang menusuk Ayah dan Ibuku.

Dan orang itu keluar melewati pintu depan.

"Ayah Ibu apa yang sedang terjadi. "

Ucap Kenzaki yang sedang menangis.

"Nak tolong kamu ke rumah Kakek, Kakek dapat menolong mu. "

Sesudah ayah mengucapkan itu ayah pun mati di hadapan Kenzaki.

Dengan tiba tiba rumah pun terbakar, Aku yang terpaksa pun keluar rumah melewati pintu belakang dan meninggalkan orang tua ku terbakar.

" "1 Hari kemudian" "

"Jadi begitu Kek. "

Dengan nada sedih

"Jadi begitu, Kenzaki bisa tinggal disini Kakek tidak keberatan, justru Kakek senang Kenzaki baik baik saja, Kakek mau siapin kamar buat Kenzaki dulu"

Sesudah Kakek menyiapkan kamar, Kenzaki pun beristirahat di kamar.

Pada sore hari Kakek mengetok pintu dan berbicara.

"Nak makanan sudah siap, ayo makan. "

"Iya Kek nanti Aku kesana. "

Aku yang sedang memikirkan tulang yang tertusuk di badan Ayah dan Ibu ku.

Selagi makan makan Aku pun bertanya kepada Kakek.

"Kek apa kah Kakek tau tulang yang tertusuk di bada Ayah dan Ibu ku. "

Kakek menjawab dengan muka yang cemas.

"Nak, belum saat nya Kakek menjawab pertanyaan itu, tapi Kakek janji akan menjawab nya nanti malam. "

Sesudah makan Kakek pun keluar rumah.

"Nak, Kakek mau bekerja dulu di sawah kamu jaga rumah ya. "

"Ya Kek hati hati di jalan"

Beberapa menit kemudian pun aku mulai bosan.

Aku pun keluar dan tidak lupa untuk mengunci pintu dikarenakan rumah Kakek dekat dengan lapangan aku pun kelapangan melihat sepak bola.

Beberapa menit kemudian aku pun melihat Kakek yang sedang mencari ku.

"Kenzaki, Kenzaki dimana kamu. "

Dengan berteriak menyebut nama ku.

"Disini Kek aku sedang melihat sepak bola. "

Kakek pun mendekati ku.

Setelah itu Kakek memeluk ku.

"Kamu habis darimana saja Kakek mencari mu. "

"Maaf Kek Kenzaki bosan di rumah jadinya Aku kelapangan untuk melihat sepak bola. "

"Ya sudah yuk pulang Kakek mau masak ikan. "

Sesudah sampai di rumah Aku pun membuka gembok dengan kunci.

Dengan rumah yang masih menggunakan kayu dan memakai bahan bahan tradisional aku pun bersyukur bisa tinggal di rumah Kakek.

"Bersyukur tadi Kakek di kasih ikan sama teman Kakek.

" Iya Kek Kenzaki bersyukur ko bisa tinggal bersama Kakek. "

Hari sudah malam.

Aku yang sedang menunggu makanan di meja makan.

Beberapa menit kemudian makanan pun di sediakan oleh Kakek.

"Ayo di makan Nak. "

"Iya Kek ayo makan. "

Sesudah makan pun aku bertanya kepada Kakek

"Kek tadi sore Kakek berjanji untuk menjawab pertanyaan Kenzaki. "

"Jadi begini Nak Ayah dan Ibu mu itu di.. "

Secara tiba tiba ada orang dengan armor tulang dari jarak jauh melemparkan tulang dan mengenai Kakek.

Dikarenakan pintu tidak di tutup Aku pun melihat orang itu pun Aku menyadari orang itu adalah orang yang sama yang menusuk orang tua ku.

Tidak lama dari itu orang itu pun berjalan dan tiba tiba rumah terbakar.

Kakek yang sedang berlumuran darah pun bilang.

"Nak, tolong ke kamar Kakek dan ambilah toples yang tidak ada isinya di bawah kasur Kakek"

Aku yang panik dan sedih pun berlari dan mengambil toples di kamar Kakek.

"Ini Kek toples nya memang buat apa. "

Kakek yang sedang sekarat pun menyulurkan tangan nya ke atas toples tersebut.

Secara tiba tiba toples tersebut berisikan bola api hitam.

"Nak, bola api itu akan menjawab semua pertanyaan mu. "

"Sekarang lari lah nak dan carilah sekolah..... "

Aku pun terdiam sejenak dan mencari jalan keluar.

Aku yang menangis pun keluar melewati atap rumah langsung berlari dan membawa toples tanpa arah.

Lagi lagi aku tiba di hutan di karenakan sudah larut malam dan cape aku pun berisitirahat dan tidur.

Pada pagi harinya aku merenung sampai siang hari.

Pada siang hari aku pun aku mengecek toples itu.

"Hah bola api hitam. "

Aku pun mendengarkan bisikan .

"Manusiaaa.. bebas kan aku dan nanti Aku kasih kekuatan untuk mencari orang yang membunuh orang tua mu dan Kakek mu. "

Aku yang tanpa sadar pun membuka toples itu.

Seketika bola api itu terbang dan memasuki tubuh ku.

"" Seketika mata Kenzaki berubah menjadi full hitam tidak ada lagi warna putih di mata Kenzaki.""

"AAAAAAAAAAAA!!!!PANAAAAASSSSS!!!!!"

Aku yang kesakitan pun pingsan.

Pada sore hari pun aku tersadar.

"Aaaaahhhhh! apa yang terjadi. "

Aku yang masih kesakitan pun terpaksa berjalan untuk mencari sekolah yang di maksud oleh Kakek.

Di tengah jalan aku lapar dan terpaksa mencari buah untuk di makan.

Tidak lama dari itu aku memanjat pohon dan mengambil apel yang ada di pohon tersebut.

Sambil beristirahat di atas pohon pun aku berpikir

siapa orang yang membunuh orang tua ku dan Kakek ku.

"Aku harus tau siapa yang membunuh Ayah, Ibu, Kakek untuk membalas dendam! "

Aku yang memikirkan itu terus pun tidak sadar jika sudah malam.

Maka dari itu aku pun tertidur dan bermimpi kan orang tua ku dan Aku yang sedang bersenang senang dan tiba tiba rumah terbakar dengan orang tua ku yang berlumuran darah.

Aku yang terbangun dan berteriak

"Ayah Ibu!!!!!!, Hah hah hah mimpi buruk. "

Pada pagi harinya aku pun melanjutkan perjalanan ku menuju sekolah yang di maksud Kakek.

Bersambung...

Ini cuman copyan dari Noveltoon, isinya sama saja

TheAsmodeuscreators' thoughts