Hujan mulai deras, aku melihat arloji berkali-kali. aku tak mau mengecewakan kakek , aku harus Kim Taeri yang dapat diandalkan. Kim Taeri yang sempurna, setidaknya diluar terlihat seperti itu. Aku menggoyang-goyangkan kakiku sembari mengedarkan pandangan ke segala arah. Aku menggigit bibirku sendiri karena gugup. Tamatlah aku jika Kim Taehyung itu marah dan tak mau menerima tawaran kerja kami, apalagi jika dia justru bekerja sama dengan Park Group saingan terbesar perusahaan kami.
" Tenang Nona, saya tidak akan membiarkan anda gagal." Ujar jungkook menyadari kegelisahanku.
Wajahnya masih teramat datar, tapi perkataan nya cukup membuatku tenang.
seperti janjinya, kami tiba direstoran tepat waktu bahkan masih tersisah 5 menit. Aku menghela napas lega dan buru-buru keluar dari mobil.
" Nona, payung--"
Aku mengabaikan Jungkook dan menerobos hujan karena panik. Lagi pulak Jungkook berhenti tepat di depan restoran, jadi tidak membuatku terlalu kebasahaan. sesampainya didalam, mataku langsung berpendar mencari sosok Kim Taehyung.
Tapi aku tak menemukan nya sama sekali, aku bertanya pada pelayan. " Apa Kim Taehyung ada disini ?"
Pelayan memeriksa daftar tamu dan menggelengkan kepalanya. Dahinya berkerut bingung, Aku menunggunya tapi dia tak kunjung datang. Aku sungguh membenci orang yang sering terlambat. Kalau bukan karena aku yang mebutuhkan nya, aku pasti sudah pergi dari tadi dan tak mau bertemu dengan nya lagi.
Akhirnya aku memutuskan untuk menelepon managernya, tapi jawabannya tidak memuaskan.
" Ah, Taehyung bilang tidak ingin keluar karena sedang hujan."
" A--apa ?" ujarku memastikan bahwa aku tidak salah dengar.
" Maaf Nona Kim. Saya sudah berusaha membujuknya, tapi dia tetap tidak mau."
" Lalu mengapa tidak menghubungiku ?"
" M--maaf, tapi saya dilarang. Katany tunggu Nona Kim saja yang menghubungi karena Nona Kim yang membutuhkan."