webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#COMEDY
#MAFIA

The Black Swan Behind (Bahasa Indonesia)

WARNING! 18+ Mature Content (Kekerasan, pelecehan, alur rumit) Di bawah cahaya rembulan, sebuah kota berdiri di dalam bayang-bayang gengster yang kerap kali berbuat onar dan meresahkan masyarakat. Gengster-gengster beranggotakan pria-pria kuat yang mahir bertarung. Tidak disangka mereka adalah anak-anak muda yang gila uang dan kekuasaan. Kota itu adalah arena bertarung bagi mereka. Emma Hilland pindah seorang diri ke sebuah kota bermil-mil jauhnya dari rumah dimana ia dibesarkan sebagai tuan putri. Karena sebuah masalah, ia memutuskan pergi dan melanjutkan studi kuliahnya di kota ini. Kali ini ia akan mencoba untuk menjadi gadis normal. Namun yang namanya api, diletakan dimanapun pasti akan membakar sekelilingnya juga. Ini adalah kisah bagaimana kelompok The Black Swan terbentuk di Kota Handway. Dibalik kaki-kaki indah yang melompat di tengah hamparan bunga, terdapat duri-duri beracun yang mematikan. Namun apakah hati seekor angsa dapat ditakhlukan? **** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes, visual, dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu

Lydia_Siu · Urban
Not enough ratings
439 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#COMEDY
#MAFIA

Titik Terendah Hidup Emma

Tiba-tiba, ponsel Emma berdering. Ia menatap layarnya yang menunjukkan nama Tobias Ian di sana. Selama ini, Ian tidak pernah menghubungi Emma secara langsung. Karena itu, ketika ia melakukannya, Emma langsung mengetahui ada sesuatu yang sangat penting.

Setelah mengatur nafas dan suaranya, Emma mengangkat panggilan itu, "Ya, Ian?"

Ian tidak membalas sapaan Emma untuk beberapa detik. Kemudian, suaranya akhirnya terdengar, "Eum.. Emma. Maaf mengganggumu. Namun, ada hal penting yang harus aku sampaikan."

"Tidak apa. Apa itu?" Tanya Emma dengan suara pelan, berusaha menutupi suaranya yang purau akibat menangis.

"Louis sudah siuman. Ia memiliki informasi penting yang harus disampaikan kepada semua ketua, terutama dirimu." Jelas Ian.

Kedua alis Emma langsung terangkat tinggi, "Baiklah. Aku akan ke rumah sakit sekarang." ucapnya dengan melangkah ke luar kamar.

"Tu.. tunggu, Emma. Tapi, apa kau baik-baik saja?" Ian menghentikan gadis itu.

Emma mengerutkan keningnya, "Aku baik."