webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#COMEDY
#MAFIA

The Black Swan Behind (Bahasa Indonesia)

WARNING! 18+ Mature Content (Kekerasan, pelecehan, alur rumit) Di bawah cahaya rembulan, sebuah kota berdiri di dalam bayang-bayang gengster yang kerap kali berbuat onar dan meresahkan masyarakat. Gengster-gengster beranggotakan pria-pria kuat yang mahir bertarung. Tidak disangka mereka adalah anak-anak muda yang gila uang dan kekuasaan. Kota itu adalah arena bertarung bagi mereka. Emma Hilland pindah seorang diri ke sebuah kota bermil-mil jauhnya dari rumah dimana ia dibesarkan sebagai tuan putri. Karena sebuah masalah, ia memutuskan pergi dan melanjutkan studi kuliahnya di kota ini. Kali ini ia akan mencoba untuk menjadi gadis normal. Namun yang namanya api, diletakan dimanapun pasti akan membakar sekelilingnya juga. Ini adalah kisah bagaimana kelompok The Black Swan terbentuk di Kota Handway. Dibalik kaki-kaki indah yang melompat di tengah hamparan bunga, terdapat duri-duri beracun yang mematikan. Namun apakah hati seekor angsa dapat ditakhlukan? **** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes, visual, dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu

Lydia_Siu · Urban
Not enough ratings
439 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#COMEDY
#MAFIA

Tidak Seimbang

Dengan cepat, Emma melompat menjauh. Lalu dari sisi kananya, Gozu tiba-tiba datang dengan kedua tangan siap mencengkram Emma. Gadis itu langsung menundukkan punggungnya dan mengesot dengan berputar untuk meloloskan diri dari bawah lengan besar pria itu.

"Sial! Nyaris sekali." Gumam Emma dengan nafas terengah-engah. Perutnya yang tadi terkena pukulan kembali terasa sakit. Namun berhasil Emma tahan. Baginya, nyeri haid lebih terasa menyiksa daripada ini.

'Sekarang saatnya!' Begitu lolos ke belakang punggung Gozu, Emma langsung berlari secepat mungkin ke lantai bawah yang merupakan lokasi kantor.

Gozu dan Mezu segera mengejar cecurut sial itu, turun ke lantai empat. Tubuh mereka sudah basah kuyup oleh peluh, karena kewalahan mengejar si helm hitam yang benar-benar selincah tikus.

"Si cebol itu benar-benar seperti hama. Sulit dibasmi!" Ucap Mezu seraya turun dari tangga bersamaan dengan kembarannya.