webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#COMEDY
#MAFIA

The Black Swan Behind (Bahasa Indonesia)

WARNING! 18+ Mature Content (Kekerasan, pelecehan, alur rumit) Di bawah cahaya rembulan, sebuah kota berdiri di dalam bayang-bayang gengster yang kerap kali berbuat onar dan meresahkan masyarakat. Gengster-gengster beranggotakan pria-pria kuat yang mahir bertarung. Tidak disangka mereka adalah anak-anak muda yang gila uang dan kekuasaan. Kota itu adalah arena bertarung bagi mereka. Emma Hilland pindah seorang diri ke sebuah kota bermil-mil jauhnya dari rumah dimana ia dibesarkan sebagai tuan putri. Karena sebuah masalah, ia memutuskan pergi dan melanjutkan studi kuliahnya di kota ini. Kali ini ia akan mencoba untuk menjadi gadis normal. Namun yang namanya api, diletakan dimanapun pasti akan membakar sekelilingnya juga. Ini adalah kisah bagaimana kelompok The Black Swan terbentuk di Kota Handway. Dibalik kaki-kaki indah yang melompat di tengah hamparan bunga, terdapat duri-duri beracun yang mematikan. Namun apakah hati seekor angsa dapat ditakhlukan? **** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes, visual, dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu

Lydia_Siu · Urban
Not enough ratings
439 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#COMEDY
#MAFIA

Photobox

Emma meringis tidak enak pada pria yang berkata perutnya akan meledak itu, "Maaf, tapi aku sudah bilang untuk membungkus makanan itu. Tapi kau malah menolak."

"Bahkan jika dibungkus, aku tidak yakin kau akan memakannya di rumah. Sushi itu tidak akan enak lagi jika sudah dibungkus pulang. Percayalah, aku sudah pernah mencobanya. Rasanya tidak lagi segar." Ucap Levi.

Kemudian Levi melihat sebuah toko ice cream. Ia tau bahwa gadis di sampingnya menyukai makanan manis. Ia langsung menahan lengan gadis itu agar berhenti berjalan, "Apa kau ingin ice cream?"

"Huh?" Emma menoleh pada toko ice cream yang ditunjuk oleh Levi, "Boleh juga."

Kemudian mereka menghampiri toko yang memiliki banyak lampu berwarna-wari dan boneka-boneka lucu di bagian depan dan meja konternya. Toko itu memiliki konsep karnaval.

"Pesan apapun yang kau suka." Ucap Levi dengan menatap pada papan menu yang berada di belakang atas kasir.