webnovel

The Black Swan Behind (Bahasa Indonesia)

WARNING! 18+ Mature Content (Kekerasan, pelecehan, alur rumit) Di bawah cahaya rembulan, sebuah kota berdiri di dalam bayang-bayang gengster yang kerap kali berbuat onar dan meresahkan masyarakat. Gengster-gengster beranggotakan pria-pria kuat yang mahir bertarung. Tidak disangka mereka adalah anak-anak muda yang gila uang dan kekuasaan. Kota itu adalah arena bertarung bagi mereka. Emma Hilland pindah seorang diri ke sebuah kota bermil-mil jauhnya dari rumah dimana ia dibesarkan sebagai tuan putri. Karena sebuah masalah, ia memutuskan pergi dan melanjutkan studi kuliahnya di kota ini. Kali ini ia akan mencoba untuk menjadi gadis normal. Namun yang namanya api, diletakan dimanapun pasti akan membakar sekelilingnya juga. Ini adalah kisah bagaimana kelompok The Black Swan terbentuk di Kota Handway. Dibalik kaki-kaki indah yang melompat di tengah hamparan bunga, terdapat duri-duri beracun yang mematikan. Namun apakah hati seekor angsa dapat ditakhlukan? **** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes, visual, dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu

Lydia_Siu · Urban
Not enough ratings
439 Chs

Menguntit Roger

Emma tau, cara mengetahui tentang Poppy adalah melalui Roger. Tapi ia tidak mungkin bertanya terang-terangan kepada pria itu. Karena itu, Emma memutuskan untuk menguntit pergerakan Roger. Ia yakin pria itu akan membawanya menuju tempat Poppy terjerat.

Emma melirik matanya pada pria yang sedang sibuk menulis catatan di sampingnya, "Eum.. Roger, boleh aku pinjam penghapus?"

Roger tidak menjawab. Seperti biasa, ia hanya mengoper penghapusnya ke meja Emma tanpa menoleh padanya sama sekali.

"Trimakasih." Ucap Emma dengan menghapus tulisan tidak penting yang sengaja ia tulis untuk dihapus. Setelah selesai, ia mengambalikannya kepada Roger. "Maaf aku meminjam penghapusmu lagi. Yang waktu itu kau berikan padaku sudah hilang." jelasnya.

"Ah.. Astaga! Aku bahkan masih belum mengganti penghapusmu itu yah." Ia berlagak menepuk jidat.

"Tidak perlu." Sahut pria itu dingin.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com