webnovel

The Black Swan Behind (Bahasa Indonesia)

WARNING! 18+ Mature Content (Kekerasan, pelecehan, alur rumit) Di bawah cahaya rembulan, sebuah kota berdiri di dalam bayang-bayang gengster yang kerap kali berbuat onar dan meresahkan masyarakat. Gengster-gengster beranggotakan pria-pria kuat yang mahir bertarung. Tidak disangka mereka adalah anak-anak muda yang gila uang dan kekuasaan. Kota itu adalah arena bertarung bagi mereka. Emma Hilland pindah seorang diri ke sebuah kota bermil-mil jauhnya dari rumah dimana ia dibesarkan sebagai tuan putri. Karena sebuah masalah, ia memutuskan pergi dan melanjutkan studi kuliahnya di kota ini. Kali ini ia akan mencoba untuk menjadi gadis normal. Namun yang namanya api, diletakan dimanapun pasti akan membakar sekelilingnya juga. Ini adalah kisah bagaimana kelompok The Black Swan terbentuk di Kota Handway. Dibalik kaki-kaki indah yang melompat di tengah hamparan bunga, terdapat duri-duri beracun yang mematikan. Namun apakah hati seekor angsa dapat ditakhlukan? **** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes, visual, dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu

Lydia_Siu · Urban
Not enough ratings
439 Chs

Berita Mengejutkan

"Ah.. E.. Emma. Kau itu kenapa, sih?" Poppy segera meremas lengan Emma pelan dengan raut tidak enak terhadap Rachel. "Jika kau tidak bisa, tidak apa-apa, Rachel. Maaf, aku bukannya bermaksud semena-mena mengatur pertemuan. Aku mendengar hari ini kau sedang cuti bekerja dan kebetulan mamaku juga. Jadi aku terpikir bahwa itu adalah waktu yang tepat. Namun aku tidak memaksamu. Tentu saja ini bisa dilakukan di lain waktu bahkan jika mamaku tidak ikut." lanjutnya.

Rachel melirik Emma sekilas. Gadis itu terlihat menggerakkan alisnya sedikit untuk mengisyaratkan kepadanya bahwa ia akan baik-baik saja jika pergi ke markas RJC sendirian. Akhirnya Rachel berdehem sebelum menggeleng, "Tidak, Poppy. Emma benar. Aku lupa bahwa aku tidak memiliki kegiatan untuk sore ini. Jadi, aku sungguh bisa membawamu ke sana." ia tersenyum.

"Benarkah? Apa kau serius? Tidak perlu memikirkan perasaanku jika kau memang tidak memiliki waktu." Poppy tertawa sungkan dengan menggaruk belakang kepalanya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com