webnovel

Pikiran Kuro dan Suara Tangisan

Dring.. tring..

Bel pulang pun berbunyi. Murid-murid bergegas keluar dari kelas dan seger pulang. Namun hanya satu orang yang masih tetap berada dikelas tampa tau keadaan disekitarnya. Bocah yang dikelas bertampang berandalan dan selalu tidur dijam pelajaran kini sedang tidur pulas tampa tau hiasan dinding yang di terpa angin akan jatuh menimpanya.

shuss~

brakk...

"Hiasan dinding itupun jatuh menimpanya "

"Ahhh, siapa yang melempar ku ha? ", teriak kuro.

Diapun menatap sekeliling dan terlihat kebingungan.

" Ahh ternyata jatuh di terpa angin. aku kira ada yang berani macam-macam dengan ku. Tapi di pikir-pikir tinggal aku sendiri dikelas? "pikir kuro dan meletakkan kembali hiasan itu di dinding.

" Udah jam 17.00. gara-gara kelamaan nungguin aku pasti shebas udh pulang. Terpaksa harus jalan kaki nih", pikir kuro sambil berjalan menuju pintu keluar.

*****

Kuro Pov

"Hah.. hari yang membosankan. Kenapa ayah menyuruh ku kesekolah ya? padahal disekolah hanya ada hal-hal yang membosankan", pikirku.

Belajar, istirahat, dan belajar lagi. Hal bodoh itulah yang di ulangi setiap hari disekolah.

Sial, kalo bukan karna celsia selalu menghibur ku, pasti sudah mati kebosanan aku disekolah itu.

Disekolah karena aku selalu tidur, cuma celsia lah teman ku satu-satunya.

"Kira-kira celsia udh pulang belum ya? ", pikir ku.

"Udah jam 17.30 malah masih jauh, lewat jalan pintas aja ah", pikirku.

  *****

Berjalan santai di gang sepi yang merupakan jalan tercepat untuk sampai dirumah, tiba-tiba kuro pun mendengar suara aneh. diapun mengikuti asal suara itu datang.

Dengan santai dia mengikuti asal suara itu yang mana semakin keras, yang lama kelamaan terdengar seperti suara Tangisan. sentak kuro pun bergegas hingga dia melihat seorang wanita sedang menangis dan meminta pertolongan. ketika dia melihatnya kembali ternyata wanita yang menangis itu adalah orang yang dia kenal dan paling dekat dengan dia.

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Sepi.

Gk ada yang baca.

Next chapter