webnovel

Trauma Bakugo (3)

Lida , todoroki dan deku terlihat lemas saat perjalanan pulang. Mereka hanya memandangi tanah tempat berpijak dengan tatapan sendu.

"Bakugo.., dia terlihat lemah sekali ya?" seru todoroki membuka pembicaraan.

Deku dan Lida menunduk. Kami tidak berhasil menyelamatkan bakugo. Padahal saat ada masalah bakugo selalu membantu mereka.

"Tapi bakugo itu kuat aku harap dia bisa menyelesaikan masalah ini" seru todoroki lagi.

Deku merasa tangannya diremas, kemudian ia memegang kerah todoroki dengan cepat. Memandangi wajah todoroki yang datar dan dingin.

"Jadi maksudmu dia gak pantas untuk dibantu gitu??" seru deku bergetar.

Lida segera menghentikan deku, deku melepaskan kerah todoroki perlahan. Dia terlalu khawatir dengan bakugo, astaga deku..apa yang kamu lakukan?

Lida memeluk deku dengan tatapan sendu..,"Kita akan membantu bakugo , tapi nanti deku..saat semuanya membaik"

Todoroki melepaskan pegangan deku dari kerahnya..."Bakugo itu juga sahabatku, dia membantuku saat itu.., bagaimanapun aku harus membalas budi"

Deku menatap dengan sedih, kenapa sih pikirannya jadi runyam begini kalau bersangkutan dengan bakugo..?

_

_

Bakugo masuk ke dalam rumah , di depannya ada dua orang wanita yang sangat ia benci. Sedang menatap rumahnya.

"Mau apa kalian kemari, cepat katakan. Atau aku akan memukul kalian" seru bakugo menatap marah pada mereka.

Kedua gadis itu saling menatap dan tertawa jahat ..." Haha, kau pikir semudah itu..hm bakugo kecil?"

Srek, bakugo melepaskan pegangan wanita yang lebih tua darinya..

"Kami adalah perempuan, dan kalau kau mengusir ataupun memukul kami. Kami yang akan dibela..." seru gadis lebih kecil menatap penuh kemenangan.

Bakugo mengenggam tangan nya dengan erat. Bahkan mereka sama sekali lupa dengan ayah jahat dan Reno. Apa apaan mereka?

"Oh ya" seru wanita itu membalikkan wajahnya. Bibir nya yang menor nampak tersenyum lebar.

Menjijikan..

"Kami datang untuk tinggal disini"

_

_

_

Bakugo merapatkan kedua kakinya di kamar. Seharian ini bakugo di suruh untuk menyapu rumah dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya.

Bakugo mengeratkan tangannya hingga penuh luka. Sial!!, dia sama sekali tidak bisa melawan karena ibu tua itu memiliki wewenang atas dirinya.

Pembunuhan itu..

_

_

Byuuur..,

Bakugo tersentak bangun dan memukul seseorang di sebelahnya.

"Akh.., mana sih matamu dasar anak pungut" seru seseorang dengan kesal.

Bakugo segera mengucek matanya , padahal masih beberapa waktu dia tertidur. Gadis yang di sebut adiknya membersihkan bekas tangan bakugo dari lengannya.

Bakugo merasa sangat marah , beraninya ia menyiram air itu di atas tempat tidurnya.

"Apa apaan kau dasar wanita kecil, menor , lemah!!" seru bakugo kasar.

Gadis itu terlihat berlinang air mata kemudian berlari menuju tempat ibunya. Benar benar sangat lemah.

Kalau begini , masih enakkan deku. Deku tidak akan menangis, paling akan bergetar ketakutan .

Deku yang lemah , manis...

Deku.., aku rindu kamu..

_

_

Bakugo membersihkan rumah sambil mendengarkan suara kedua gadis itu berbincang akrab.

"Ibu , bagaimana rumah ini kita gadaikan saja" seru gadis berambut pendek itu.

"Tidak sayang, kita harus berada di rumah ini sampai pengacara mempercayai kita" kata ibunya mengusap pelan rambut anak gadisnya.

"Tapi ibu, aku tidak mau tinggal bersama orang kasar ini Bu. Dia mengatai ngataiku. Memang dasar anak pungut" gerutu gadis itu menatap sinis kepada bakugo.

Bakugo melempar kain pelnya ke hadapan wajah kedua gadis itu. Kakinya bergetar menahan amarah.

Beraninya mereka bilang begitu saat tiba tiba kesini. Membuat dirinya menuruti mereka.

Bakugo sungguh bodoh!!, padahal mereka sangat jelek dan lemah.

_

_

"Bakugo hentikan, kenapa kau berbuat seperti itu??"seru ibu nya segera melepaskan wajah anaknya dari kain pel.

Bakugo melemparkan senyum membunuh pada mereka.

"Kalian pergilah dari sini!!. Aku punya wewenang disini dasar manusia kotor dan hina!!," ejek bakugo marah.

Wanita lebih tua itu berdiri dan memandang rendah pada bakugo.

"Kau yang sudah membunuh keluarga mu masih punya muka,?" serunya membuat bakugo terdiam..

"Iya, kau punya kasus pembunuhan bakugo. Kami tau semua itu. Dan sekarang kalau kau mengusir kami. Maka kau yang akan kena getahnya!!" seru gadis itu menatap kesal kepada bakugo karena telah melemparkan kain pel sialan itu.

_

_

Bakugo terdiam . Dia tidak akan lupa kejadian hari itu. Dia telah membunuh semuanya. Itu selalu membuatnya gemetar.

Kulitnya pucat setiap mengingat itu, seperti seluruh rumah ini dihiasi darah oleh mereka.

Ibu, karena aku lemah aku tidak melindungi ibu. Aku juga membunuh Reno dan ayah.

Benar aku adalah pembunuh, tanpa berkata apa apa bakugo masuk kedalam kamar.

Mengurung diri dan berpikir lagi, ini adalah satu satunya hal yang tidak bisa ia kendalikan.

Seolah trauma mengoyak Jiwanya, bagaimana cara ia menghilangkan rasa bersalah ini,??

_

_