webnovel

The Best Friend' s

Pertemanan dengan bakugo pemarah dan kasar namun penyayang , todoroki yang sangat dingin namun rapuh, dan Lida dewasa namun manis. Dan tentang diriku yang introvet namun memiliki banyak keberuntungan. Bertemu dengan mereka adalah keberuntungan terbesar. Mereka sahabatku.. Sahabat yang luar biasa!! --18+.., Boyslove.

Lunamori_Story_26 · Theater
Not enough ratings
104 Chs

Sakit (2)

Deku mengeratkan tangannya saat akan pergi ke rumah bakugo. Ia memegang makanan buatannya. beberapa hari sebelum bakugo sudah membantunya.

Dan deku ingin membawakan makanan buatan sendiri untuk membalasnya. Apa dia akan menerimanya?

Deg

Deg

Di tengah tengah kegugupan di depan rumah bakugo. Tiba tiba bakugo membuka pintu dengan keras.

Dia terkejut melihat deku dan mulai membentaknya seperti biasa.

"Apa yang kau lakukan disitu!!"

"Ma..maaf, aku..membawa..makanan--"

Brak..., bakugo memukul pintu di sebelah dan menatap deku dengan tatapan garang.

"Gak perlu makanan , Pulang sana!!"

"Pu..--" bakugo tiba tiba terjatuh di depan tubuh deku. Deku yang kaget memeluk bakugo dengan satu tangan nya. Dia terkejut saat menyadari suhu tubuh bakugo Sangat panas.

Deg

Deg

Deku memerah melihat wajah bakugo yang sangat dekat ke arahnya. Bahkan ia bisa merasakan nafas bakugo.

Srek.., bakugo berusaha melepaskan diri dari deku.

"Lepaskan, aku bisa sendiri..!" seru bakugo dengan nada lemas. Deku segera tersadar dan dengan susah payah membawa bakugo ke dalam rumah.

Di letakan nya makanan yang dibawa dan menidurkan bakugo di atas tempat tidurnya.

Bakugo terus saja meracau ingin deku segera pergi tetapi dengan nada yang semakin lemas.

Deku dengan sigap mencari obat dan makanan untuk bakugo. Bakugo dengan wajah cemberut menunggu di tempat tidur.

Kesal!!, tubuhnya sangat lemah saat ini. Ia tidak bisa mengusir deku seperti biasa..

_

_

"Obat!!, obat!!" seru deku panik. Keringat nya menetes karena tidak menemukan obat di tempat bakugo.

Deku dengan segera membuka pintu kamar bakugo dan melihat bakugo yang sedang tertidur pulas. Sekilas deku tersenyum melihat wajah polos bakugo waktu tertidur.

"Aku akan kembali" seru deku sebelum pergi. Berbisik pelan .

_

_

Tak

Tak

Deku segera membeli obat dan segera kembali setelah membeli beberapa bahan makanan.

Deku segera terkaget melihat bakugo sedang berusaha berdiri dan keluar dari kamarnya. Ia memegang kepalanya dan gemetar saat berusaha keluar kamar.

"Ah bakugo, jangan keluar" teriak deku cepat. Dia segera meletakkan barang bawaannya dan segera membantu memapah bakugo.

Bakugo dengan cepat menepis tangan deku. Dia tidak sudi dibantu oleh siapapun.

Srek, tetapi deku malah memaksa. Bakugo terkejut melihat perubahan ekspresi deku yang marah.

Tak

Tak

Bakugo masih terdiam saat deku membantunya untuk masuk kekamar. Deku segera menghembuskan nafas lega dan memandang bakugo dengan kedua mata sayu.

"Kau jangan begitu lagi, badanmu masih lemah bakugo"

Bakugo melirik deku dengan malas,

"Aku kuat!!, aku bisa sendiri. Gak usah sok peduli" seru bakugo tidak acuh.

Deku menatap bakugo dengan tatapan khawatir. Lalu mengelus rambut bakugo.

Srek,.."Hei berhenti apa yang mau kau lakukan!!" seru bakugo kaget dan hendak menepis tangan deku.

Tetapi deku dengan tenang memegang dahi bakugo. Sejenak bakugo merasa tenang saat merasakan dinginnya tangan deku.

Srek.., bakugo memegang tangan deku. Deku terkejut tetapi dia membiarkan tangannya di tempelkan di pipi bakugo.

"Tanganmu dingin juga" seru bakugo menatap deku dengan wajahnya yang masih memerah panas.

Deku gugup seketika. Dan mengangguk. Dia duduk Menunggu bakugo melepaskan tangannya.

Bakugo menatap datar. Dia melepaskan tangan deku dan kembali berbaring dengan kepala menatap ke jendela.

_

_

Deku segera mencuci tangan dan bersiap memasak. Deku sendiri tidak tau kenapa ia mau membantu bakugo yang sangat kasar itu.

Tetapi.., rasanya cukup aneh melihat bakugo yang tidak seperti biasa. Dan melihat sisi lain bakugo cukup manis juga.

Seru deku tanpa sadar tertawa kecil.

_

_

Tak

Tak

bakugo masih dalam keadaan berbalik. Ia mendengar deku membawakan sesuatu dan meletakan nya di meja..

Setelah beberapa saat deku dirasa sudah pergi. Bakugo berbalik. Matanya terbelalak melihat sebuah mangkuk bubur dan obat di sana.

Bakugo segera berdiri dan mencium aroma sedap bubur itu.

"Sekali ini saja ya" seru bakugo bersungut-sungut. Dia sungguh tidak mau saat harus bergantung dengan orang lain. Apalagi sama deku yang lemah seperti itu.

Bakugo memakan bubur deku dan tersenyum kecil lalu menghabiskan nya.

"Pintar masak juga dia" seru bakugo mengelap bibirnya yang berantakan.

_

_

_

Srek, deku menatap dengan kepala malu malu di tepi pintu bakugo. Dia terlihat takut.

Bakugo menghela nafas. Lagipula ia sudah membuatkan bubur padanya.

"Sini" seru bakugo keras. Deku dengan gagap langsung ke tempat bakugo. Dia duduk dan menatap bakugo dengan tatapan khawatir.

"Bubur nya enak, " seru bakugo menatap deku dengan tatapan enggan.

Deku segera berbinar binar. Wajahnya perlahan memerah manis. Bakugo yang seketika itu melihat langsung merasakan jantungnya berdetak kian kendang.

Srek,..bakugo menarik tangan deku. Hingga deku berbaring di sampingnya.

Di arahkan dahi deku ke arahnya.

"Temani aku tidur.Tidak boleh menolak oke!!" perintah bakugo menatap dengan wajahnya yang tampan kearah deku.

Deku memerah. Dia merasakan tubuhnya bergejolak kegembiraan dan senang.

"Mana jawabannya!!" seru bakugo keras. Deku segera terbangun . Dia langsung mengangguk.

Tidak butuh waktu lama , malah deku yang tertidur duluan. Ia terlihat sangat lelah. Bakugo menatap dalam diam.

Di elusnya rambut deku perlahan. Lalu di tempelkan nya lebih dekat dahinya ke arah dahi deku.

Dia menatap wajah deku yang sedang asyik tertidur. Manis dan polos banget.

"Hah..manis banget,..sialan kau deku!!" seru bakugo pelan.

Dan terlelap bersamanya

_

_