webnovel

Rahasia Kita hihi!! (2)

Deku Sekarang berada di depan rumah Lida. Lida segera membuka pintu dengan ceria.

"Halo deku, orang tuaku sedang pergi. Ayo masuk sini!" seru Lida girang.

Deku hanya menanggapi dengan tersenyum dan berjalan kerumah sederhana Lida.

Lida adalah anak yang cukup mapan. Tetapi orang tuanya jarang disini sehingga dia merasa kesepian.

"Gara gara itu. aku jadi kaku kalau ketemu teman baru. Takut dianggap membosankan" seru Lida sendu..

Deku mengangguk ngangguk. Dia sendiri selalu sendirian dimana pun berada. Ini adalah sebuah keberuntungan bahwa ia bisa terlibat dalam sebuah kelompok.

"Kau menganggapku membosankan ya deku?" tanya Lida tiba tiba..

Deku berkeringat menghadapi Lida yang kini menatapnya serius..

"Senang kok , Lida itu manis" seru deku dia mengelus kepala Lida. Lida langsung memerah dan memegang ujung bajunya dengan kikuk.

_

_

"Ini rahasia kita ya deku " seru Lida setelah selesai menyiapkan kue .

Deku mengelap peluhnya dan tersenyum riang.."Ya rahasia kita hihi"

Deku memandangi kue buatan Lida. Itu cukup enak dan mengoda. Lida mencoba kue buatanku. dan memberikan dua jempol padaku.

Deku tersenyum terkikik melihat tingkah lida yang sangat kekanak Kanakan. Sungguh kalau saja tingkah lida seperti ini ia akan mendapatkan banyak teman.

Lida memasukkan kue ke dalam plastik yang akan di berikan pada todoroki. Dia memangut mangut memandangi kue buatannya.

"Enak gak ya,?" tanyanya ragu .

Deku tersenyum lagi. Jika bersama Lida. ia merasa seperti kakaknya padahal disekolah Lida sangat berwibawa dan dewasa.

"Pastilah enak. Bagi todoroki semua yang kau kasih pasti enak" seru deku menyemangati Lida..

Lida menatapku dengan berbinar binar dan memeluk deku dengan erat..

_

_

_

"Hahaha, nempel loh Lida"

"Sekali kali lah.. hihi, ..kakak deku" seru Lida mengedipkan mata genit.

Deku merasa tersipu bukan karena malu. Tetapi karena Lida memanggilnya dengan sebutan kakak. Kayaknya sama sekali tidak pantas untuk orang lemah seperti ku .

"Karena kakak aku bisa seperti ini, terima kasih ya kak" seru Lida memelukku erat.

Tubuh Lida hangat. Aku memeluknya dengan hangat pula. Mungkin saja jika mama masih hidup ia akan memelukku sehangat ini.

"Terima kasih juga Lida. Kau juga keberuntungan bagiku. ..."

"Kakak ini.., oh ya kak...boleh gak aku panggil mu dengan sebutan kakak?" tanya Lida bertanya dengan mata polos.

Deku mengeleng pelan.

"Tidak, nanti bakugo bisa marah.."

Lida terlihat cemberut. Itu membuatnya manis banget . Deku mencubit pipi Lida dengan gemas.

"Iya ya, cuman di antara kita aja ya?" seru deku gemas .

Lida mengangguk, kemudian membereskan peralatan dan kekacauan..

Sebelum deku meninggalkan rumah. Lida melambaikan tangan dan berbisik lembut di telingaku.

"Ini rahasia kita ya kakak deku"

Deku tertawa,.."Iya adik Lida"

_

_

Esoknya deku memberikan hadiah pada bakugo meskipun bakugo sangat senang menerima hadiah itu. Dia tetap berpura pura marah.

"Ke kemana kau kemarin , kenapa baru muncul sekarang??" tanya bakugo mengalihkan matanya..

Deku terlihat sedikit sedih. Padahal susah payah ia membuat kue untuk bakugo. Apa mungkin bakugo tidak mau menerima pemberian nya.

Deku segera berhenti melirik bakugo dan membungkus hadiahnya lagi.

Bakugo langsung terbelalak dan merampas hadiah deku ..

"Dasar bukannya aku mau ya , cuman sayang aja kalau dibawa pulang" seru bakugo mendengus kesal.

Deku menghela nafas, syukurlah setidaknya ia bisa membalas apa yang dilakukan bakugo.

Hap.., nyam.., bakugo memakan kueku dengan muka kesal.

Tetapi seketika wajahnya memerah dan menatap deku. Dia terkejut ketika melihat deku yang memandangnya penuh harap.

"Enak gak?" tanya deku antusias. Padahal belum pernah deku terlihat berani kepadaku.

Deg

"Gak Enak!!" seru bakugo berlari meninggalkan deku. Deku dengan sedih mengejar bakugo.

_

_

_

Lida merasa gugup ketika bertemu todoroki. Todoroki Sama sekali tidak melihat nya. Lida sama sekali tidak tau kenapa todoroki tampak marah padanya.

Apa ini salahnya lagi?

"Todoroki kau marah?" tanya Lida sendu menatap wajah todoroki terus.

Todoroki hanya diam. itu membuat Lida merasa sedih. Ia meletakkan bungkusan Hadiah dan menunggui todoroki.

_

_

Todoroki menatap Lida yang hanya duduk menunggu nya melihat. Tetapi Todoroki sudah terlanjur sakit hati.

Todoroki merasa diabaikan beberapa hari ini. Huh..entah kenapa ia ingin menghukum Lida karena tidak ada di sisinya seperti biasa.

Tetapi.. todoroki merasa tidak enak juga karena Lida tetap menunggui nya dengan sabar.

Wajahnya menatap sendu pada todoroki. Ugh...jadi bersalah.

Todoroki menutup bukunya lalu memakan hadiah Lida.

Lida yang melihat pergerakan todoroki langsung bangkit. Dan semenit kemudian wajahnya ada di depan todoroki.

Todoroki tersedak, tetapi berusaha mempertahankan rasa aneh didadanya.

_

_

"Enak gak todoroki?" tanya Lida menatapnya berbinar binar.

Todoroki mengangguk kemudian menatap Lida dengan biskuit di mulut nya.

"Siapa yang buat?"

Lida terlihat gugup. Wajahnya memerah manis.."A..anu..aku ..aku buat.., enak ga?" tanya Lida manis.

Todoroki mengangguk, Lida langsung berteriak senang. Hingga wajahnya berada hampir sesenti.

Todoroki tidak tahan , ia mengambil biskuit yang masih ada mengigitnya setengah lalu mengarahkan pada Lida..

Lida yang berada sesenti didepannya langsung mendapatkan bagian kue.

_

_

Wajah Lida memerah dan badannya kaku ketika dia berhadapan dengan todoroki yang sangat dekat padanya.

Todoroki mengeratkan tangannya ke punggung Lida. Todoroki menatap Lida yang berusaha keras menghabiskan biskuit dengan nafas yang panas.

_

_

Tak

"Hah.. todoroki kenapa kau selalu seperti ini..?", tanya Lida terduduk lemas di pangkuan todoroki.

Todoroki lagi lagi membuat nya lelah karena selalu melakukan hal aneh pada todoroki.

Todoroki tersenyum lalu memeluk Lida dengan mesra..."Tidak tau"

"Moh.., kasih tau lah Lida penasaran" seru Lida mengembung kan pipinya. Todoroki memerah dan menatap datar pada Lida..

Bruk.., Lida merasa gugup saat todoroki memeluknya lagi. Ia merasa badan todoroki memanas. Dan dieratkan nya pelukannya hingga rambut todoroki terasa..

"Kue mu enak Lida, kau akan menjadi pasangan yang luar biasa"

Lida memerah mendengar todoroki mengatakan itu..,

"A...apa..apaan sih..Moh.. todoroki aku.., aku.." Lida tampak panik . Ia tidak tau bagaimana harus menjawab.

Terutama todoroki yang mengatakannya membuatnya sangat malu. Astaga perasaan apa ini Lida.

Nyaman dan bikin aneh..,,??