webnovel

Liburan Musim Panas!!! (5)

Deku menimang nimang hadiah yang akan di beri kepada semenya. Ini sebenarnya hadiah pertama.

Deku ingin sekali memberikan hadiah pada bakugo.

_

_

_

Bakugo terbangun tengah malam. Deku mengelus Beberapa kali matanya, tentu saja hari ini terakhir mereka berlibur.

Deku mendekati bakugo. Bakugo tidak mengelak..Deku dengan gemetar menatap bakugo.

Bakugo ternyata merasa risih dan menarik deku hingga berada di atas pahanya.

Ia mengelus beberapa kali rambut deku. Hingga deku merasa tenang.

"Kau mudah sekali gemetar kalau ada di dekatku, kenapa apa aku sekasar itu??" seru bakugo menekankan suaranya.

Deku mengeleng,

"Kau memang kasar, tetapi .., mungkin ini karena diriku selalu sendirian sejak dulu. Makanya aku takut kalau ada di dekat orang orang"

"Hah,ini akan berakhir ya?" seru bakugo ia teringat masa masa sebentar dalam liburan panasnya.

Walaupun ia ogah mengatakan tetapi memang ini sangat menyenangkan. Bahkan tidak terasa besok adalah hari terakhir.

"Ini" seru deku menyerah kan sekotak hadiah. Ia memang tidak tau kesukaan bakugo tetapi ia sangat ingin memberikan ini.

Bakugo mengambil hadiah itu lalu membuka nya . Matanya sedikit terbelalak.

"Bagus sekali kau buat?" seru bakugo menatap butiran gelang yang tampak terangkai rapi.

"Iya, ini tanda terima kasih"

"terima kasih?" tanya bakugo menatap heran.

"Terima kasih karena kau telah datang dalam hidupku" seru deku tersenyum tulus.

Bakugo tersenyum kecil, lalu mengenakan gelang itu.

"Hah aneh aneh saja!!"

"Maaf"

_

_

_

Pada hari terakhir ini mereka kembali bersantai di pantai.

Bakugo dan todoroki sedang duduk menghadap pantai. Deku dan Lida sedang asyik berbelanja.

"Wah ini enak loh" seru lida terus terus saja melihat makanan yang dibelinya.

"Tentu saja" seru deku hanya tersenyum menanggapi.

Tak

Tak

Tiba tiba saja mereka didatangi oleh beberapa orang yang tampak garang. Mereka melihat Lida dan deku dan tersenyum serta merampas makanan mereka.

"Hoi apaan kamu, lepaskan kami!!" seru Lida mencoba merebut makanan nya kembali. Tetapi pria itu hanya tertawa.

BUK

Lida terjatuh seketika. Ia segera bangkit dan melihat deku juga di dorong seperti dirinya. Pipinya terluka.

Lida berusaha keras melawan mereka tetapi mereka tertawa keras menertawakan diri kami yang sangat lemah.

Deku terduduk. Ia berusaha keras berdiri tetapi mereka kembali menjatuhkan kami.

_

_

"Ada suara" seru todoroki keras. Dia langsung bangkit berdiri. Bakugo yang Sedari tadi menyadari ada yang aneh langsung bangkit.

Mereka menuju tempat keributan. Mata bakugo terbelalak menatap sosok deku yang kini asyik dipukuli.

Tes

darahnya perlahan keluar dari pipinya. Tangannya digenggam sejenak ia merasakan aura membunuhnya Kembali.

Tap

"Oh ada apa kakak, lihat lah anak ini lemah sekali. seperti perempuan" seru lelaki itu memandang rendah ke arah deku.

Deku meringis ia menatap bakugo di depannya dengan matanya yang sayu dan lebam . Keringat bercampur darah membasahi wajahnya.

"Kau yang melakukan nya kan?" tanya bakugo sedikit menekan suara. Tangannya dikepal bersiap akan membunuh.

"KAU BENAR BENAR BEJAT!!" seru bakugo mendadak meninggikan suaranya dan Langsung memukul para penjahat itu dengan nafas memburu.

Deku masih terdiam. Ia takut dan juga senang saat bakugo datang.

Tetapi ia tidak berani menatap bakugo, yang tampak seperti hewan buas.

_

_

Todoroki menatap Lida yang kini terbaring lemah. Matanya perlahan berair tak karuan.. Todoroki sebenarnya sangat marah.

Ia mengambil sebuah tongkat di dekatnya dan tanpa banyak bicara langsung memukuli orang orang tadi dengan membabi buta.

Lida terdiam. Ia tidak pernah melihat ekspresi todoroki yang perlahan berubah. Wajahnya menekuk marah dan dia sama sekali tidak peduli orang yang didepannya sudah mengalirkan darah.

"Todoroki.." seru Lida pelan.

_

_

Seusai pertengkaran. Todoroki mengulurkan tangannya. Tampak darah masih menempel di wajah nya.

Ia menatap Lida dengan tatapan seperti biasa. Datar dan hangat. Rasa takut Lida hilang seketika.

Srek, dia memeluk todoroki.. Membuat todoroki terkejut tetapi menyambut pelukan hangat Lida.

"Kau tidak apa apa,??" tanya lida khawatir. Todoroki tersenyum melihat Lida yang sama sekali tidak mempedulikan dirinya yang tadi..

Todoroki memegang kedua pipi lida dan mengelus darah di kedua pipi nya.

"Kau tidak takut?"

"Aku..tentu saja takut, tetapi kalau itu todoroki aku tidak takut" seru lida dengan yakin. Todoroki membelalakkan matanya dan memeluk lida lagi.

Todoroki adalah penyelamat nya , ia yakin todoroki membelanya. untuk apa takut. Todoroki sangat keren, todoroki sangat manis.

Dan todoroki adalah kekasihku..

"Terimakasih..lida"

_

_

Bakugo mengelap pipinya. Ia mulai menatap deku yang kini meringkuk. Bakugo mengulurkan tangannya tetaplah deku menghindar.

Bakugo sadar deku sangat takut padanya, Bakugo Hanya diam . Dan berdiri terpaku.

Deku melirik bakugo seketika. Ia terkejut rasa gemetar nya berganti rasa aneh.

Rasanya sedih melihat bakugo seperti itu, raut wajah itu.., deku seperti melupakan rasa takut nya.

Srek, deku memeluk bakugo dari belakang. Bakugo terkejut tetapi tidak berani melihat.

"Bukankah kau takut padaku?" tanya bakugo pelan.

"Nggak.., nggak..kok, " seru deku pelan. Terdengar Isak tangis pelan di sana.

Bakugo membalik badannya dan mengelus kedua mata deku yang menangis.

"Jangan nangis dong, jadi tambah jelek" seru bakugo menatap kepada deku.

Deku perlahan tersenyum tipis, sebenarnya apa sih yang ia takutkan. Bakugo sangat baik seperti ini.

_

_

Hari sudah mulai sore. Banyak orang yang bersiap pulang.Tiba tiba ada seorang yang mendekati kami.

Oh itu adalah manager tempat kami bekerja sebentar waktu itu.

Ia memberikan selebaran,

"Kami akan mengadakan kembang api di pantai ini untuk menutup musim panas, kalau mau datang silahkan" serunya tersenyum ramah.

Keempat lelaki itu serempak mengangguk. Tidak lama mereka pun pergi.

Manageri itu memanggil deku, deku menoleh tidak mengerti.

Tetapi manager itu memberikan sebuah minuman kepadanya. Dan tersenyum katanya untuk hadiah karena telah mau membantu restoran itu.

"Oh tidak masalah kok" seru deku tersenyum ramah menangapi dan segera pergi menyimpan minuman itu.

_

_

Next chapter