webnovel

Di Semangat Kan

"Hai" seru todoroki datar kepada Lida. Lida hanya memandang sinis kepada todoroki.

"Kau ngapain kesini?" tanya Lida masih memasukkan benda belanjanya ke dalam keranjang.

"Aku.., tentu saja membelikan bubur untuk deku.." seru todoroki lagi mengambil salah satu bubur di lemari.

Lida mengeratkan kepalan tangannya tetapi tetap saja ia tahan. Meskipun ia tidak suka sikap todoroki yang hanya diam dan seolah tidak berperasaan sama sekali.

_

_

Besok nya hingga beberapa hari berikutnya, todoroki tetap datang dan dengan alasan sama setiap hari.

Lida merasa jengkel,

"Kau mengikuti ku ya?" seru Lida bernada sinis.

"Tidak, kenapa bisa berpikir seperti itu?" seru todoroki singkat.

"Kau beberapa hari ini mengikuti ku berbelanja disini. Padahal masih banyak tempat mall yang bisa kau belanja kan"

Todoroki berhenti mengambil makanan. Kemudian ia mendekati Lida. Lida entah kenapa tidak menyukai itu.

Lida menepis dengan tatapan asing dan risih.

"Kau masih tidak mau memberi jawaban Lida..cukup katakan ya" seru todoroki mendekatkan wajah dinginnya kepada Lida.

Lida merasa jantungnya berdetak kian cepat.., sebenarnya ini membuatnya malu dan memerah.

"Kau sama sekali tidak peduli tentang deku..dia sahabat kita!!"

"Aku hanya butuh kamu Lida..., kumohon.."

Deg

Tatapan todoroki yang sayu dan sedih membuat Lida hampir saja luluh.

Plak,..

Lida menampar wajah todoroki tidak lama matanya mulai memerah.

"A..aku gak butuh kamu!!. Kenapa kau mau meninggalkan deku dan mengambil keputusan sendiri!!"

Todoroki berusaha memeluk dan menenangkan Lida. Tetapi Lida malah menatap kedua manik matanya.

Deg

Bagaimana harus diberitahukan..

_

_

"itu salah satu alasan utama ku Lida," seru todoroki datar. Tanpa mengubah ekspresi nya.

"Jadi deku sahabat mu itu dikemanakan, kau mau membuangnya!!"

"N..nggak bukan begitu..Lida aku cuman.."

Srek

Todoroki terdiam, hatinya begitu terpukul ketika Lida menolaknya beberapa kali.

Lalu tatapan Lida kali ini benar benar membuat alisnya terangkat karena kaget.

Tatapan asing dari Lida yang tidak pernah di perlihatkan.

"Aku tidak mengerti todoroki, kau sama sekali tidak punya perasaan!!. Egois sekali!!"

Tak

Tak

_

_

Todoroki menunduk, sembari langkah kaki Lida perlahan menghilang meninggalkan mall.

Srek.., brak..

Todoroki menatap sendu pada lantai. Dia terduduk sendirian disana.

Tak

Tak

"Hoi sialan kenapa kau kayak habis kecelakaan?"

Suara itu.., todoroki bangkit dan menatap bakugo dengan tatapan yang kosong seperti ikan mati..

Bakugo terlihat kaget,

"Hoi kenapa!!" seru bakugo khawatir menatap raut wajah todoroki yang tampak kosong dan kesepian.

"Tidak kok.., aku tidak apa apa" seru todoroki kembali pada lamunannya.

Bakugo mengaruk kepalanya dengan kasar..kemudian duduk di samping todoroki..

"Ada masalah dengan Lida?"

Todoroki menoleh sejenak lalu tersenyum tipis tetapi sedih,..."Kau mendengarkan nya ya?"

Bakugo mengaruk tengkuknya lagi,

"Iya, lalu kenapa. Aneh sekali kau sama si polos itu bertengkar..."

"Kau peduli sekali bakugo.., aneh deh?"

"Bu..bukan begitu. Cuman kau kan ya.., aneh aja gitu kau jadi kayak mayat disini" seru bakugo berusaha mengatur kata katanya.

Todoroki tersenyum sayu, kemudian tidak lama mulai menenggelamkan wajahnya lagi kedalam lamunannya.

"Bakugo.., aku akan pergi ke Jepang dan menikah dengan Lida.."

"Hah!!, menikah yang benar saja. Masa boleh pernikahan sejenis gitu??"

"Itu ..dia , aku akan pergi ke Jepang dan menikah dengan nya Disana, tetapi Lida marah karena aku sama sekali tidak mempedulikan deku"

"Jadi kau akan meninggalkan deku gitu?"

"Iya..."

_

_

Bakugo bangkit dari tempat duduknya. Todoroki sudah bersiap akan kemarahan bakugo.

Bagaimana pun ini terlalu egois..

Tetapi bakugo malah Menatapku dengan tatapan biasa. Tidak marah ataupun kesal.

"Yah itu urusanmu sih!!, aku sama sekali tidak peduli"

Todoroki menatap wajah bakugo dengan wajahnya yang terlihat sangat pucat.

"Kau tidak marah bakugo..?"

Bakugo malah bengong melihat ku,

"Untuk apa marah, karena kau egois. Itu tidak benar. Aku juga egois kok. Menurut ku semua nya ada alasannya.."

"Tapi..Lida.., dia terlihat sangat kecewa padaku.. bagaimana ini??"

"Tumben sekali kau gak ada solusi biasanya otakmu paling encer"

"Ya..kalau masalah cinta dan persahabatan aku gak tau.."

"Sok sok kan jadi orang baik. Dengar gak semua orang itu baik. Namanya juga manusia!!"

"Bakugo.."

"Kalau masalah dengan Lida , kalau kau niatnya baik pasti ia juga terima, kalau pun tidak terima gunakan caramu sendiri sialan !!" seru bakugo melemparkan minuman dingin kepada todoroki.

Dan berlalu..

_

_

Bakugo sudah semakin dewasa, padahal tingkahnya sangat kekanak-kanakan dan cemburuan.

Todoroki sendiri masih saja sama seperti biasa..., selalu sendirian.., dan berusaha tidak melibatkan orang lain..

Biar saja aku egois.., semua ada alasannya..dan aku akan melakukan nya dengan caraku sendiri.

Tak

Todoroki bangkit dari tempat duduknya dan menarik nafas panjang.

"Terima kasih Bakugo!!, kau sahabat terbaikku!!" teriak Todoroki tiba tiba.

Bakugo terkaget dan memandang todoroki dengan tatapan marah. Dasar si sialan itu sama sekali tidak punya rasa malu.

Malah cengar cengir disitu. Tetapi untung lah tatapan matanya sudah tidak kosong lagi.

"Diamlah sialan, suaramu jelek dasar manusia mayat!!!"

_

_