Deku sedang asyik berjalan jalan di supermarket terutama karena stok makanan di rumahnya habis.
Srek.., "Halo..!!" sapa seseorang membuat deku sedikit melompat karena kaget.
Orang itu tersenyum kepadanya, deku merasa heran . Biasanya tidak ada seorangpun yang mau berbicara dengannya si membosankan ini.
"Kau gak ingat aku deku?"
Deku membulatkan matanya ketika mendengar suara khas dari rambutnya yang terlihat terpotong rapi.
Deku perlahan tersenyum lebar kemudian menepuk pundaknya.
"Eh kau, sudah berapa lama gak ketemu. Maaf aku gak mengenali kamu" seru deku dengan suara senang.
Orang itu tersenyum lagi.
"Deku ini, kau masih sama seperti dulu.., kau mau beli apa?"
"Hm.. mungkin roti dan mie untuk stok makanan dirumah"
"Ah tidak perlu. aku juga menetap di kota ini . Jadi mulai sekarang kau tidak perlu bersusah susah" seru pria itu melebarkan senyum.
Deku merasa sangat rindu dan juga senang dapat bertemu sahabat lamanya.
Dulu sekali sewaktu dirinya masih kecil dan mempunyai keluarga lengkap. Dia pernah bertetangga dengan keluarga mereka.
Namanya.., Andi.
Tetapi karena pekerjaan ayahnya Andi pergi maka Andi dan sekeluarga pergi. Deku sama sekali gak menyangka akan bertemu Andi.
Dan Andi sama sekali tidak lupa padanya.
_
_
"Gimana kabarmu deku?"
"Yah begini lah" seru deku tertawaan garing..
Andi terus memeriksa stok air yang ada di depan matanya.
"Gimana keadaan ibumu. Rasanya sudah lama juga gak di omeli ibumu itu hihi"
"Ibu...,..."
"Deku..?" Andi merasa kaget saat deku tiba tiba saja terdiam. Matanya tiba tiba berkaca kaca.
Srek, Andi sontak langsung mengarahkan deku ke pelukannya.
"Ibu.. keluarga ku sudah tidak ada lagi" seru deku bergetar. Dadanya berdebar kian kencang bersama getaran yang tidak henti datang.
Deku masih belum bisa melupakan keluarga nya setiap kali teringat dirinya akan bergetar hebat .
Andi tiba tiba mengarahkan tangannya dan mengusap air mata deku.
Deku membuka matanya dan melihat Andi berusaha menghentikan tangisannya dengan lembut.
Tidak pernah ada seorangpun yang seperti ini padaku.., rasanya aneh tetapi nyaman.
"Maafkan aku ya, kurasa aku telah mengatakan hal yang salah" seru Andi lagi.
"Tidak kok. Kau kan tidak tau, sudahlah aku sudah lebih baik" seru deku tersenyum meskipun masih tidak bisa menghentikan tangisannya.
"Baguslah kita memang teman yang sehati ya??"
"Iya juga hihi"
BUK
BUK
_
_
tiba tiba saja bakugo datang dan memukul Andi hingga terjatuh. Bakugo terlihat marah besar hingga pipinya memerah karena marah.
"Ba..bakugo ....." seru deku terkejut ketika bakugo tiba tiba datang dan memukul sahabat lamanya.
Bakugo berdiri kemudian menatap Andi dengan tatapan garang.
"Apa yang kau lakukan?" tanya bakugo marah.
Deku merasa kaget dan tidak tau harus bagaimana. Makanya ia hanya membantu Andi berdiri.
Brak, bakugo melepaskan tangan deku dari pegangan nya.
"Kau ikut aku?!!" seru bakugo dengan kasar menarik deku . Deku hampir saja terjatuh.
Andi segera berdiri dan mencoba melepas deku dari genggaman kasar bakugo.
"Apa apaan kau tiba tiba muncul dan merampas deku begitu saja!!" seru Andi marah.
Bakugo memukul pergelangan tangan Andi hingga membuat Andi terjatuh dan merintih kesakitan.
"Andi.. Andi!!' seru deku khawatir. Ia berusaha keras melepaskan dirinya. Tetapi genggaman bakugo sangat kuat .
Srek.., dia membawaku dengan paksa.
_
_
"Masuk!!" perintah bakugo. Deku dengan terpaksa masuk kalau tidak Andi bisa terluka lebih parah lagi.
Bakugo masuk kedalam mobil dan menguncinya.
Lalu segera berkendara pergi dari tempat itu.
Deku masih duduk dengan ketakutan sangat. Bakugo kenapa dia bisa ada disitu??
_
_
Bakugo Sangat marah. Bagaimana bisa ia bisa semarah ini saat melihat deku bersama orang lain.
Apalagi orang itu beraninya memegang deku seperti kenal saja.
Bakugo menghentikan mobil kemudian menatap deku dengan tatapan marah.
"Kau kenapa bisa sama dia??"
Deku terlihat terkejut. Tubuhnya bergetar hebat.
"Di..dia..teman lamaku...Andi.." seru deku terputus putus.
Sial!!. Bakugo masih sangat marah. Entah kenapa ia gak ingin deku di sentuh orang lain selain dia.
Brak
Bakugo merangkap deku di dalam mobil. untung saja mobil sudah terparkir dan bagian depan mobil berwarna hitam gelap.
"Kau gak boleh ketemu dia lagi ngerti!!" seru bakugo lagi.
Deku terlihat enggan, bakugo semakin tidak suka. Kenapa sih Andi itu nampak penting sekali.
"Ta..tapi bakugo--" seru deku pelan berusaha melawan. Bagaimana pun Andi adalah sahabat lamanya.
"Tidak ada tapi tapian..Atau kau mau aku menyiksanya hingga mati ??" ancam bakugo.
Deku membulatkan matanya, biasanya setelah ini deku akan menuruti nya karena ia tidak main main dengan ancaman nya itu.
Tiba tiba deku merasa terhuyung huyung. Matanya tiba tiba memburam.
Bakugo merasa kewalahan, rasanya Hilang sudah kecemburuan nya tadi itu. Dia segera menangkap deku.
Tetapi deku menolak. Meskipun sama sekali tidak berpengaruh. Deku memandangi nya dengan tatapan marah.
Bakugo sempat tersentak melihat ekspresi deku yang tidak seperti biasanya.
_
_
"Kau tidak apa apa?" tanya bakugo khawatir. Deku tiba tiba tidak sadarkan diri.
Deku membuka matanya perlahan ia masih ada di mobil bersama bakugo. Kemudian deku mencoba duduk dengan kepalanya masih puyeng.
"Kau ada penyakit atau apa sih. Tiba tiba pingsan bikin khawatir saja" seru bakugo masih menekukkan alisnya.
Deku menipiskan matanya, jujur perbuatan bakugo tadi membuat nya sangat takut.
Rasanya jantung nya seakan berhenti berdetak dan dia pingsan.
_
_
"Andi.." seru deku. Bakugo kembali naik pitam mendengar nama yang keluar pertama adalah nama si jelek itu .
"Diam!!" deku langsung terdiam. Ia lagi lagi memandang bakugo dengan tatapan takut.
"Kenapa sih kau terus terusan membela dia, hah!!. Emang dia pacarmu bukan kah.. pokoknya aku gak mau tau. Kau dan dia harus putus hubungan" seru bakugo lagi.
Deku membenci sifat bakugo yang seperti ini. Deku perlahan memandangi bakugo dengan tatapan cemas.
"Andi itu temanku. Kenapa aku harus putus hubungan dengannya" seru deku pelan.
Bakugo lagi lagi mendengar dan menekan Deku dengan mendekatkan wajah nya ke arah deku.
"Aku cemburu deku.."
Deg
Deg
_
_
"Apa kau mengerti. Mulai sekarang hanya aku dan kau tidak ada yang lain."
Deku terdiam. Dia gak menyangka seorang bakugo akan mengatakan hal itu padanya. Apalagi bakugo memelankan suaranya.
Detak jantungnya mulai melambat tidak lagi ketakutan.
"Tapi..Andi itu temanku. Lagipula kami tidak ada hubungan lebih selain itu"
"Kalau begitu kau harus mencium ku. Kalau begitu kubiarkan" seringai bakugo menatap sosok deku di bawahnya.
"I..iya.."
Bakugo tersenyum melihat deku yang akhir nya menyetujui nya. Kemudian ia mengarahkan bibirnya kepada deku.
Deku memerah seketika. Tatapannya yang semula takut berubah menjadi malu.
Ternyata benar dia ingin memiliki deku, Bakugo tidak ingin deku bersama yang lain.
Deku yang manis ini hanya boleh untukku..
_
_
Deku merasa kaget saat melihat bakugo bersama wanita lain yang lebih tua darinya. Terlebih lagi mereka terlihat dekat.
Deku merasa aneh, ..
_
_
"Hoi sialan kenapa melamun begitu. Nanti kerasukan sadar bodoh!!" sapa bakugo. Deku tersentak.
Tatapannya menjadi sedikit melemah ketika melihat seseorang di samping deku.
Dia terlihat dewasa dan juga terlihat sangat cantik.
"Wah bakugo kau punya teman manisnya.." seru wanita itu terlihat akrab dengan bakugo.
Deku mengeratkan tangan nya rasanya ia tidak ingin melihat bakugo bersama dengan yang lain.
Sudah beberapa hari ini bakugo berjalan bersama wanita itu . Bahkan mereka tinggal bersama.
_
_
"Oh es krimnya ada di mulut mu sayang" seru wanita itu saat mereka sedang makan es krim.
Tangan deku sontak bergerak mengambil es krim di mulut bakugo dengan cepat.
Kemudian deku menatap seram kepada wanita itu. Hingga ia terkejut.
"Aku yang ambil kau duduk saja" seru deku tanpa sadar.
Amarahnya sudah tidak terbendung karena tidak bisa menahan kalau wanita itu lebih dekat lagi.
"Kenapa kau sialan aneh banget sih?" tanya bakugo menatap deku dengan heran. Meskipun senang sih deku mengambil es krim itu.
Deku menatap cemburut dengan bakugo. Membuat bakugo Langsung terdiam menikmati momen wajah deku yang berubah.
"Ga..gak ada" seru deku pelan . Mulutnya di tekukan.
"Apaan sih gak ada , bicara dong gak jelas banget tau!!" seru bakugo menikmati es krimnya.
Wanita yang ada di sebelah bakugo terlihat tersenyum nakal. Kemudian ia mendekatkan wajah nya pada bakugo.
Deku langsung melempar es krim ke lantai dan segera menarik wajah bakugo menjauh.
Deg
Deg
"Ada apa sih--"
"Bakugo punyaku!!," seru deku lantang.
Bakugo dan wanita itu terdiam. Kemudian deku langsung salah tingkah. Apa sih yang ia lakukan pasti akan dipukul bakugo nanti!?
_
_
"Tenang saja sayang, aku ini kakak bakugo kok" seru wanita itu.
"E..eh...bukan..bukan begitu" seru deku mendadak memerah. Apa sih yang ia lakukan berbuat aneh begitu.
Wajah bakugo langsung memerah dan memanas melihat deku yang terlihat manis ketika salah tingkah.
Wanita itu mengarahkan wajah deku dan bakugo lebih dekat. Mereka bertatapan.
Tetapi bakugo segera menjauh dari tempat itu. Dia memukul kakaknya dengan geram.
"Ja..jangan dekatkan aku padanya!!"
"Eh kenapa kalian saling menyukai kan?"
"Ng..nggak..aku gak suka si sialan ini!!" Sangkah bakugo.
"Oh gitu..deku kau suka padanya kan?" tanya wanita itu menatap deku yang sedari tadi terdiam.
Tanpa sadar deku mengangguk kemudian wajahnya langsung berasap memerah.
_
_
"Ja..jangan malu malu begitu. Sial kau manis banget sih!!" seru bakugo gemas ketika melihat deku memerah malu.
"Hihi kalian cocok" seru kakaknya tersenyum jahil.
"N..nggak.. bukan begitu!!" seru deku dan bakugo berbarengan . Wajah mereka sama sama memerah tetapi tetap saja menyangkal.
_
_