(Mereka semua meremehkan aku, sialan. Aku diidentifikasi menjadi Enemy kelas Bencana karena memang aku mempunyai kekuatan itu, Bodoh!)
Bishamonten bergerak dengan mengayunkan badannya kesana kemari dan setiap ayunan tersebut, hologram terang kuat dari tubuhnya.
Aku melayang diudara akibat ledakan yang disebabkan oleh hologram yang menyerangku, namun New Ex Deus melindungi diriku dengan sangat cepat.
(Apakah dia Bishamonten, Nak Yudhis?)
Sosok Kucing Biru yang merupakan entitas yang mengkontrak diriku kembali hadir pada tubuh ini, dia menyeimbangkan tubuhku di udara dan berada di ;ahu kiriku.
(Benar tuan, dia adalah Bishamonten!) ucapku dan membuat pedang besar itu, Nexus melayang di udara sehingga aku bisa berpijak padanya.
(Wahh, ada nak Justin juga disana, hati-hatilah nak, dia itu lebih peka terhadap kekuatanku!) ucap Deus dan menghilang setelah menunjuk Justice Wolf.
Justice Wolf terus mencakar keberadaan hologram yang terus datang kepadanya, dan ledakan terus terjadi setiap cakarannya mengenai tubuhnya.
Bishamonten tertawa saat Justice Wolf tak peka terhadap keadaan, aku yang melihat siasat orang itu segera membagi pedangku kembali menjadi 7 dan menembakan 5 pedang kearah hologram tikus yang mengarah kearah Barrier milik Sadewa.
"Explosion!" teriak Bishamonten saat seratus tikus sudah berada diposisi masing-masing dan
/BUMMMMMMMMM
Sadewa tumbang dengan perisai anginnya yang hancur karena ledakan 100 tikus hologram tersebut.
Dibalik itu, 500 hologram tikus sedang gencarnya mengarah ke area anak-anak yang teriak berhamburan dari sana.
"Cepat buka pintunya!"
"Bajingan, kalian ingin membunuh kita, apa!"
"CEPAT ANJING BUKA PINTUNYA."
Lima pedangku menancap di depan area garis yang diciptakan oleh Sadewa karena anginnya, pedang itu adalah katalis milikku.
"Thunder Wall!" teriakku dan barrier baru tercipta dan membuat para tikus meledak sebelum mengenai orang-orang yang di evakuasi.
"One Circle!" seru Bishamonten yang didalam tubuhnya tercipta satu lingkaran terang yang berputar seperti ingin membesar untuk membelah segala hal yang ada.
/PERINGATAN, ENEMY KELAS BENCANA MENGAKTIFKAN KEKUATAN YANG MELEBIH BATAS TOLERIR AKADEMI, RUANG TITIK ENEMY AKAN MENGAKTIFKAN PENGUNCIAN RUANG SAMPAI ENEMY HANCUR.
"Hahahahahaha, menarik. Kalian semua akan dikorbankan oleh manusia lainnya, ini sangat nikmat!"
Bishamonten menari kesana kemari dan memperbesar ring circle-nya dengan wajah merah yang menandakan kebahagiaan.
"Berlututlah padaku!" perintahnya kepada anak kelas satu yang sudah pasrah akan keadaan sekarang.
Justice Wolf melesat mendekati Bishamonten yang menari kesana kemari dan mengeluarkan cakaran yang begitu banyak, Bishamonten dengan tenang mengalir layaknya air dalam tarian yang sedang dia lakukan.
"Roger, Resonansi tahap 5!" teriak Justice dan dengan kekuatan seutuhnya, dia menciptakan aura gelap begitu besar muncul dibelakang punggungnya.
Jiwa serigala besar menyerang ratusan kali Bishamonten yang menari-nari tanpa menghiraukan apa yang sedang menyerang dirinya.
"Sialan!!" ucap Justice Wolf dengan mata bersinar dan meleburkan jiwa tersebut ketubuhnya.
"Resonansi tahap 7, Warrior of Fang Wolf!"
Justice Wolf memasuki kekuatan yang selama ini menjadi aura terbaik yang membuat dia menyentuh puncak utama dunia pahlawan di negeri ini, kekuatan yang membuat dirinya menjadi Pahlawan Nasional, kekuatan utama Fang Wolf.
"Bodoh!"
Satu kata Bishamonten membuat dirinya menyerang abis-abisan Bishamonten yang terus mengelak serangan yang menciptakan aura dashyat seperti ledakan udara yang membuat suasana orang-orang seperti sedang melihat harapan disana.
Bishamonten benar-benar monster yang sangat tak masuk akal, dari sekian banyak serangan Justice Wolf, tak ada satupun yang mengenai Bishamonten, bahkan Enemy didepan hanya berjalan dengan mengikuti alur tariannya.
"Kau juga, pahlawan nasional bodoh!" ucap Bishamonten yang berada disamping Justice Wolf dengan tangan kiri yang sedang melayang di udara, darah bak sebuah keran yang baru saja terbuka menyemburkannya begitu banyak namun tak ada satupun darah mengenai sosok Bishamonten disana.
"Berlututlah padaku!" bisiknya dan melemparkan tangan kiri yang masih dilapisi kekuatan Fang Wolf dan membuat semuanya ketakutan karena hal itu.
"Defense x Flyers!" perintahku memerintahkan dua pedang yang tersisa untuk mengaktifkan barrier petir disekitar Justice Wolf dan membuat Bishamonten bergerak mundur.
"Eh?"
/ARGGGGGGGHHHHHHHH HH
Reaksi besar Justice Wolf baru saja terdengar, fenomena yang mengejutkan baginya sekarang membuat mentalnya kena, selama sepuluh tahun menjadi pahlawan dan dilantik sebagai pahlawan nasional di tahun kedelapan, pengalamannya yang banyak membuat dia berpikir semuanya tak mungkin baru saja terjadi.
Pahlawan nasional rangking 14, tumbang dengan tangan kiri yang putus karena serangan dadakan dari Bishamonten, Enemy kelas Bencana.
Semua anak-anak kelas A dan B (kecuali Bima, Larasati dan Sadewa) berlutut kepada entitas tersebut saat harapan yang mereka andalkan hancur.
"Dasar bodoh, kalian memalukan bodoh!" ucap Larasati yang kesal karena seluruh orang-orang dan membuatnya menatap Bishamonten dibalik petir yang aku buat, tapi aku saja menelan ludahku saat dia memilih mendekati gadis itu dan mematahkan perintah Thunder Wall dengan membuat lingkaran yang dia ciptakan ketelapak tangannya dan menetralkan serangan itu.
"Laras, menjauh darinya. Dia itu enemy yang sangat mesum!" teriak diriku sembari menarik kembali 7 pedang dan menyatukan kembali ke wujud Nexus, 7-Star Blade.
"Dia ingin menelanjangi dirimu!" teriak diriku dan 30 hologram dengan serangan bervariasi melesat kearah diriku.
"Teknik Tiruan Bloody Shadow, Penerapan Kasar, Teleportasi Kilat!" ucap diriku kabur dari situasi itu dan berdiri di depan Laras dan mengibaskan pedang Nexus yang begitu berat.
"Berat sekali!" keluh diriku menciptakan Wave yang aku arahkan kepada dirinya dan sekitarnya.
"Kekuatanmu lebih hebat dari pahlawan pecundang yang ada disana, tapi sayang sekali, kau akan mati duluan, Bocil!" jelas Bishamonten yang menepis Wave itu dengan tangannya dan berjalan melewati diriku dan menuju sasaran yang dia incar, mengisap nutrisi perawan yang ada di belakangku.
"Maaf aku Laras, sepertinya kau juga akan mengalami hal gila seperti Bella dan anak cewek di kelasku." batin diriku yang sudah kehilangan harapan untuk menolong teman baruku satu ini.
(Bodoh, padahal kau berani menentang pahlawan rusak di masa itu!)
Over~Man muncul dihadapanku dengan menjitak diriku dengan keras, dia menatap diriku yang menyedihkan dengan senyuman yang lebar.
(Aku tau sebenernya kau adalah anak baik, Yudhistira. Karena itu, aku menghadiahkan harta terbaik ini kepadamu, kau taukan harus apa sekarang?)
(Namanya Nexus, kan? Apa benar wujud Nexus seperti itu? Bukankah kau terlalu meniru diriku?)
Over~Man yang merupakan pahlawan nomer 5 nasional di masa lampau, orang yang paling aku hormati dulu membuat aku tersadar, kenapa aku masih kesulitan menggunakan Nexus adalah karena aku masih tak memahami apa alasan Star Sword menjadi dasar kekuatanku, tapi Star Sword itu adalah hasil olah pikir yang aku wujudkan karena Over~Man, pendahuluku menggunakan pedang untuk bertarung.
"Jangan sentuh dia, BAJINGAN!" ucapku memasukan seluruh inti pedang petir kedalam tubuhku dan menghilangkan jejak pedang yang tertanam pada otakku.
(Akhirnya kau mengerti juga, Nak Yudhis. Tapi, untuk kali ini, aku akan mengambil alih mengusir dia!)
"Deus Controling!" ucap diriku mengikuti ucapan tuan yang memberikan kontrak kepadaku dan sejumlah tenaga yang lebih besar menciptakan respon baru.
"Jiwa ini? Senior???" kejut Bishamonten melihat diriku yang sedang diambil alih oleh Ex Deus saat ini. Seketika dia langsung memberi salam setia kepada Deus.
/PERINGATAN, ENEMY SKALA PENGHANCUR DUNIA MUNCUL, UNTUK SELURUH HERO NASIONAL, DIHARAPKAN SEGERA MEMBASMI ENEMY TERSEBUT.
"Old Deus, kau kah itu???" Justice Wolf yang merasakan jiwa Old Deus melihat samar-samar jejak kekuatan milik gurunya dulu tersebut, kepekaan terhadap kekuatan Old Deus miliknya sangat kuat, karena ucapan Justice Wolf, dia menatapnya sedikit dan kembali menatap Bishamonten dengan tajam.
"Mari kita ngobrol ditempatku, Bishamonten!" ucap Deus menyentuh Bishamonten yang terdiam dan perpindahan ruang seperti kekuatan Alice milik Bella terjadi.
(Tempat ini, kan?) batinku memasuki ruangan yang dulu menjadi tempat latihanku menerima serangan petir dari Ex Deus.
[Unique World, Deus Beach resort]
Benar, latihan aku dulu berada di pantai ini, Temat kucing biru itu menghabiskan waktunya dengan bersantai di tempat ini.
"Ehhhhhhhh, dia siapa Tuan???"
Aku terkaget melihat wujud seekor Kelinci putih yang sedang memberikan salam hormat kepada Tuan Deus.
"Dialah, Bishamonten. The Light of Moon Rabbit." ucap Deus yang menyentuh kepala Bishamonten kepadaku.
[The Light of Moon Rabbit, Bishamonten]
"Aku tak mengira kalau dia adalah Kontraktor milikmu, Tuan Muda Deus." ucap Bishamonten yang menyebut Ex Deus sebagai tuan muda.
(Sebenernya, apa-apaan semua ini???)
****
Note: Ide penggunaan tampilan tidak bermaksud menyinggung kepercayaan yang dipercaya, ini murni sebagai imajinasi dari penulis, peace semuanya.
Jangan lupa beri komentar dan semangat buat author ya, dan selamat menikmati cerita semuanya, hehehe...