webnovel

Prologue

Namaku Yuuichi Yonezu, panggil saja Yoda. Bocah laki laki keturunan Jepang, tinggi 183 centimeter. Aku hanyalah warga pendatang biasa, untuk sejarah keluargaku.. ah sudahlah tidak usah dipikirkan. Saat ini Usiaku 16 tahun, bersekolah di SMA 9 Semarang.

Pagi ini aku sedang berjalan menuju sekolah dan tiba tiba temanku menghampiri, namanya Cowell Bernard Biboy, panggil saja Biboy. Berbadan kurus berkulit kuning, bermata sipit dan tidak terlalu tinggi, tingginya rata rata bocah sma saat ini, 168 cm mungkin. Bocah ini agak aneh, dia selalu menemukanku dan mengetahui apa yang aku perbuat diam diam, bahkan dia sampai tau aku buang air jam berapa. Saat di jalan, dia memberitahuku bahwa dia sering mengalami kejadian aneh belakangan ini, seperti ada sesuatu yang mengawasinya di rumah, benda berserakan saat malam, dan hal-hal supranatural lainnya.

"Uuih serem banget semalem yo, rumahku banyak setan kali ya."

"Mampus ntar malem digangguin lagi tau rasa lu", kataku.

Dia takut dengan hantu, bahkan dengan hantu palsu pun dia pernah menangis sambil kencing dulu saat kelas satu SMA.

"Gue sumpahin rumah lu kemasukan setan sekebon anjing! Ga terima gue kalo cuma gue doang yang ngalamin"

"Ga takut dek, mau hantu sekebon kek, satu sekolahan kek, semua yang dateng gue kencingin termasuk lo."

Setelah berbincang panjang lebar, kami berdua pun sampai di sekolah. Tetapi, ada yang aneh pada hari itu, tiba-tiba satu sekolah dihebohkan dengan seorang gadis yang datang membantai para preman kelas 12.

"Siapa tuh cewe, kuat banget anjir" Ucap salah satu anak kelas 12.

"Ampuni kulo gustii.. kulo ndak kuat.." Terdengar suara rintihan dari preman-preman kelas 12 yang dihajar gadis tersebut.

Gadis misterius tersebut tiba tiba menghampiriku dan berbisik...

"Ingatlah aku!"

Dengan suaranya yang lembut, tiba tiba dia membisikiku kata itu entah apa alasannya.

Aku kebingungan dengan apa yang dia ucapkan, kupikir gadis gila ini akan mengincar dan memukuliku.

"Apa maksudm- Hey!"

Seketika gadis itu kabur dan menghilang. Benar benar menghilang!

Karena kejadian itu, sekolahku jadi pulang lebih awal, seharusnya aku sangat berterimakasih pada gadis itu. Sesampainya di rumah, aku langsung menuju kamar, kamar yang nyaman berisikan dunia game dan peralatan bela diri. Aku tertidur sejenak, lalu mamaku membangunkanku untuk makan malam.

Mamaku Shira Yonezu, seorang single parent yang seperti menyembunyikan keberadaan ayah kandungku dengan mengatakan ayahku sudah mati, aku tidak tau itu benar atau tidak, hanya mengiyakan perkataan mama saja. Keluarga kami bisa dibilang bahagia bahagia saja, tak ada kendala yang berarti selama aku hidup disini, yah mungkin karena keluarga kami cukup mampu dalam hal finansial. Dalam keluargaku memiliki satu keunikan, setiap keturunan Yonezu murni, salah satu pupil matanya akan berwarna putih. Bukan katarak bukan juga kebutaan, tidak tau asal muasalnya darimana yang pasti adalah salah satu matanya akan berwarna putih. Mamaku memilikinya, aku juga tentu memilikinya.

Kehidupanku sekarang sangatlah normal seperti pada anak anak seumuranku yang lain, bermain, nongkrong, dan percintaan... Aku tidak pernah serius untuk menanggapinya. Aku sering menolak cewe mentah-mentah dan berpikir dia hanya menyukai parasku yang cukup ganteng, dan semata mata penasaran dengan mataku yang putih ini saja, cewe-cewe sialan seperti itu layak mendapat penolakan dariku. Tetapi setelah bertemu gadis misterius itu di sekolah, hidupku yang semula normal perlahan menjadi semakin menarik...