webnovel

The 3rd Eye

[Kisah nyata dari Author juga kedua teman] Ada sesuatu yang aneh di kampusku, sesuatu yang selalu memata-mataiku. Sesuatu yang membuatku merasa sedikit malas untuk masuk kuliah. Ya, ada aura jahat di sekelilingku, mereka sedang mengawasiku, ingin membunuhku. Ada sesuatu yang membuatku sedikit tidak ramah dengan keadaan kampus yang terasa amat menyeramkan setiap kali aku menginjakkan kaki di sana. Begitu juga dengan kedua temanku yang semakin lama juga merasakan banyak kejadian aneh tak terkira dengan akal sehat.

Unichias · Horror
Not enough ratings
2 Chs

[ Prolog ]

TUK!

TUK!

TUK!

Suara wedges yang kupakai menggema saat melewati koridor gedung fakultas Psikologi di Yashima University.

Aku memang sengaja datang lebih awal bersama kedua temanku yang juga menjadi murid transferan, Sebut saja mereka Ariasta dan Dania. Kami bertiga tinggal di Paviliun milik sebuah keluarga yang menjadi penanggung jawab kami selama di Jepang.

kembali ke cerita, Aku masuk ke dalam kelas yang masih kosong, suasananya sangat menyeramkan . Aku memutuskan untuk menyalakan saklar lampu yang letaknya ada di dekat pintu masuk.

Walaupun masih jam 6 pagi tapi matahari sudah muncul walaupun samar-samar, karena lelah menunggu aku duduk di kursiku bermain game Citytown. tidak lama setelah itu aku mendengar suara sol high heels beradu dengan ubin di koridor ini.

Aku diam, karena aku pikir itu adalah suara langkah kaki dari salah satu mahasiswi. suara langkah kaki itu sangat tergesa hingga aku tidak bisa fokus kepada game di ponselku.

Aku berdiri melihat perempuan berambut pendek sebahu, Aku tidak melihat dengan jelas bagaimana wajahnya karena memang koridor itu tidak dipasangi lampu, begitu juga dengan cahaya matahari yang tidak mengekpos gedung ini dengan penuh.

Perempuan itu membuka salah satu pintu kelas dan membantingnya keras, Entah kenapa semua bulu kudukku berdiri tak karuan saat suasana di kelas menjadi sangat mencekam tiba-tiba.

Aku merasa ada kejanggalan di fakultas ini.

KRIET!

Aku mendengar suara kursi yang diseret dari kelas sebelah, namun aku masih tidak bisa bergerak dari tempatku berdiri.

suara itu terdengar sekali lagi, hingga aku benar-benar menyerah dan mengambil langkah cepat untuk pergi mencari asal suara.

Aku melangkah cepat menuju kelas yang bersebelahan dengan kelasku, aku tidak masuk ke dalam kelas itu. Hanya melihat dari luar jendela. di kelas itu memang ada kursi yang jauh terpisah dari barisan.

namun aku tidak melihat siapa-siapa di sana.

sebentar kemudian, aku mendengar suara gemericik air dari kelas yang lain. Sumpah demi apapun aku ingin sekali mencari asal suara tersebut.

DUK!

DUK!

DUK!

Nyaris saja aku mengumpat karena tiba-tiba saja sebuah bola memantul mendekatiku. di ujung lorong koridor berdiri seseorang dengan Hoodie berwarna hitam dan menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan.

Ia menatapku tajam seperti seekor elang yang sedang mengincar mangsanya.

"Si—siapa kau?" tanyaku lirih nyaris tak terdengar.

Orang itu tak mengindahkan perkataaku, ia malah pergi menaiki tangga ke kelas atas, kelas Psikologi untuk semester 2, 3 dan 4. Aku mengernyit heran karena setelah orang itu pergi suasana kembali menjadi seperti semula.

Aura-aura itu menghilang seketika tanpa bisa aku rasakan. Beberapa mahasiswa dan mahasiswi berkerumun datang dan memasuki kelas mereka masing-masing.

Sementara aku masih berdiri di sana, memikirkan kejadian yang baru saja terjadi. Entah hanya halusinasiku atau benar-benar nyata