174. Luna Ditangkap

Detik, menit, jam berlalu. Dan, kampus itu sudah selesai memberikan ilmu untuk semua mahasiswanya hari ini.

"Luna, jangan lupa ya! Kamu harus datang akhir pekan." Emily berteriak di ujung lorong mengingatkan perempuan pelupa.

"Okay," Luna dan Emily saling melambaikan tangan perpisahan.

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Sebenarnya langit masih cerah, masih banyak orang di luar lalu lalang. Tapi, Luna merasa cemas jika keluar gerbang sendirian maka bisa saja Billy akan menariknya masuk kedalam mobil.

Cukup lama Luna berdiri di depan pos gerbang sambil mengamati mobil yang lalu lalang didepannya. Sebuah mobil sedan warna putih tiba-tiba berhenti didepannya.

"Naiklah, aku antarkan pulang."

David! Pria itu lagi. Tapi seharusnya lebih baik daripada Billy yang suka mengintimidasi dan mendominasi. Luna pun segera naik kedalam mobil David tanpa melihat ke kanan dan ke kiri.