Pada sepertiga malam terakhir, kepalaku masih merendah beralaskan sajadah kusam milik almarhum Ayahku. Berbisik penuh harap pada bumiNya dan berharap bergetar kuat di langitNya. Sepanjang perjalanan hidupku, hampir seluruh waktuku habiskan didalam kepalaku, menyimpan seluruh rahasia, tidak mempercayakan pada siapapun. Dalam keheningan itu, muncul sebuah instuisi untuk mengakhiri kesendirian ini, maka dengan kerendahan hati, ku minta inginku dalam doa kepada Tuhan agar di datangkan seorang wanita terbaik untuk mendampingiku bersama di dunia hingga di akhirat kelak. Aku bukanlah seorang laki-laki idaman, banyak hal keburukan dalam hidupku, bahkan sifat kebinatangan pun masih ada padaku. Tetapi diluar dari semua itu, aku mempunyai harapan besar untuk bersama seorang wanita yang dengannya aku bisa memperbaiki diri lebih baik lagi, sehingga Tuhan mentakdirkan ku dihari kemudian hidup kekal dalam kenikmatan yang abadi bersama orang-orang yang aku cintai.