webnovel

Terperangkap Kebencian Cinta

WARNING FOR 21+ Chloe Brisia Harristian selalu jadi gadis yang ramah dan menyenangkan untuk semua orang. Ia ceria, sangat mudah dicintai, cantik dan memiliki bentuk bibir sensual yang indah. Tak ada yang tahan dengan perhatian penuh cinta yang diberikan oleh Chloe selain menjadi temannya, kecuali pada satu orang musuh terbesarnya, yaitu Aldrich. Aldrich Tristan Caesar adalah seorang profesor dan pengacara yang mengajar di fakultas Seni Kebudayaan Romawi di Universitas New York. Hidupnya sempurna seolah tanpa cela. Si profesor tampan di NYU adalah incaran semua wanita bahkan di kalangan akademisi, kecuali pada satu orang musuh terbesarnya, yaitu Chloe. Aldrich dan Chloe adalah musuh sejati selama belasan tahun. Meskipun Chloe akhirnya menjadi mahasiswa pasca sarjana di NYU dan Aldrich adalah profesor di jurusan yang ditekuni oleh Chloe, tidak menjadikan permusuhan mereda. Aldrich bernafsu membuat Chloe berhenti dari jurusan tempatnya mengajar. Sementara Chloe bertekad untuk lulus dengan nilai sempurna di kampus tersebut bagaimana pun caranya. Apa yang terjadi jika mereka mengalami kecelakaan dan akhirnya terdampar di sebuah pulau terpencil serta terpaksa bertahan hidup dari serangan berbahaya bersama? Akankah permusuhan mereda atau cinta yang tertidur kembali menyala? Ikuti kisah naik turunnya gelombang kebencian cinta Aldrich dan Chloe yang akan meluluhkan hati. *** “Ini semua salahmu!” teriak Chloe menunjuk Aldrich. Dengan marah, Aldrich membuang kacamatanya lalu berjalan ke arah Chloe yang tak mundur seinci pun. “Jangan menganggap remeh dasi dan penampilanku! Di balik ini, aku bukan pria manis yang baik hati!” geram Aldrich balik mengancam. (Novel ini adalah salah satu sekuel dari seri The Seven Wolves, selamat membaca!!) Follow my IG: @nandastrand, FB: @NandaStrand

Andromeda_Venus · Urban
Not enough ratings
440 Chs

Fake The Death

Di luar, Rei sudah tiba dengan dua buah mobil berjenis sama dengan yang digunakan Dion sebelumnya. Edward yang berada di luar mobilnya kemudian menumpahkan semua kopi milik Dion dan dirinya ke seluruh jok mobil. Ia membuat isinya berantakan lalu menembaki joknya beberapa kali sesuai perintah Rei.

Rei melihat hasil kerja Edward lalu mengangguk. Ia melihat pada jam tangannya kembali dan memanggil Aldrich.

"Lebih cepat, Ald!" Aldrich mengangguk dan ikut membantu Cass.

Sementara itu Arion dan Brema bekerja sama memakaikan pakaian Dion pada mayat yang telah telanjang. Jason menggunakan ilmunya sebagai dokter untuk memanipulasi DNA. Ia mencampurkan darah Dion dengan cairan khusus sebelum menyuntikkannya pada mayat tersebut.

"Apa ini akan berhasil?" tanya Arion pada Jason yang memompa darah.

"Iya, aku pernah menulis jurnal tentang ini dan aku dikeluarkan dari kelas." Arion tertawa mendengar pengakuan Jason.