webnovel

BAB 150. Keponakan Bastian

Tino menunduk menangis, tanpa suara, hanya air matanya yang menetes melihat Alice begitu bahagia dengan mama dan papanya. Sementara dia.

"Ma, tau gak. Tino yang bilang dia sekolah. Waktu aku marahan sama mama."

"Katanya masih mending aku, aku masih punya papa dan mama. Dari pada tino. Jadi selagi ada mamanya, disayang gitu."

Alice jadi ingat itu ketika di sekolah dulu. Abel melirik Tino. Abel tak tahan mau memeluknya. Abel memeluk Tino begitu saja. Tak perduli dimarahi atau tidak.

"Tino mau marah sama Tante. Marah aja."

"tapi Tante mau peluk Tino."

"kalu Tino butuh apa-apa, bilang ke Tante ya?"

"tino jangan ngerasa sendiri lagi. Tino boleh panggil Tante mama kalau Tino mau." Kata Abel kepada Tino.

"Artinya gak akan nikahin omnya kan kamu sayang?" Kenan protes.

"Apasih. Orang lagi hibur Tini juga. Kasihan tau. Masih kecil."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com