"Sayang, coba lihat detail apa ada anggota tubuh Mawar yang luka?" tanya Aryo.
Selepas suster Nindy pergi, langkah Aryo tertuju pada Nailah yang tengah di kamar mandi.
"Kalau luka sih nggak, cuma kayaknya si suster biarin Mawar pup dalam waktu lama hingga Mawar menangis merasa tidak nyaman,"
Pernyataan Nailah membuat Aryo merasa benci dengan dirinya sendiri, sebab Mawar jadi korban atas status dirinya yang harus memaksa berbagi waktu dengan kondisi hati Ibu angkatnya yang harus dia jaga .
"Maafkan Papa Nak," lirih Aryo sembari berdiri di ambang pintu kamar mandi ikut memperhatikan Nailah yang tengah mengurus Mawar.
Pa pa pa
Mawar mengoceh dengan kata yang mirip memanggil 'Papa' hati Aryo pun balik mencair ingin segera memeluknya anak sambungnya itu yang sekaligus keponakannya.
"Sayang, cepat dong! Aku nggak sabar mau cium pelum anak kita," seru Aryo.
"Sabar, ini pupnya kayak nempel gitu ke kulit akibat kelamaan jadi hampir mengering ke kulit," jawab Nailah.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com