webnovel

Rencana

Siang hari....

Di dalam kamar, Du Ze saat ini sedang memikirkan langkah awalnya untuk memulai hidup baru.

"Pertama2, aku akan pergi ke setiap perpustakaan. Di dunia ini pengetahuan sangat di butuhkan, bahkan tanpa pengetahuan manusia tak akan mampu berdiri sampai sekarang."

"Untuk tehnik kultivasi aku akan mendapatkannya dari Nie Li jadi itu tak perlu di khawatirkan. Aku hanya perlu belajar tentang alkemis, prasasti dan pengetahuan lainnya." Du Ze.

Dia kemudian pergi keluar kamarnya. Saat dia hendak melangkah keluar kediamannya, ayahnya tiba2 memanggil.

"Nak! Mau pergi kemana? Apa kau sudah makan? Aku lihat kamu tak keluar sarapan pagi tadi.!" Du Meng.

"Ah! Aku ingin pergi ke perpustakaan keluarga. Jangan khawatir aku masih kenyang, nanti aku akan datang dan makan bersamamu saat makan malam!." Du Ze.

"Hmm... Baiklah, jangan memaksakan diri Nak!!" Du Ming.

...

Du Ze kemudian berjalan pergi menuju perpustakaan keluarganya....

...

Di sebuah rumah yg ukurannya sedikit lebih besar dari rumah biasa, Du Ze berdiri dan memperhatikan setiap sudut tempat itu.

Ada tujuh rak yg berjejer di ruangan itu. Setiap rak penuh dengan buku2. Ada sekitar lima ratus buku di sana, yah jika di pikir2 lagi keluarga Du adalah keluarga biasa jadi sudah wajar harta benda milik mereka sangat terbatas.

Du Ze kemudian melangkah ke depan rak barisan pertama, dia lalu mengambil sebuah buku dan mulai membolak balik halamanya.

Dia melakukan hal itu selama delapan jam. Alasannya sederhana, karena setiap dia memegang benda apapun dia dapat menyalinnya dengan sempurna. Bahkan pengetahuan sekalipun dengan membalik2 setiap lembar buku, dia dapat memindai setiap kata dan karakter yg ada di buku itu dan mengingatnya dengan mudah.

....

Sore menjelang malam...

"Huh...cukup melelahkan, aku sudah menyalin setiap buku di sini dan ada beberapa tentang alkimia dan perasasti yg sedikit bagus. Karena skill kopy, aku dapat mengingat apa pun dengan sangat jelas dan menambah wawasan ku dengan cepat. Singkatnya aku dapat menyalin apa pun ke dalam pikiranku." Du Ze.

Setelah istirahat sebentar dia kemudian pergi dari perpustakaan menuju rumahnya. Dia sudah berjanji untuk makan malam dengan ayahnya, jadi dia segera pulang.

....

"Aku pulang!" Du Ze...

"oh!,Selamt datang kembali Nak." Xiao Lan

"Oh! Kau cukup bekerja keras Nak. Ayo duduk dan makan." Du Meng.

Du Ze kemudian pergi dan duduk bersama ayah dan kedua adik nya.

"Bagaimana, apa kamu mendapat sesuatu dari perpustakaan?" Tanya Du Meng.

"Ya, tapi itu tak banyak. Aku mungkin harus pergi ke perpustakaan kota." Du Ze.

"Hm... Terserah kau saja, jangan terlalu memaksakan diri. Kamu adalah harapan ku satu2nya, juga jangan mengecewakan kedua kakak perempuanmu berkat mereka kau bisa bersekolah." Kata Du Meng

"Baik, aku akan berusaha untuk tidak mengecewakan kalian ayah." Du Ze.

"Ngomong2 besok adalah hari pertama kamu di institut anggrek suci. Belajarlah dengan giat dan jangan membuat masalah yg tidak perlu." Du Meng..

Du Ze hanya mengangguk diam. Mereka kemudian melanjutkan makan malam mereka....

....

....

Di kamar Du Ze, dia saat ini sedang berpikir keras karena besok adalah hari dimana kanon akan di mulai. Sebenarnya dia tak ingin ikut dengan kelompok Nie Li tapi jika tidak begitu dia tak akan mendapat manual kultivasi yg kuat bersamanya.

"Alangkah baiknya aku mengikuti alur cerita, dengan begitu aku bisa menjadi kuat. Nanti aku akan meminta Nie Li mengajariku beberapa pengetahuan." Du Ze.

Dia kemudian mengeluarkan satu kartu keristal roh iblis dari sakunya. Itu senilai sepuluh ribu koin roh iblis.

"Hm... ini adalah tabungan yg di miliki Du Ze sebelumnya untuk membayar uang sekolahnya di institut. Demi meringankan beban keluarganya."

"Tapi sekarang ini akan berbeda. Dengan satu kartu keristal roh iblis, ini akan menjadi awal dari perjalanan sang Legenda. Hehe.." Du Ze berniat menyalin/kopy kartu keristal roh iblis ini menjadi sebanyak mungkin.

Dia kemudian memulai fokus dan beberapa saat kemudian di depannya yg awalnya hanya satu kartu tiba2 berubah menjadi semakin banyak, itu sekitar seratus kartu keristal roh iblis.

"Huh...huh... Tiba2 saja aku kelelahan, apa ini batasan ku. Aku kira itu tak memakan energi apa pun. Tapi kenapa saat menyalin pengetahuan di perpustakaan tidak membuatku seperti ini bahkan aku tak merasa sakit kepala sedikit pun."

Du Ze kemudian berbaring sejenak dia merilekskan pikiran dan beristirahat.

....

Beberapa jam kemudian Du Ze kembali dlm ke adaan normalnya.

"Huh, butuh dua setengah jam untuk pulih kembali...

Sekarang aku sedikit paham dengan kemampuan kopy milik ku. Itu tak memakan energi apa pun saat menyalin hal2 seperti pengetahuan karena itu bukan benda nyata dan itu langsung masuk dan melekat di otak. Sedangkan untuk menduplikat sebuah benda nyata itu akan memakan energi sesuai dengan kebutuhan benda tersebut." Du Ze.

Setelah memikirkan teori itu dia kemudian beralih ke tumpukan kartu keristal roh iblis yg menumpuk di dekatnya.

"Ini berjumlah seratus. Apa mungkin itu batasaan ku untuk sekarang,yah terserah... Dengan satu juta koin roh iblis ini aku bisa membeli beberapa elixir namun aku tak tau bagaimana cara membelinya. Atau aku bisa memberi Nie Li uang ini besok dan dengan bantuannya aku bisa mendapatkan elixir. Juga mungkin dengan ini kami tak perlu melakukan perburuan domba bertanduk.... Tapii jika begitu bagaimana dengan Xiao Ninger. Nie Li tak akan bertemu dengannya jika kami melewatkan perburuan itu."

Du Ze kemudian berpikir sejenak, dia sedang memutuskan hal yg harus dia lakukan.

...

"Setelah berpikir cukup lama, sepertinya aku hanya bisa mengandalkan diriku sendiri. Aku akan tetap membiarkan Nie Li bertemu dengan Xiao Ninger. Alasan ku melakukan ini karena aku tak tertarik dengan nya aku lebih tertarik dengan Yun Ling yg berasal dari dataran takdir langit." Kata Du Ze.

Hari makin larut setelah Du Ze menyusun rencananya untuk besok. Dia kemudian beralih ke tempat tidur dan beristirahat...

...

Pagi hari...

"Nak! Bangun ini sudah pagi!, Apa kau lupa hari ini kau harus pergi ke institut.! Tak biasanya kau bangun telat!" Kata Du Meng memanggil anaknya.

...

Du Ze kemudian bangun, dia kaget karena teriakan ayahnya. Buru2 dia menjawab.

"Ya! Aku sudah bangun! Maaf merepotkanmu.!" Du Ze.

"Cepat pergi mandi kemudian sarapan!" Du Meng.

Du Ze kemudian pergi mandi, setelah itu pergi makan.

....

"Aku berangkat, sampai jumpa!" Setelah mempersiapkan kebutuhannya, Du Ze kemudian berangkat menuju institut anggrek suci.

Dia berangkat menggunakan kereta kuda milik keluarga Du yg di temani seorang peria paruh baya.

....