Kakek Lee mungkin tidak dapat membedakan Qiao Zijin dan Qiao Nan, karena Dia tidak melihat mereka tumbuh dewasa.
Tapi Dia masih bisa membedakan dari namanya.
Dia ingat dua bulan lalu Ding Jiayi meminta bantuan padanya sepertinya berkaitan dengan Qiao Zijin. Kakek Lee menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. Tidak sulit bagi keluarga Lee dan keluarga Zhu untuk menemukan seseorang untuk mengajari Baoguo dalam pelajarannya. Mereka sama sekali tidak punya masalah untuk mempekerjakan seorang guru yang cakap untuknya.
Tapi hanya Baoguo yang sangat keras kepala. Bahkan jika ada guru yang baik untuk mengajarinya, Dia mungkin tidak mau belajar.
Karena Qiao Nan adalah teman semeja dengan Baoguo, Dia bisa memperhatikannya dan menjaganya saat Mereka masih di sekolah. Selain itu, bagaimana hasil Qiao Zijin dapat dibandingkan dengan hasil Qiao Nan?
Apa pun yang terjadi, Qiao Nan adalah kandidat yang terbaik.
"Tentu saja, itu sama sekali bukan masalah." Qiao Dongliang menepuk pahanya dan setuju. "Kebetulan Nan Nan sedang merevisi pelajarannya kelas satu dan dua. Dia tidak akan kesulitan mengajari Baoguo. Keduanya bahkan dapat saling mengawasi dan membantu satu sama lain dalam perjalan."
ini adalah kesempatan langka bagi Qiao Dongliang. Tidak hanya Dia dapat memperbaiki hubungannya dengan Paman Lee, Dia juga bisa membayar hutangnya.
"Kalau begitu sudah beres. Xiao Qiao, jika ada masalah yang muncul kedepannya, Kamu masih bisa datang kepadaku untuk meminta bantuan. Jika itu di luar batasku, keluarga Zhu juga akan mencoba mencari cara untuk membantu." Kakek Lee menepuk bahu Qiao Dongliang.
Sebenarnya, keluarga Zhu yang seharusnya mengunjungi keluarga Qiao.
Ada dua alasan mengapa Kakek Lee yang datang sebagai gantinya. Pertama, Kakek Lee kenal dengan keluarga Qiao. Selain itu, Kakek Lee adalah orang yang membimbing Qiao Dongliang.
Kedua, keluarga Zhu masih shock. Mereka berjaga di sisi Zhu Baoguo. Karenanya Mereka harus menyusahkan Kakek Lee untuk melakukan perjalanan.
Qiao Dongliang memiliki ekspresi bingung di wajahnya. Apa yang Paman Lee maksud ketika Dia mengatakan bahwa ia masih bisa pergi ke Kakek Lee jika Dia mengalami masalah? Dia tidak pernah meminta bantuannya Sebelumnya.
Qiao Dongliang bukan orang yang tidak tahu berterimakasih. Dia berterimakasih atas ajaran dan bimbingan Kakek Lee. Dia tidak pernah bermimpi meminta bantuan darinya. Dia selalu mematuhi perkataan Paman Lee. Dia tidak mungkin meminta bantuannya.
"Baiklah, sudah terlambat, Aku lebih baik kembali." Melihat Qiao Dongliang yang terlihat bingung, Kakek Lee terlihat "seperti yang diduga" pada raut wajahnya.
Seperti yang ia duga, Xiao Qiao sangat jujur, tidak mungkin Dia bisa memintanya melakukan hal seperti itu.
Qiao Dongliang tidak mengerti. Tapi Ding Jiayi dan Qiao Zijin langsung tahu.
Ding Jiayi ingat bahwa Qiao Dongliang baru saja mengeluarkan kemarahannya karena buku tabungan. Jika Dia tahu bahwa Dia tidak hanya menghabiskan seluruh tabungannya untuk putri sulungnya, Dia juga meminta bantuan Kakek Lee untuk memasukkan Qiao Zijin ke SMA yang Berafiliasi dengan Universitas Renmin Cina, Dia akan menjadi sangat marah. Ding Jiayi gemetar ketakutan memikirkan hal itu.
Untungnya Kakek Lee tidak membahas apapun mengenai Qiao Zijin yang dibantu untuk mendaftar di SMA yang Berafiliasi dengan Renmin University of China. Ding Jiayi akhirnya menghela nafas lega ketika Dia mengindikasikan bahwa Dia akan pergi.
"Paman Lee, biarkan Aku mengantarmu keluar." Qiao Dongliang berdiri dan mengantar Kakek Lee ke pintu sebelum kembali ke rumah. "Ding, apa yang Paman Lee maksud saat Dia mengatakan bahwa Kita masih bisa meminta bantuannya nanti?"
Ding Jiayi meninggikan suaranya. "Apa ... Apa arti lain selain makna literal? Paman ... Paman Lee telah memaafkan Kita. Dia ingin kedua keluarga Kita tetap berhubungan. Kita juga bisa mencari bantuannya nanti. Nan Nan telah menyelamatkan cucu satu-satunya, Dia pasti akan berterimakasih kepada kita."
"Begitukah?" Qiao Dongliang mengangkat alisnya dengan curiga. Dia masih merasa aneh.
"Jika tidak, apa yang mungkin terjadi?" Tidak ingin Qiao Dongliang menyelidiki lebih lanjut, Ding Jiayi dengan cepat mengubah topik pembicaraan. "Qiao Tua, apakah Qiao Nan benar-benar akan mengajari Zhu Baoguo? Dia masih di SMP, Kau melihat hasilnya kali ini. Semua gurunya mengatakan bahwa Dia perlu mempelajari pengetahuan dasarnya. Jika Dia menjadi tutor Zhu Baoguo, apakah Dia masih punya waktu untuk revisi? Bahkan jika itu untuk membayar Paman Lee, Kau tidak harus memintanya untuk berhenti merevisi hanya untuk membantu cucu Paman Lee."
Mata Qiao Zijin berbinar karena perkataan ibunya.
"Apa yang Kamu inginkan?" Qiao Dongliang meninggikan suaranya, kemarahan terlihat di matanya.
Ding Jiayi terlalu senang untuk memperhatikannya, "Aku pikir saran tadi cukup bagus, Zijin bisa melakukannya!"
Itu adalah kesempatan yang bagus. Bagaimana Dia bisa menyia-nyiakan kesempatan seperti itu pada Qiao Nan? Zijin sudah pasti akan menjadi pilihan terbaik!
Jika Zijin akan berhubungan dekat dengan Zhu Baoguo dan Dia mengakuinya sebagai Kakak perempuannya, Zijin tidak perlu khawatir tentang masa depannya lagi!
Seperti yang diharapkan, anak perempuannya yang tercinta memiliki dewi keberuntungan yang tersenyum padanya!
"Nan Nan mendapat nilai sempurna untuk bahasa Inggrisnya dan Dia tidak mampu mengajar Zhu Baoguo. Namun Zijin yang membayar uang untuk masuk ke SMA yang Berafiliasi dengan Universitas Renmin di Cina dapat mengajar Zhu Baoguo?" Qiao Dongliang mendengus. Dia tidak bermaksud memandang rendah putri sulungnya. Ding Jiayi membiarkan imajinasinya menjadi liar. "Kamu baru saja mendengar perkataan Paman Lee, bahkan jika Zijin mau mengajar, Paman Lee tidak akan mengizinkannya. berhenti main-main, Kau harus mempertimbangkan perasaan Zijin juga. "
Qiao Dongliang teringat akan penolakan langsung Paman Lee atas saran Qiao Zijin tadi. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Zijin, jangan mencontoh ibumu."
Qiao Dongliang berpikir sendiri, jika Dia adalah putri sulungnya, setelah mendengar apa yang dikatakan Paman Lee, Dia akan sangat malu pada dirinya sendiri.
Dia harus mengakui, Qiao Zijin benar-benar mengikutinya.
Ketika Paman Lee mengatakan bahwa Dia ingin Qiao Nan melatih cucunya, Dia melihat wajah Qiao Zijin memerah karena malu.
Tetapi manfaat yang datang dengan bimbingan Zhu Baoguo terlalu bagus untuk dilewatkan. Bahkan jika Dia pernah ditolak oleh Paman Lee, Qiao Zijin masih berharap bahwa Dia akan bisa mengerjakan tugas mengajar ini, dan Qiao Nan tidak akan berdiri untuk mendapatkan keuntungan sama sekali.
Karena Dia sudah menyelamatkan nyawa Zhu Baoguo, keluarga Lee dan keluarga Zhu pasti akan membantu Qiao Nan jika Dia membutuhkan bantuan di masa depan.
Mereka adalah saudara kandung, kali ini Dia harus memberikan kesempatan padanya. Qiao Nan seharusnya tidak menjadi orang yang berada di atas angin sepanjang waktu.
"Nan Nan, itu masalah serius. Kamu seharusnya memberitahu Kami sebelumnya dan Kami tidak akan memiliki kesalahpahaman. Jika kamu memberitahu kami sebelumnya, Aku tidak akan percaya pada rumor itu." Qiao Zijin berkata sinis.
Qiao Nan tertawa.
Biarkan Qiao Zijin tahu segalanya sebelumnya?
Jika Dia memberitahunya sebelumnya, Qiao Zijin mungkin berpura-pura menjadi dirinya dan mengambil semua pujian.
Selain itu, seperti yang Dia katakan, Dia tidak tahu identitas orang yang Dia selamatkan.
"Ayah, sekarang kita tidak lagi memiliki tabungan, mengapa tidak?" Qiao Nan berjalan ke sisi Qiao Dongliang dan bertanya dengan cemas.
Qiao Nan tidak ingin membuat masalah. Tapi Ding Jiayi dan Qiao Zijin terus mengacaukannya. Dalam hidup ini, Qiao Nan bukan lagi gadis yang penurut seperti dulu.
"Tidak perlu!" Qiao Dongliang menjadi marah mendengar hal itu. "Jika tidak ada cukup uang di rumah, bukan giliranmu untuk mendapatkan uang. Old Ding, kedua putri kita ada di sekolah sekarang. Mereka jarang menghabiskan waktu di rumah. Mulai besok dan seterusnya, Kau harus mencari pekerjaan. Terlepas dari berapa banyak yang Kau hasilkan, Kau juga harus memberikan kontribusi bulanan."
"Kamu ... kamu memintaku untuk bekerja pada usia seperti ini?" Ding Jiayi tertegun.
"Usia seperti itu? Berapa usiamu? Aku jauh lebih tua darimu dan Aku masih bekerja. Jika Kau tidak dapat menutupi kehilangannya, Kau harus mencari pekerjaan."
***