Melihat Fariza yang berbicara secara intim dengan anak laki-laki, kecemburuan di hati Dewi tumbuh dengan subur. Saat mereka berdua berbicara, wajah bocah itu memerah dalam sekejap. Dia juga menyerahkan tas kain kepada Fariza yang tampak menggembung, entah apa isinya.
Dewi tidak tahu apa yang dikatakan Fariza, tapi anak laki-laki itu menatap wajah Fariza tanpa berkedip. Matanya bersinar karena kegembiraan, dan akhirnya dia berdiri di sana sambil membuka kertas ujian untuk melihatnya. Melihat ini, wajah Dewi tiba-tiba menjadi suram.
Fariza sangat tidak tahu malu! Dia berani merayu murid SMAN 2, bahkan berpura-pura membaca kertas ujiannya. Apa dia mengerti apa yang tertulis di kertas?
Dewi melirik Caraka yang tampak tenang, tapi pria itu tiba-tiba bertanya, "Bagaimana Fariza bisa merayu siswa di SMAN 2? Bukankah ini terlalu memalukan?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com