Tidak Ingin Kembali

"K-kamu kenapa!?" pekik Alex tampak sangat terkejut.

Saat itu pula Alex yang terlihat panikpun segera meninggalkan troli belanjaannya untuk memperhatikan Jihan.

Sedangkan Jihan terus meringis seperti menahan sakit yang menjalari bagian perut, membuat Alex semakin ketar ketir.

"Perutku sakit sekali ...," lirih Jihan dengan terus memegangi bagian perutnya.

Raut wajah Jihan memanglah tampak lemah dengan terus mengaduh, namjn di dalam pikirannya gadis itu tengah memikirkan sebuah cara untuk bisa membuat pemuda itu membawa dirinya ke dekat parkiran kampus tempat Jonathan biasa menjemputnya.

"Pokoknya aku harus membuatnya percaya dengan aktingku!" batinnya.

Untuk sesat Jihan terdiam daan tak berhenti merintih seakan-akan rasa sakit yang melandanya begitu parah sehingga meyakinkan Alex bahwa sedang terjadi sesuatu terhadap Jihan.