Takdir Yang Indah

"Tidak ada hal penting, Sayang. Hanya saja mama dan papa kan juga sudah cukup lama tinggal di sini, kasihan toko tidak ada yang mengurus nanti. Lagi pula katanya Bibimu sedang sakit, rasanya Mama tidak enak kalau tidak menjenguknya ke sana. Apalagi katanya sakitnya sudah lebih dari seminggu." Mama Elisa kembali memberikan penjelasan.

"Maafkan aku karena belum bisa membawa kita untuk bersama mama dan papamu pulang. Bagaimana pun aku masih mengkhawatirkan Jeon karena ini juga masih merupakan masa pemulihan untuknya setelah demam tinggi kemarin. Ya, meskipun sebenarnya penerbangan dari Singapura ke Indonesia sendiri tidak begitu memakan waktu yang lama, tetapi tetap saja aku masih merasa begitu khawatir. Lagi pula masih ada beberapa urusan yang harus aku selesaikan dengan klien baru milik papa kemarin. Apakah kamu keberatan kalau kita sedikit lebih lama untuk tinggal di sini?" Jonathan menatap Elisa dengan pandangan begitu teduh.