Charles duduk menghadap ke arah pintu rung ICU di mana di dalam sana ada Sea yang baru saja selamat dari maut dan Banin yang menemaninya. Sedang dirinya sendiri sangat bersyukur karena bisa selamat dari musibah maut itu. Tak dapat dipungkiri Sang Khalik iikut andil dalam takdir ini.
Ada kelelahan yang cukup menguras di wajah Charles. Polsi muda itu menyandarkan punggungnya yang sangat sakit ke kursi penungguan dan mencoba memejamkan mata. Sedang Firdaus memperhatikan Charles dengan seksama. Dia yakin sebenarnya Charles bukan orang sembarangan. Firdaus bersyukur bahwa orang-orang yang dekat dengan cucunya, Sea.
"Charles." Panggilan pelan itu mampu membuat Charles membuka mata lalu menatap wajah kakek yang sedang menatapnya dengan wajah serius. Dengan mata yang terlihat sangat lelah pria muda itu kemudian mengangkat punggungnya untuk lebih mendekat ke arah Firdaus.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com