Wajah tampan itu sekarang menggelap bahkan merah padam dan menjadi sangat menyeramkan. Kesalahan Aurora yang sok-sokan marah dan mengusir pria tampan itu. Kini dia merasa sangat ketakutan. Apa lagi ketika Morgan berdiri dan mendekati tempat duduknya lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Aurora.
Seolah jantungnya mau meledak. Mengglepar dengan detaknya yang seolah genderang perang yang ditabuh bertalu-talu.
"Seumur hidupku baru kamu yang mengusir dan menentang aku Aurora. Apakah aku harus tunjukkan bagaimana caranya kamu bisa bertekuk ltu di hadapanku?" tanya Morgan dengan sebelah tangannya meremas dada besar milik Aurora yang kebetulan pembungkusnya baru dilepas.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com