Mata Lukas terlihat tajam sambil memperhatikan aku, dan aku meluangkan waktu sejenak untuk memeriksanya dengan gantian.
Dia berkukuh lebar dan kekar, dengan bekas luka yang bertaburan di sekujur tubuhnya. Dan ketika aku melihat ke bawah...
Aku menelan, keinginan dan kegugupan berperang di dalam diriku. Tangannya lembut saat menidurkanku di atas tempat tidur, tubuhnya menutupi tubuhku. Aku merasa sangat dihargai, disembah, saat bibirnya melacak di atas kulitku.
"Lukas," bisikku, jemari menaut di rambutnya.
Dia berdengung di leherku, getarannya membuatku menggigil. "Aku cinta kamu, Ava. Aku sangat mencintaimu."
Air mata mengetuk pelupuk mataku mendengar pengakuan penuh hati darinya. Aku membuka mulut untuk menjawab, tapi bibirnya merebut bibirku dalam ciuman yang membara yang mencuri napas di paru-paruku.
Aku tersesat dalam gesekan lidahnya, gigitan giginya. Tubuhku membungkuk ke arahnya, mencari lebih banyak. Selalu lebih.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com